- Beranda
- Disturbing Picture
[LOKAL] Korban Perampokan di Pulomas
...
TS
boyibrahim
[LOKAL] Korban Perampokan di Pulomas
di karenakan sudah menyebar sangat luas thread yang ane bikin (sampai ke keluarga dan kerabat korban), ane putuskan untuk menghapus semua konten yang memperlihatkan korban secara langsung (DP)
ane mohon maaf yang sebesar-besar nya kepada keluarga dan kerabat korban yang tersinggung atas thread ane
ane juga turut berduka cita atas keluarga yang menjadi korban
UPDATE BERITA
Video UPDATED
=======================================================================================================
UPDATE
alangkah baik nya thread ini dapat di jadikan tempat diskusi selama kasus ini berlangsung (jika di perkenankan oleh mod jeja)
UPDATE LAGI
BREAKING NEWS
KRONOLOGI PENANGKAPAN PELAKU
Kronologi Penangkapan 2 Perampok Rumah Dodi di Pulomas
Liputan6.com, Jakarta Dua tersangka perampokan Pulomas, Jakarta Timur, akhirnya tertangkap jajaran Polda Metro Jaya di Bekasi. Keduanya dilumpuhkan dengan timah panas. Penangkapan tersebut bermula dari keterangan seorang bernama Philip Napitupulu.
"Dari hasil analisa CCTV telah disimpulkan pelaku adalah Ramlan Butarbutar. Hal tersebut sesuai dengan keterangan tersangka Philip Napitupulu yang sebelumnya telah diamankan atas kejadian sebelumnya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/12/2016).
Polisi kemudian mencari keberadaan Ramlan yang akhirnya menemukan di rumah kontrakan milik Kimley, Jalan Kalong, RT 08 RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Penangkapan dilakukan pada Rabu 28 Desember 2016 pukul 14.50 WIB, tim gabungan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polresta Depok telah melakukan penangkapan terhadap dua tersangka 365 (pencurian disertai kekerasan) TKP Pulomas atas nama Ramlan Butar Butar dan Erwin Situmorang," sambung dia.
Namun saat polisi akan menangkap, Ramlan dan Erwin berusaha kabur dari kejaran. Setelah memberikan tembakan peringatan namun tidak diindahkan, polisi terpaksa menembak kaki keduanya untuk melumpuhkan pelaku perampokan Pulomas itu.
"Saat akan dilakukan penangkapan, kedua tersangka berusaha melakukan perlawanan. Sehingga dilakukan tindakan represif dengan melepaskan tembakan di bagian kaki kedua tersangka," Iriawan menandaskan.
11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Saat ditemukan pada Selasa 27 Desember 2016, didapati enam orang meninggal dan lima luka-luka.
Enam korban meninggal yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tasrok.
Lima korban selamat dari perampokan Pulomas itu yakni, dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).
Liputan6
ane mohon maaf yang sebesar-besar nya kepada keluarga dan kerabat korban yang tersinggung atas thread ane
ane juga turut berduka cita atas keluarga yang menjadi korban
Quote:
Jakarta - Sebelas orang disekap perampok dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 X 1,5 meter dan terkunci di Pulomas Residence, Jl Pulomas Utara No 7A Kayuputih, Pulogadung, Jaktim. Enam orang tewas diduga karena kehabisan oksigen.
"Semua korban dimasukkan dalam satu kamar mandi ukuran 1,5 X 1,5 m dan posisi terkunci dari luar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Selasa (27/12/2016).
Enam orang tewas dalam peristiwa tersebut, sementara lima orang lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Keenam korban tewas diduga akibat kehabisan oksigen," sambungnya.
Peristiwa perampokan itu diketahui saksi bernama Sheila Putri sekitar pukul 09.25 WIB, Selasa pagi tadi. Saksi mendatangi Pospol Kayuputih dan melaporkan kejadian perampokan itu.
Anggota Pospol kemudian meneruskan laporan ke Polres Jakarta Timur. Polisi datang ke lokasi dan menemukan seluruh korban disekap di dalam satu kamar mandi dalam posisi terkunci dari luar.
