Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizal137Avatar border
TS
rizal137
KONFRENTASI INDONESIA -MALYSIA. PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)
PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)

Satu peristiwa yang tidak mungkin dapat dilupakan, sekaligus menjadi satu titik hitam dalam sejarah 3 RAMD ialah Peristiwa Kalabakan. Dalam tragedi berdarah ini, seorang pejabat dan tujuh anggota Peleton 1 Kompi A3 RAMD terkoban, sementara 18 orang anggota lagi terluka. Peristiwa berdarah ini terjadi pada tanggal 29 Desember 1963.
 
Tempat terjadinya tragedi berdarah yang menimpa 3 RAMD itu terletak tidak jauh dari tepi Sungai Kalabakan. Lokasinya sekitar 30 mil ke utara Tawau dan 12 mil ke utara perbatasan Kalimantan, Indonesia. Di situ terletak dua pemukiman kecil Tim keselamtan Malaysia yang terdiri dari satu penempatan Tim Polisi Hutan dan sebuah lagi penempatan tentara terletak di suatu lereng bukit.

Kedua penempatan dipisahkan dalam jarak lebih 400 yard saja. Pos Polisi yang dipagari dengan kawat berduri mempunuyai kekuatan 15 orang anggota, sedangkan penempatan pasukan militer tidak pula berpagar. Anggota Peleton 1 Kompi A dan kemudian disertai oleh bagian dari Palatun 10 Kompeni C 3 RAMD ditempatkan di situ. Area perkemahan ini terletak suatu daerah lereng tanpa sistem keamanan serta pertahanan yang lengkap. Ini terjadi karena ketiadaaan pasokan peralatan walaupun usaha mendapatkannya telah berulangkali dilakukan.
Sebanyak 41 anggota 3 RAMS terlibat dalam peristiwa di Kalabakan, mereka adalah;
 


Menurut laporan, sebanyak 130 orang tentara Indonesia dari berbagai tim bergerak dari Kalimantan menyusup ke daerah Malaysia pada pertengahan Desember 1963. Tim ini singgah di serudong dalam perjalanan menuju ke Selimpopon dengan melewati Tarakan untuk ke kem balak Teck Guan dekat Kalabakan. Mereka bermalam di situ pada 28 Desember. Mayor Zainol Abidin bersama dua bagian dari Kompi C digerakka ke pemukiman Peleton 1 Kompi A di Kalabakan pada 29 Desember untuk memperkuat subunit bersangkutan. Tiga buah kubu, setiap satu untuk tiga orang, dibangun untuk tujuan pertahanan, Benteng berkenaan terletak di kiri dan kanan serta di Sebelah kanan belakang rumah atap dan digunakan untuk menenmpatkan senjata RISLB. Rumah berkenaan diberikan oleh Mr. Ress Manajer Bombay Burma Timber Company Limited.
 
Letnan Kolonel (Pensiunan) Raja Shaharudin menyatakan, ia ada menerima informasi yang menyatakan satu kelompok tentara Indonesia sedang bergerak dari Kalimantan menyusup ke wilayah Malaysia. Mereka dilaporkan telah merampas barang-barang dr sebuah toko milik seorang pedagang Cina di daerah serudong Laut. Mereka dikatakan sedang bergerak ke arah daerah Kalabakan.
 
Tidak lama setelah itu satu tembakan terdengar memecah keheningan malam dan kemudian diikuti pula oleh tembakan yang bertubi-tubi. Ketika saya dan sejumlah anggota keluar dari rumah untuk 'stand to', anggota TNI sudah mulai melepasakn tembakan dan melemaprkan granat ke posisi kami, cerita Lettenan Kolonel (pensiun) Raja Shaharudin. Semua anggota berhamburan keluar dari rumah mencari perlindungan. Sersan Abdul Aziz berhasil menerjunkan diri ke dalam benteng dan berada bersama ketua peleton serta dua anggota lagi. Kami membalas tembakan dan turut melontarkan granat ke arah anggota TNI, saya kemudian memerintahkan anggota agar berlindung dan tidak melepaskan tembakan kecuali mereka melihat anggota TNI.


Tembak-menembak berhenti sekitar pukul 11.00 malam, terang Letnan Kolonel (Pensiunan) Raja Shaharudin. Mr. Ress, besama seorang lalaki datang menemui Letnan Muda Raja Shaharudin segera setelah pertempuran berhenti. Pada sekitar pukul 3.30 pagi 30 Desember 1963 satu peleton bantuan yang dipimpin oleh Letnan Muda Wan Nordin bnin Wan Mohammad (12176) sampai ke lokasi peleton di Kalabakan. Anggotanya diperintahkan mengumpulkan anggota yang tewas dan terluka sambil memberikan perawatan sekedar bisa. Ketika matahari pagi 30 Desember 1063 mulai menampakkan sinarnya, anggota mulai melakukan penggeledahan daerah secara rinci untuk mengumpulkan mayat dan anggota yang terluka untuk diinformasikan kepada markas batalyon. Delapan anggota termasuk ketua kompeni dikonfirmasi tewas, sementara 18 anggota lagi terluka.



