Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

binjoelAvatar border
TS
binjoel
[ALL ABOUT] PARACETAMOL
Parasetamol merupakan obat yang memiliki efek untuk mengurangi rasa sakit (analgesik) dan menurunkan demam (antipiretik) yang banyak digunakan oleh masyarakat.

Ah, masa? Kok, belum pernah denger ya?

Mungkin kamu lebih familiar dengan merk Panadol, Sanmol, Bodrex, Oskadon, Sanaflu, Mixagrip, dan sekitar 300+ merk lainnya. Nah, semua merk itu mengandung parasetamol sebagai zat aktifnya.

Kapan parasetamol digunakan?


Menurut Pusat Informasi Obat Nasional, Parasetamol digunakan untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti pusing, nyeri sesudah operasi cabut gigi, dan demam. Tidak menutup kemungkinan kalau parasetamol digunakan selain dari kondisi tersebut (atas dasar tinjauan medis). Tapi, jangan sampai kamu pakai parasetamol untuk mendinginkan kopi panas ya!

Amankah parasetamol?

Dibandingkan dengan obat sejenis lainnya (analgesik dan antipiretik), Parasetamol relatif aman dikonsumsi karena sedikit menimbulkan maag dan perdarahan lambung. Efek samping pun jarang terjadi. Namun, untuk beberapa orang mungkin saja terjadi reaksi seperti ruam kulit, pembengkakan, kesulitan bernapas, tekanan darah menurun, dan reaksi hipersensitivitas. Bila hal ini terjadi, hentikan terlebih dahulu penggunaan dan segera hubungi apoteker atau doktermu.

Berapa banyak saya bisa mengonsumsi parasetamol setiap harinya?

Umumnya, parasetamol yang sering kamu lihat memiliki dosis sebesar 500 mg/tablet. Dosis maksimal untuk orang dewasa dalam sehari adalah 4000 mg (setara 8 tablet parasetamol 500 mg).

Kalau parasetamol-nya sirup gimana? Takarannya tentu beda! Coba baca aturan pakai di brosur/kemasan sirupnya, ya! Atau tanyakan pada apoteker.

Perlu diingat, parasetamol termasuk ke dalam obat simtomatik, yaitu obat yang hanya menangani keluhan/gejala yang kita rasakan. Oleh karenanya, saat keluhan sudah tidak terasa, hentikan penggunaannya. Untuk parasetamol kemasan tablet striping atau blister, bisa disimpan dan digunakan sampai tanggal kadaluarsa yang tertera. Sedangkan untuk parasetamol sirup, akan lebih baik jika digunakan tidak lebih dari enam bulan setelah tutup dibuka, sesuai penyimpanan yang tertera di brosur.

Kalau saya lupa minum?

Kalau kamu dapat obat dari dokter, ikuti sesuai dengan jadwalnya. Kalau lupa? Segera minum saat kamu ingat (kecuali rasa sakit sudah hilang dan kamu sudah hubungi dokter atau apotekermu). Kalau waktunya sudah berdekatan dengan jadwal minum berikutnya? Ya kamu cukup minum untuk jadwal yang selanjutnya, jangan minum double. Bisa-bisa over dosis loh.

Kalau overdosis bagaimana?
Segera hubungi dokter atau apoteker! Beberapa tanda yang mungkin muncul jika terjadi over dosis parasetamol yaitu:
1. Nafsu makan berkurang
2. Pusing, mual, dan nyeri perut (biasanya bagian atas).
3. Berkeringat dan lemas
4. Urin berwarna gelap
5. Bagian kulit atau mata menguning.
SARAN
Konsultasi dan informasikan kepada apoteker atau doktermu jika :
1Bila kamu mengonsumsi obat lain seperti obat batuk, nyeri, alergi. Karena mungkin obat-obatan yang akan kamu konsumsi itu “berinteraksi” dengan Parasetamol.
2Bila kamu punya riwayat penyakit hati atau mengonsumsi alkohol. Karena bisa jadi dosis yang kamu gunakan berbeda dengan orang kebanyakan.
3KAMU HARUS TAHU; Hindari mengonsumsi alkohol selama menggunakan Parasetamol, karena dapat meningkatkan resiko kerusakan hati.
smugies15Avatar border
smugies15 memberi reputasi
1
3.9K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.7KThread10.1KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.