Detik
"Semua korban dimasukkan dalam satu kamar mandi ukuran 1,5 X 1,5 m dan posisi terkunci dari luar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Selasa (27/12/2016).
Enam orang tewas dalam peristiwa tersebut, sementara lima orang lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Keenam korban tewas diduga akibat kehabisan oksigen," sambungnya.
Peristiwa perampokan itu diketahui saksi bernama Sheila Putri sekitar pukul 09.25 WIB, Selasa pagi tadi. Saksi mendatangi Pospol Kayuputih dan melaporkan kejadian perampokan itu.
Anggota Pospol kemudian meneruskan laporan ke Polres Jakarta Timur. Polisi datang ke lokasi dan menemukan seluruh korban disekap di dalam satu kamar mandi dalam posisi terkunci dari luar.
Detik
Quote:
Perampokan Sadis Pulomas, Polisi: Pelaku Berjumlah 3-4 Orang
TEMPO.CO, Jakarta - Perampokan dan pembunuhan terjadi di satu rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan ikut mendatangi lokasi kejadian.
Iriawan menjelaskan, hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki identitas dan motif pelaku. "Kami belum bisa menentukan motifnya karena tim masih melakukan penyelidikan," ujar Iriawan di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.
Berdasarkan rekaman kamera pemantau (CCTV) pelaku diduga berjumlah tiga-empat orang. Mereka datang ke rumah tersebut pada Senin sore, 26 Desember 2016.
Akibat kejadian ini, lanjut Iriawan, ada enam korban tewas dan lima orang menjalani perawatan masih hidup dalam kondisi kritis. "Lima yang kritis saat ini dirawat rumah sakit," katanya.
Adapun nama korban tewas adalah Dodi Triyono, 59 tahun; Diona Arika Andra (16); Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman anak Dodi; Yanto dan Tasrok, sopir.
Dalam pantauan Tempo, rumah yang menjadi lokasi perampokan merupakan rumah yang cukup mewah. Rumah dua lantai bercat putih itu dilengkapi dengan CCTV dan pagar hitam yang tinggi.
Saat ini lokasi kejadian sudah dibatasi dengan garis polisi. Sejumlah anggota polisi dan anjing pelacak berjaga di depan rumah. Tampak pula lima mobil jenazah yang masih terparkir di depan lokasi. Diduga jenazah korban masih berada di dalam.
Tempo
TEMPO.CO, Jakarta - Perampokan dan pembunuhan terjadi di satu rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan ikut mendatangi lokasi kejadian.
Iriawan menjelaskan, hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki identitas dan motif pelaku. "Kami belum bisa menentukan motifnya karena tim masih melakukan penyelidikan," ujar Iriawan di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.
Berdasarkan rekaman kamera pemantau (CCTV) pelaku diduga berjumlah tiga-empat orang. Mereka datang ke rumah tersebut pada Senin sore, 26 Desember 2016.
Akibat kejadian ini, lanjut Iriawan, ada enam korban tewas dan lima orang menjalani perawatan masih hidup dalam kondisi kritis. "Lima yang kritis saat ini dirawat rumah sakit," katanya.
Adapun nama korban tewas adalah Dodi Triyono, 59 tahun; Diona Arika Andra (16); Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman anak Dodi; Yanto dan Tasrok, sopir.
Dalam pantauan Tempo, rumah yang menjadi lokasi perampokan merupakan rumah yang cukup mewah. Rumah dua lantai bercat putih itu dilengkapi dengan CCTV dan pagar hitam yang tinggi.
Saat ini lokasi kejadian sudah dibatasi dengan garis polisi. Sejumlah anggota polisi dan anjing pelacak berjaga di depan rumah. Tampak pula lima mobil jenazah yang masih terparkir di depan lokasi. Diduga jenazah korban masih berada di dalam.
Tempo
Quote:
Saksi Pembunuhan Sadis di Pulomas: Korban Telanjang dan Berdarah-darah
Jakarta - Salah seorang saksi mata perampokan sadis di Pulomas adalah Gani, ketua RW setempat. Gani bercerita bagaimana dia mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan 11 korban yang disekap secara bersamaan.