Menurut Letnan Kolonel (Pensiunan) Raja Shaharudin, ia menahan Sulaiman yang datang pada sekitar pukul 8.00 pagi itu. Saya menemukan tiga selongsong peluru terselip di pinggangnya, ketika memeriksa laras senjatanya, saya menemukan laras senjara tersebut masih berbau serta ada efek yang menunjukkan senjata tersebut telah digunakan. Sulaiman diserahkan kepada pihak Polisi Kalabakan.

Sebelum itu, saya sudah menahan seorang pria yang saya jumpai berjalan di depan kantor Burma Timber Company pada pukul 4.oo pagi itu. Sebuah helikopter tiba ke tempat kejadian pada pukul 11.00 pagi dan 30 Desember untuk mengeluarkan anggota yang terluka dan tewas. Anggota terluka diterbangkan ke Rumah Sakit Tawau, sementara yang tewas diterbangkan pula dari Tawau ke Labuan dengan Pesawat Dakota. Pesawat Dakota sampai ke Labuan pada waktu malam. Penduduk lokal di labuan telah membantu memandi dan menyempurnakan jenazah sebelum jenazah diterbangkan balik ke Semenangjung keesokan paginya. Kedatangan jenazah di Bandara sungai Besi disambut oleh para Menteri Kabinet dan pejabat tinggi Angkatan juga para pembesar negara. Dari Kuala Lumpur jenazah dibawa pula ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
 
Tim 1/10 Gurkha pimpinan Lieutenant Colonel Burnett dilarikan ke Kalabakan untuk membantu 3 RAMD membuat penggeledahan Kalabakan. Setelah itu, pada 12 Januari 1964, sebanyak 22 orang Tentara Indonesia berhasil dibunuh disamping banyak yang telah ditangkap. Batalyon ini berhasil menangkap 3 orang anggota TNI. Meskipun jumlah yang ditawan itu agak kecil jumlahnya, tetapi ia telah membantu tim dalam operasi setelah itu. Beberapa daerah di Tawau telah dinyatakan sebagai daerah terlarang bagi memudahkan operasi pasukan keamanan. Pada 27 Januari, satu kelompok ronda dari Kompi B di bawah pimpinan Letnan Muda Ishar bin Sham (12221) menemukan satu perkemahan anggota TNI dan pertempuran terjadi. Seorang anggota TNI berhasil dibunuh, dua pucuk pistol, 12 butir granat dan sejumlah amunisi berhasil ditemukan.
 
Peleton 6 di bawah pimpinan Letnan Muda Abdul Aziz bin Shaari (12178) ketika membuat serang hendap di Merotai Perkebunan pada 28 Januari berhasil membunuh tiga orang anggota TNI, setelah mengalami satu pertempuran sengit dengan mereka. Sampai 10 Februari, sebanyak 29 anggota TNI berhasil dibunuh, 33 ditangkap, sementara 22 menyerah diri. Selain itu, operasi di Pulau Sebatik terus dilakukan. Pada 25 Januari, Presiden Soekarnao setuju menyatakan gencatan senjata. Namun, anggota tim Keamanan diperingatkan agar bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan. Pemberhentian pertempuran telah disepakati di dewan perdamaian
 
yang diadakan di Bangkok antara Malaysia dan Indonesia. Ketika operasi Malaysia secara ilegal.

Oleh karena kegagalan konferensi damai di Bangkok, keadaan menjadi tegang lagi dan perhatian penuh mulai diarahkan kembali di perbatasan. Infiltrasi dan tembakan anggota TNI di Pulau Sebatik menyebabkan Kompeni A dikirim membantu Kompeni C di situ. Kampung Sungai limau merupakan salah satu tempat yang menjadi pusat gerakan anggota TNI. Pada 19 April seorang anggota TNI berhasil dibunuh oleh satu bagian yang membuat serang hendap. Penyusup telah mencoba menawan posisi satu peleton yang ditugaskan di situ pada 20 April, tetapi gagal karena peleton terlibat telah membuat pertahananyang teguh di posisi mereka.


Batalyon kemudian kembali kembali ke Alor Setar setelah lebih kurang lima bulan menjabat di Sabah. Sebagai penghargaan terhadap layanan cemerlang batalyon ketika konfrontasi dua warga 3 RAMD, Pegawai Waran Dua Awarded aludin dan Prajurit Mohamed Nafiah dikaruniai kehormatan Perutusan Keberanian (KPK) selama keterlibatannya dalam era konftontasi, 3 RAMD, beroperasi dua kali di Tawau dan sekali di Sibu. Sebanyak delapan warganya tewas, sementara 18 mengalami cedera. Dalam operasi bersama 1/10 Gurkha dan Pasukan 2 Peninjau sekitar Tawau, sebanyak 29 TNI berhasil dibunuh, 33 orang ditangkap, sementara 22 lagi menyerah diri.
KONFRENTASI INDONESIA -MALYSIA. PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)

KONFRENTASI INDONESIA -MALYSIA. PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)KONFRENTASI INDONESIA -MALYSIA. PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)KONFRENTASI INDONESIA -MALYSIA. PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)KONFRENTASI INDONESIA -MALYSIA. PERISTIWA Kalabakan, Tawau Sabah (VERSI MALAYSIA)b

(Kutipan dari: Keterlibatan RAMD dalam Era Konfrontasi, diedit ulang oleh Salmah Fazul Rahman)

http://www.sabah.org.my/bm/daerah/da...2.htm14/3/2003

https://www.facebook.com/notes/tawau.../421321306365/
0
4.4K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.