Tim penasihat hukum terdakwa perkara dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama mempersiapkan sejumlah senjata pamungkas untuk mematahkan tudingan terhadap kliennya.

Salah satunya adalah mempertanyakan kapasitas Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab sebagai ahli agama.

Humphrey R. Djemat, anggota tim penasihat hukum Ahok, menjelaskan, senjata andalan itu akan disampaikan dalam persidangan.

Pada 3 Januari 2017 mendatang, mantan Bupati Belitung Timur itu akan menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

“Pemeriksaan saksi-saksi adalah pertempuran sesungguhnya, sehingga kami harus berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertempuran itu. Saksi-saksi mereka akan kami bongkar habis. Ini yang menentukan untuk memenangkan peperangan nanti,” kata Humphrey, Kamis (29/12).

Humphrey menyatakan, nasib Ahok akan ditentukan saat proses persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.

“Inilah pertempuran yang sesungguhnya dan itu akan terbuka. Hakim pun enggak akan berani melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan KUHP,” ucap Humphrey.

Humphrey telah mengecek semua saksi pelapor dalam perkara dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok. Ternyata semua saksi pelapor berafiliasi dengan FPI. Tidak ada satu pun saksi pelapor itu yang berasal dari Kepulauan Seribu.

“Bahkan sebelum melapor Ahok ke polisi, mereka sudah berkumpul membahas materi laporan dan kemudian baru nonton videonya,” ujar Humphrey.

Humphrey memastikan tim penasihat hukum akan all out dalam persidangan kelak. Mereka menyiapkan strategi untuk mematahkan dalil pihak pelapor. Salah satunya menanyakan mengenai kapasitas Habib Rizieq.

“Apakah saudara (Habib Rizieq) memang punya kapasitas sebagai ahli agama? Jadi banyak yang akan kami tanyakan ke Habib Rizieq nanti,” tutur Humphrey.

Menurut Humphrey, kasus Ahok syarat dengan muatan politis. Namun, tim penasihat hukum tidak akan masuk ke sana.

Sumber