"Sebelas orang korban semua ditumpuk di kamar mandi. Tengkurap yang hidup sama yang meninggal," kata Gani saat ditemui di lokasi, Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Menurut Gani, 6 orang yang tewas semuanya mengalami luka tusuk. Dia juga menceritakan bagaimana anak Dodi, Diona, dalam keadaan telanjang dan berdarah-darah.
"Yang meninggal 6, lukanya tusukan semua. Saya langsung lemas. Saya lihat anaknya perempuan, Diona, ada darah semua, ditelanjangin," tutur Gani.
Menurut Gani, dia kesulitan saat harus mendobrak kamar mandi tersebut.
"(Seluruh korban) ditumpuk di kamar mandi, airnya dihidupkan, dibongkar, pintu itu dikunci. Saya (buka) pakai linggis nggak bisa pintunya tebal sekali, saya pake godam. Engsel diputusin," tutur Gani.
Detik
Jakarta - Salah seorang saksi mata perampokan sadis di Pulomas adalah Gani, ketua RW setempat. Gani bercerita bagaimana dia mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan 11 korban yang disekap secara bersamaan.
"Sebelas orang korban semua ditumpuk di kamar mandi. Tengkurap yang hidup sama yang meninggal," kata Gani saat ditemui di lokasi, Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Menurut Gani, 6 orang yang tewas semuanya mengalami luka tusuk. Dia juga menceritakan bagaimana anak Dodi, Diona, dalam keadaan telanjang dan berdarah-darah.
"Yang meninggal 6, lukanya tusukan semua. Saya langsung lemas. Saya lihat anaknya perempuan, Diona, ada darah semua, ditelanjangin," tutur Gani.
Menurut Gani, dia kesulitan saat harus mendobrak kamar mandi tersebut.
"(Seluruh korban) ditumpuk di kamar mandi, airnya dihidupkan, dibongkar, pintu itu dikunci. Saya (buka) pakai linggis nggak bisa pintunya tebal sekali, saya pake godam. Engsel diputusin," tutur Gani.
Detik
Quote:
Polisi Sebut Pembunuh di Pulomas Sempat Todongkan Pistol dan Golok
JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi menduga, pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, berjumlah tiga orang. Informasi tersebut didapat dari pembantu rumah tangga yang selamat dari peristiwa itu.
"Keterangan pembantu, ada dua yang menodong korban pakai pistol dan satu lagi bawa golok," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Hendy menyampaikan, pelaku tersebut mendatangi rumah milik Dodi Triono (59) pada Senin (26/12/2016) sore. Saat itu, yang menjadi korban penodongan adalah Yanto, sopir dari Dodi.
"Dari keterangan pembantu yang selamat, saat itu Yanto baru mau mengeluarkan mobil, saat baru buka pagar kemudian datang para pelaku," ucap dia.
Namun, Hendy belum dapat memastikan hal tersebut. Sebab, polisi masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan dari para saksi lainnya.
Dari pendataan sementara, mereka yang meninggal ialah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy yang merupakan pembantu rumah tangga.
Kompas
JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi menduga, pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, berjumlah tiga orang. Informasi tersebut didapat dari pembantu rumah tangga yang selamat dari peristiwa itu.
"Keterangan pembantu, ada dua yang menodong korban pakai pistol dan satu lagi bawa golok," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Hendy menyampaikan, pelaku tersebut mendatangi rumah milik Dodi Triono (59) pada Senin (26/12/2016) sore. Saat itu, yang menjadi korban penodongan adalah Yanto, sopir dari Dodi.
"Dari keterangan pembantu yang selamat, saat itu Yanto baru mau mengeluarkan mobil, saat baru buka pagar kemudian datang para pelaku," ucap dia.
Namun, Hendy belum dapat memastikan hal tersebut. Sebab, polisi masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan dari para saksi lainnya.
Dari pendataan sementara, mereka yang meninggal ialah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy yang merupakan pembantu rumah tangga.
Kompas
UPDATE BERITA
Quote:
Original Posted By Bllacke►Btw mau klarifikasi yg berhasil diambil tuh power supply cctv nya gan bukan decoder nya.
Sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2...han.di.pulomas
Sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2...han.di.pulomas
Quote:
Polisi Sebut Pelaku Sempat Ambil "Power Supply" CCTV Lokasi Pembunuhan di Pulomas
JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi menyebut pembunuh Dodi Triono (59) tidak sempat mengambil decoder closed circuit television (CCTV), di rumah Dodi, du Pulomas, Jakarta Timur. Menurut polisi, para pelaku malah mengambil power supply dari CCTV tersebut.
"Pelaku sempat mengambil power supply," ujar Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman di depan rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Andi menambahkan saat ini decoder CCTV tersebut sudah diambil penyidik kepolisian. CCTV tersebut saat ini sedang diteliti untuk mencari jejak yang ditinggalkan para pelaku.
Sayangnya, Andi enggan membeberkan informasi apa yang didapat dari hasil penyelidikan CCTV tersebut.
"Tidak bisa kami sampaikan, saat ini masih dalam lidik," ucap dia.
Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran satu setengah meter kali satu setengah meter persegi.
Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga. Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy.
Kompas
JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi menyebut pembunuh Dodi Triono (59) tidak sempat mengambil decoder closed circuit television (CCTV), di rumah Dodi, du Pulomas, Jakarta Timur. Menurut polisi, para pelaku malah mengambil power supply dari CCTV tersebut.
"Pelaku sempat mengambil power supply," ujar Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman di depan rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Andi menambahkan saat ini decoder CCTV tersebut sudah diambil penyidik kepolisian. CCTV tersebut saat ini sedang diteliti untuk mencari jejak yang ditinggalkan para pelaku.
Sayangnya, Andi enggan membeberkan informasi apa yang didapat dari hasil penyelidikan CCTV tersebut.
"Tidak bisa kami sampaikan, saat ini masih dalam lidik," ucap dia.
Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran satu setengah meter kali satu setengah meter persegi.
Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga. Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy.
Kompas
Quote:
Tak Ada Luka Tusuk, Ini Hasil Autopsi Korban Pembunuhan Pulomas
Jakarta - Polisi telah mengantongi hasil autopsi enam korban tewas akibat penyekapan di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Seluruh korban tewas dinyatakan meninggal akibat kekurangan oksigen.
"Hasil autopsi korban meninggal karena kekurangan oksigen dan pembuluh darah pecah. Hari ini hasilnya akan diberikan ke penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Terkait foto darah di baju Dodi, Argo menyebut darah itu bukan berasal dari luka. Argo menyebut darah itu berasal dari hidung korban.
"Kemarin ada yang tanya luka tusuk, tapi tidak ada. Darah yang mengalir yang membasahi korban itu (berasal) dari hidung karena ada sumbatan di pembuluh darah, kemudian pembuluh darah pecah dan akhirnya keluar lewat hidung," terang Argo.
Argo menyebut para pelaku tidak melakukan kekerasan kepada para korban. Dia menyebut salah satu luka di bagian kepala korban disebut berasal dari benturan.
"Itu kena benturan," imbuh Argo.
Senada dengan Argo, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan para pelaku tidak sempat menganiaya korban.
"Tidak ada, semua korban langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi. Hasil autopsi, korban tewas akibat kekurangan oksigen," ujar Sapta.
Detik
Jakarta - Polisi telah mengantongi hasil autopsi enam korban tewas akibat penyekapan di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Seluruh korban tewas dinyatakan meninggal akibat kekurangan oksigen.
"Hasil autopsi korban meninggal karena kekurangan oksigen dan pembuluh darah pecah. Hari ini hasilnya akan diberikan ke penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Terkait foto darah di baju Dodi, Argo menyebut darah itu bukan berasal dari luka. Argo menyebut darah itu berasal dari hidung korban.
"Kemarin ada yang tanya luka tusuk, tapi tidak ada. Darah yang mengalir yang membasahi korban itu (berasal) dari hidung karena ada sumbatan di pembuluh darah, kemudian pembuluh darah pecah dan akhirnya keluar lewat hidung," terang Argo.
