Ginger Bread Cookies

TEMPO.CO, Jakarta - Bila merayakan Idul Fitri, orang Indonesia biasa menyajikan kue kering seperti nastar, kastengel, atau putri salju. Namun, untuk Natal, warga dunia mengenal gingerbread cookies atau kue jahe sebagai penyemarak hari raya.

Di benua asalnya, Eropa, kue rasa manis pedas ini menjadi bagian dari budaya minum teh. Biasanya, orang Eropa bersantai sore hari selepas melakukan berbagai kegiatan sambil minum teh dan ngemil kue-kue kecil. Gingerbread pun menjadi hidangan pelengkap minum teh kala musim dingin. Kebetulan, di Eropa dan beberapa benua lain, Natal hadir bertepatan dengan musim dingin. Gingerbread pun jadi favorit pada Hari Raya Natal.

Gingerbread yang dibuat dari campuran tepung, telur, gula, dan jahe ini dipercaya berasal dari Inggris. Pada abad ke-11, pelaut Eropa yang bertualang ke Asia pulang dengan membawa jahe. Para juru masak lantas berkreasi untuk memanfaatkan rempah khas Asia ini menjadi berbagai hidangan, salah satunya kue. Agar menarik, mereka mencetak kue jahe ini dalam berbagai bentuk.

Karena enak, kue ini menyebar ke berbagai penjuru Eropa. Pada tahun 1296, pembuat kue di Kota Ulm, Jerman, mulai membuat gingerbread berbentuk anak kecil dengan hiasan icing gula berbentuk mata dan senyuman. Bentuk ini lantas dipatenkan sehingga saat itu hanya kue jahe yang boleh dicetak seperti itu.

Pada perkembangannya, gingerbread semakin laris dan pembuatnya dianggap sebagai orang penting. Pada akhir abad ke-16, muncul desain baru berupa rumah-rumahan. Bentuknya yang semakin lucu membuat gingerbread populer dan kerap dijadikan hadiah Natal. Dari situ, kue jahe manis ini menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Sumber:
https://m.tempo.co/read/news/2014/12...-pemanis-natal

Dipajang rumah kue jahe yang terinspirasi dari rumah kakek Carl di film animasi 'Up'.

Liputan6.com, Milwaukee - Film animasi 'Up' yang mengharukan terbukti menjadi inspirasi bagi banyak orang. Baru-baru ini, seorang mahasiswa membuat tiruan rumah tokoh kakek Carl beserta ribuan balonnya dari kue jahe.
Dikutip Mashable, pada hari Minggu menyambut Natal di Milwaukee Public Market, sebuah rumah kue jahe yang mengagumkan dipajang. Bangunan kue yang meniru bentuk rumah kakek Carl, beserta ratusan balon yang terbuat dari penmen jeli itu pun menarik perhatian netizen. 


Rumah kue jahe ini merupakan hasil karya Adrielle Szerbat, mahasiswi Milwaukee Area Technical College. (foto: Mashable/Instagram)

Di balik rumah mengagumkan itu, adalah Adreielle Szerbat, mahasiswi Milwaukee Area Technical College yang berkreasi untuk Baking and Pastry Arts Student Gingerbread House Competition. Hasil karyanya dipamerkan dari 4-15 Desember.

Szerbet menghabiskan lebih dari 100 jam untuk membuat rumah tiruan tersebut. Walau ia tidak mendapatkan juara pertama, namun karyanya patut diacungi jempol.

Rumah kue jahe umum dibuat dalam menyambut hari Natal. Gedung Putih bahkan memasang hiasan kue jahe seberat 227 kg.

Sumber:
http://global.liputan6.com/read/2396...ahe-bertema-up

Novotel Bangka membuat dekorasi Gingerbread house. 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Khamelia

BANGKAPOS.COM, BANGKA--Menyambut perayaan Natal Novotel Bangka menghadirkan dekorasi natal spesial berupa gingerbread house atau lebih dikenal dengan rumah roti jahe.

Gingerbread house setinggi empat meter dan lebar lima meter ini didesain begitu cute dan cantik.

Kehadiran gingerbread house mendapat perhatian tamu hotel. Dan tentu saja gingerbread house yang baru hari ini dilaunching bakal menjadi spot foto favorit tamu hotel.

"Dekorasi Natal ini merupakan inspirasi dari kami untuk memberikan nuansa natal yang hangat dan meriah bagi yang merayakan, terutama bagi anak-anak mereka pasti suka melihat dekorasi luar maupun dalamnya yang kami hias menyerupai rumah mini, lengkap dengan satu set meja hidangan natal," ujar General Manager Novotel Bangka, Toat Edi Wijaya, Rabu (7/12).

Ia menuturkan, project ini digarap cukup singkat sekitar tiga mingguan oleh tim yang terdiri dari Manager FO, Heru Utomo, Executive Chef, Janus, serta staf lainnya.

Desain sendiri dikerjakan oleh Toat yang memang memiliki hobi dibidang desain. Selain mendesain, Toat turut membuat sejumlah detil konstruksi rumah roti seperti membuat jendela dan lainnya.

"Gingerbread house dibuka hingga Natal dan  Tahun Baru," ujarnya.

Dekorasi Natal gingerbread house baru pertama kali ada di Bangka. Sebanyak 100 kilogram  terigu atau gandum habis untuk membuat 5000 roti franchis dan cookies.

"Seperti cerobong asap yang ada diatas terbuat dari roti asli, kemudian ada sentuhan coklat pada dinding serta biskuit warna-warni  untuk menghias atap," jelas Toat.

Ia menambahkan roti-roti ini tidak untuk dimakan, meskipun terbuat dari gandum, roti ini tidak menggunakan gula dan butter.
"Makanya roti ini teksturnya keras," ujarnya.

Rumah roti jahe ini boleh loh dimasuki, di sana tersedia meja jamuan mini dilengkapi kursi kecil berwarna merah.

Ruangan kecil ini dilengkapi televisi film kartun. Suasana natal semakin terasa dengan diputarnya lagu-lagu natal.

Sumber:
http://bangka.tribunnews.com/2016/12...ntuk-spot-foto