Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika mengaku sudah memeriksa semua saksi pelapor dalam kasus dugaan penodaan agama dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kuasa hukum Ahok ini menyimpulkan semua saksi pelapor tidak ada warga dari Kepulauan Seribu.

Pergi.com bagi-bagi voucher tiket pesawat Rp 100,000"Bayangkan, tidak ada saksi pelapor dari warga Kepulauan Seribu," kata salah satu anggota tim kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, dalam keterangannya, Senin (02/2).

Humprey mengatakan, pihaknya memeriksa saksi pelapor berjumlah 14 orang. Dia juga mengatakan semua saksi tersebut memiliki hubungan dengan Front Pembela Islam (FPI).

"Semua saksi itu rupanya terkait FPI. Bahkan sebelum melaporkan Ahok ke polisi, mereka sudah berkumpul membahas materi laporan dan kemudian baru nonton videonya," ujarnya.

Menurut dia, saat memeriksa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi pelapor menyatakan punya SMS dari warga Kepulauan Seribu memberitahukan bahwa Ahok telah menista agama. Namun belakangan, pelapor menyatakan SMS itu sudah dihapus. Padahal bukti SMS sangat dibutuhkan.

"Dalam BAP-nya, saya sudah mendapat laporan, SMS dan telepon dari warga Kepulauan Seribu bahwa Ahok benar menista agama dan mereka nggak suka. Anehnya di ujung keterangannya, dia bilang semua SMS sudah dihapus," ungkapnya.

Tim kuasa hukum berencana memeriksa ke operator selular guna memastikan apakah pelapor bohong atau tidak. Sebab, memberikan keterangan palsu di dalam persidangan akan mendapat sanksi hukum.

Persidangan lanjutan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok akan kembali digelar Selasa (3/1) besok. Rencananya sidang bakal digelar di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan. Agenda sidang adalah pemeriksaan saksi.

Sumber