Argo menyebut para pelaku tidak melakukan kekerasan kepada para korban. Dia menyebut salah satu luka di bagian kepala korban disebut berasal dari benturan.
"Itu kena benturan," imbuh Argo.
Senada dengan Argo, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan para pelaku tidak sempat menganiaya korban.
"Tidak ada, semua korban langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi. Hasil autopsi, korban tewas akibat kekurangan oksigen," ujar Sapta.
Detik
Spoiler for TKP:
Spoiler for Korban Selamat:
Video UPDATED
Quote:
=======================================================================================================
UPDATE
alangkah baik nya thread ini dapat di jadikan tempat diskusi selama kasus ini berlangsung (jika di perkenankan oleh mod jeja)
Quote:
Original Posted By upilasin►Menurut saya sih kecil kemungkinan perampokan. Soalnya Rekaman Cctv hilang. Trus liat kondisi rmahnya rapih gk bagaikana berantakan. Yg lucunya satpamnya kemana yah.. Rumah bagus gitu masa akses masuknya ke komplek gampang yah. Tp gk berani spekulasi d. Mudah2an cepet ketangkep tuh pelaku kntol...
Quote:
Original Posted By canyousee.cys►herannya kenapa pembantunya kok idup semua,,, mmhhhh
Quote:
Original Posted By gatotkacasraya►Katanya kehabisan oksigen kok ada darahnya
Quote:
Original Posted By bebipo►ini asumsi bodoh gw ya. gw malah curiga sama istrinya. Smpat td di wawancarain beliau nangis tp dr mimik sama raut mukanya kaya ada senyuman tipis gitu. Kayanya pihak polisi harus minta keterangan jg dari dia
Quote:
Original Posted By bennyprama►Kasus besar nih, tapi ane yakin maksimal rentang 2 minggu pelaku nya bakal ketangkep sama polisi. Semoga nanti motif pelaku nya jelas dan terbuka pas disampaikan ke publik, apakah murni perampokan atau pembunuhan berencana.
Quote:
Original Posted By centurion855►5 hari keungkap gan kasus ini, dr penerawangan mata batin ane
Pelaku jg blom keluar dari pulau jawa dan resah krn dosa berat yang dilakukan
Dr penerawangan ane dlm 5 hari berhasil di ungkap polisi ,yang jelas nanti pelaku jg ada yg tewas.
Pelaku jg blom keluar dari pulau jawa dan resah krn dosa berat yang dilakukan
Dr penerawangan ane dlm 5 hari berhasil di ungkap polisi ,yang jelas nanti pelaku jg ada yg tewas.
Quote:
Original Posted By qavir►
Seperti kayak pembunuh bayaran di film2.
- Tak ada harta korban yg diambil (kecuali hp)
- Pelaku menusuk korban dgn terukur.
Kalau perampok amatiran, akan melukai korban dengan mambabi buta dan darah berceceran di seluruh ruangan.
- Keran dirusak, pegangan pintu dirusak. Memang tujuannya bunuh korban.
- Mengincar rekaman CCTV
Mungkinkah para pembunuh ini profesional, berbadan tegap dan terlatih baik?
Seperti kayak pembunuh bayaran di film2.
- Tak ada harta korban yg diambil (kecuali hp)
- Pelaku menusuk korban dgn terukur.
Kalau perampok amatiran, akan melukai korban dengan mambabi buta dan darah berceceran di seluruh ruangan.
- Keran dirusak, pegangan pintu dirusak. Memang tujuannya bunuh korban.
- Mengincar rekaman CCTV
Mungkinkah para pembunuh ini profesional, berbadan tegap dan terlatih baik?
