BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Wartel tamat, pertumbuhan pelanggan seluler turun

SEJARAH | Sebagian data ini adalah sejarah masa kini. Misalnya warung telekomunikasi dan telepon umum. Pada zamannya, layanan yang kini disebut usang itu sangat berperan dalam kehidupan masyarakat.
Kucoba nomor itu / Masih tak terjawab / Kuhela nafas panjang / Menyesali waktu terbuang

("Interlokal", Symphony, Trapesium, 1982)

Ada jejak telepon kabel dalam lagu Indonesia, seperti yang dibawakan Fariz R.M. dan kelompoknya, 34 tahun silam.

Interlokal adalah layanan telepon antarkota pada era telepon berkabel tetap (fixed line telephone). Biayanya lebih mahal ketimbang percakapan dalam kota.

Saat ber-"Interlokal", Fariz masih 23 tahun dan jangkauan telepon belum luas. Baru enam tahun kemudian, ketika Menteri Pariwisata dan Telekomunikasi dijabat Soesilo Soedarman, dan PT Telkom didirekturi Cacuk Sudarijanto, selama lima tahun jaringan telepon diperluas besar-besaran -- maaf belum ada data berupa angka.

Kemudian istilah interlokal tak dikenal lagi dalam percakapan melalui ponsel -- apalagi bila melalui WhatsApp.

Layanan telekomunikasi lain yang kini terasa asing adalah telepon umum. Film-film Indonesia era praponsel masih memuat adegan itu. Misalnya dalam serial Warkop. Sebut saja [URL="[youtube]GPEwQU30tV0[/youtube] Beres[/URL] (Arizal, 1983).

Interlokal. Telepon umum. Keduanya adalah masa lalu. Begitu pun warung telekomunikasi (wartel). Bila merujuk infografik, wartel sudah habis. Delapan tahun lalu sih wartel masih menjadi berita karena belum semuanya menurunkan tarif percakapan ke ponsel (Liputan 6, 10/4/2008).

Ketika wartel masih bernapas, ponsel mulai merambah. Lagu "SMS", karya Yanto Sari yang dibawakan Ria Amelia, dan kemudian Trio Macan (2005), mencatat kehadiran salah satu layanan dalam telekomunikasi.

Di luar pasal asmara dan kecemburuan, SMS itu lebih murah daripada menelepon. Jauh dan dekat sama ongkosnya -- asalkan bukan lintas negara.

Begitulah, peta adopsi layanan teknologis dalam telekomunikasi terus berubah. SMS yang menggantikan penyeranta (radio pager) akhirnya terdesak layanan pesan seperti BBM, WhatsApp, dan Line.

Tentang peta terakhir, sampai tahun lalu, infografik dalam artikel ini merujuk Statistik Telekomunikasi Indonesia2015 (Badan Pusat Statistik, Oktober 2016).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/infogra...-seluler-turun

---

Baca juga dari kategori INFOGRAFIK :

- Radio masih ada dan disuka

- Hanya 10 persen kota yang berbioskop

- Survei: kaum muda kian menjauhi radio

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
10.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.