Tahun 2016 lalu masalah interkoneksi, membuat industri telekomunikasi di Tanah Air, terutama di sektor operator seakan terjadi perang dingin. Walau pada akhirnya gesekan mereda, bukan berarti polemik seputar interkoneksi telah usai. Di tahun 2017 ini, masalah interkoneksi dipastikan akan tetap memanaskan industri selular di Indonesia.

Salah satu indikasi yang membuat interkoneksi tetap menjadi isu besar pada tahun 2017, bisa terlihat dari kegalauan pemerintah dalam penetapkan tarik interkoneksi yang baru. Hingga awal tahun, belum ada tanda-tanda dari ke Menterian Komunikasi dan Informatika, telah menemukan titik temu dalam menetapkan tarif interkoneksi antar operator.

Menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, walau sudah lewat akhir tahun, biaya interkoneksi memang masih memakai skema perhitungan yang lama. “Mengapa masih menggunakan skema yang lama, sebab ada surat baru yang muncul di November 2016. Surat itu masa aktif hingga Januari 2017.” ucapnya.

“Jadi tidak masalah jika masih menggunakan skema lama. Yang pasti saat ini, status penetapan biaya interkoneksi masih dalam tahap verifikasi,” timpal Mentri yang akrab disapa Cheif RA.

Sayang, saat Selular.ID menanyakan sudah sejauh perkembangan proses verifikasi tersebut, Cheif RA memilih untuk mengelak. Dirinya bertutur, tidak terlalu mengikuti perkembangan. “Coba tanya Pak Ramli (Dirjen PPI Kominfo) saja. Saya kurang tahu detailnya sejauh mana. Saya kan memang tidak mengikuti proses,” ungkapnya.

“Yang saya tahu, verifikasi angka itu ya dari pihak ketiga. Lebih baik tunggu saja, kan Januari juga belum habis, “ timpalnya menyudahi obrolan.


SUMBER