Quote:
Original Posted By howtobelikethat►kalo spesikulasi ane sih masalah org kaya tuh gk jauh2 dari sengketa bisnis, tp kalo udh bunuh2an biasanya masalah sakit hati
kalo sakit hati ane yakin cm org yg berhubungan deket.
menurut ane gk susah buat polisi buat ngungkap kasus ini
eksekutor mungkin bisa kabur, tp yg nyuruh pasti dia sedang berpura2 empaty, gk akan berpindah tempat karena kalo berpindha tempat pasti dia malah ketauan
kalo sakit hati ane yakin cm org yg berhubungan deket.
menurut ane gk susah buat polisi buat ngungkap kasus ini
eksekutor mungkin bisa kabur, tp yg nyuruh pasti dia sedang berpura2 empaty, gk akan berpindah tempat karena kalo berpindha tempat pasti dia malah ketauan
Quote:
Original Posted By pasir21►Perebutan harta gono-gini patut diduga bisa menjadi motif utama, dengan cara menghabisi nyawa korban-korban (dodi dan beberapa anaknya) sangat lebih efektif untuk memiliki harta korban secara mewaris dari pada merampok.
Menurut saya eksekutor belum begitu profesional, masi menyisakan saksi kunci, jika dibandingkan dengan kasus pembunuhan tito kai yang sampai saat ini belum diketemukan siapa otak dan pelakunya.
Menurut saya eksekutor belum begitu profesional, masi menyisakan saksi kunci, jika dibandingkan dengan kasus pembunuhan tito kai yang sampai saat ini belum diketemukan siapa otak dan pelakunya.
UPDATE LAGI
BREAKING NEWS
Quote:
Polisi Benarkan Dua Pembunuh Sadis Pulomas Ditangkap di Bekasi
JAKARTA - Pihak kepolisian berhasil mengamankan dua orang pelaku penyekapan sadis di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan penangkapan ini kedua orang tersebut diamankan dilwayah Tambun, Bekasi.
"Iya benar. Dua orang ditangkap. Di tambun. Saya sedang kesana," kata kepada wartawan ketika dihubungi, Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/12/2016).
Dua orang pelaku pembunuhan sekeluarga bernama Ramlam Butar Butar (pincang) dan Erwin Situmorang. Penangkapan itu dirumah adiknya Ramlan.
"Dirumah adiknya Ramlan. Sekarang sedang dalam pengembangan ke pelaku lainnya , perkembangan dilaporkan," pungkasnya.
Sementara pelaku diketahui ada empat orang, dua orang lainnya masih daftar pencarian orang.
"Masih diburu," tutupnya.
Sekadar diketahui, perampokan sadis yang terjadi di Pulomas menewaskan enam orang. Adapun identitas korban tewas yakni Ir Dodi Triono (59), selaku pemilik rumah; Diona Arika Andra Putri (16), pelajar; Dianita Gemma Dzalfayla (9), anak ketiga dari Ir Dodi; Amel, teman anak korban; Yanto, sopir; dan Tasrok (40), sopir.
Sedangkan lima korban selamat yaitu Emi (41), warga Kampung Cipongpok RT 10 RW 04 Tegallega Lengkong, Sukabumi, pembantu korban; Zanette Kalila Aazaria (13); Santi (22), warga Cikopong Lengkong Sukabumi; Fitriyanim (23), warga Desa Kemanggungan RT 02 RW 02 Kecamatan Ngalian Kebumen, Jawa Tengah, pembantu korban; dan Windy (23), warga Dusun Karang Sari RT 04 RW 02 Pancaran Banjarnegara, pembantu korban.
Sejauh ini, polisi masih menganggap ini adalah pembunuhan murni bukan disertai dengan perampokan. Mengingat tidak ada barang berharga korban yang hilang dari kediaman lulusan arsitektur Universitas Indonesia (UI) itu.
Okezone
JAKARTA - Pihak kepolisian berhasil mengamankan dua orang pelaku penyekapan sadis di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan penangkapan ini kedua orang tersebut diamankan dilwayah Tambun, Bekasi.
"Iya benar. Dua orang ditangkap. Di tambun. Saya sedang kesana," kata kepada wartawan ketika dihubungi, Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/12/2016).
Dua orang pelaku pembunuhan sekeluarga bernama Ramlam Butar Butar (pincang) dan Erwin Situmorang. Penangkapan itu dirumah adiknya Ramlan.
"Dirumah adiknya Ramlan. Sekarang sedang dalam pengembangan ke pelaku lainnya , perkembangan dilaporkan," pungkasnya.
Sementara pelaku diketahui ada empat orang, dua orang lainnya masih daftar pencarian orang.
"Masih diburu," tutupnya.
Sekadar diketahui, perampokan sadis yang terjadi di Pulomas menewaskan enam orang. Adapun identitas korban tewas yakni Ir Dodi Triono (59), selaku pemilik rumah; Diona Arika Andra Putri (16), pelajar; Dianita Gemma Dzalfayla (9), anak ketiga dari Ir Dodi; Amel, teman anak korban; Yanto, sopir; dan Tasrok (40), sopir.
Sedangkan lima korban selamat yaitu Emi (41), warga Kampung Cipongpok RT 10 RW 04 Tegallega Lengkong, Sukabumi, pembantu korban; Zanette Kalila Aazaria (13); Santi (22), warga Cikopong Lengkong Sukabumi; Fitriyanim (23), warga Desa Kemanggungan RT 02 RW 02 Kecamatan Ngalian Kebumen, Jawa Tengah, pembantu korban; dan Windy (23), warga Dusun Karang Sari RT 04 RW 02 Pancaran Banjarnegara, pembantu korban.
Sejauh ini, polisi masih menganggap ini adalah pembunuhan murni bukan disertai dengan perampokan. Mengingat tidak ada barang berharga korban yang hilang dari kediaman lulusan arsitektur Universitas Indonesia (UI) itu.
Okezone
KRONOLOGI PENANGKAPAN PELAKU
Quote:
Kronologi Penangkapan 2 Perampok Rumah Dodi di Pulomas
Liputan6.com, Jakarta Dua tersangka perampokan Pulomas, Jakarta Timur, akhirnya tertangkap jajaran Polda Metro Jaya di Bekasi. Keduanya dilumpuhkan dengan timah panas. Penangkapan tersebut bermula dari keterangan seorang bernama Philip Napitupulu.
"Dari hasil analisa CCTV telah disimpulkan pelaku adalah Ramlan Butarbutar. Hal tersebut sesuai dengan keterangan tersangka Philip Napitupulu yang sebelumnya telah diamankan atas kejadian sebelumnya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/12/2016).
Polisi kemudian mencari keberadaan Ramlan yang akhirnya menemukan di rumah kontrakan milik Kimley, Jalan Kalong, RT 08 RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Penangkapan dilakukan pada Rabu 28 Desember 2016 pukul 14.50 WIB, tim gabungan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polresta Depok telah melakukan penangkapan terhadap dua tersangka 365 (pencurian disertai kekerasan) TKP Pulomas atas nama Ramlan Butar Butar dan Erwin Situmorang," sambung dia.
Namun saat polisi akan menangkap, Ramlan dan Erwin berusaha kabur dari kejaran. Setelah memberikan tembakan peringatan namun tidak diindahkan, polisi terpaksa menembak kaki keduanya untuk melumpuhkan pelaku perampokan Pulomas itu.
"Saat akan dilakukan penangkapan, kedua tersangka berusaha melakukan perlawanan. Sehingga dilakukan tindakan represif dengan melepaskan tembakan di bagian kaki kedua tersangka," Iriawan menandaskan.
11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Saat ditemukan pada Selasa 27 Desember 2016, didapati enam orang meninggal dan lima luka-luka.
Enam korban meninggal yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tasrok.
Lima korban selamat dari perampokan Pulomas itu yakni, dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).
Liputan6
DPO
Quote:
Quote:
Spoiler for pelaku:
Quote:
Original Posted By ruler56►dapet dah
Spoiler for nambahin gambar 1:
Spoiler for nambahin gambar 2:
Spoiler for nambahin gambar 3:
Spoiler for nambahin gambar 4:
Quote:
CCTV
Quote:
Original Posted By .CooL.►
cctv pas pelaku masuk rumah
yg ini waktu pelaku masuk2in penghuni rumah ke wc
cctv pas pelaku masuk rumah
yg ini waktu pelaku masuk2in penghuni rumah ke wc
Diubah oleh boyibrahim 30-12-2016 03:36
unnamed86789 memberi reputasi
-1
147.2K
Kutip
646
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Disturbing Picture
13.1KThread•20.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok