Kondisi politik yang kian memanas membuat sejumlah komunitas Muslim melakukan istighosah (meminta pertolongan) di sejumlah wilayah. Tidak hanya Muslim, aksi doa bersama memohon keselamatan negara, juga dilakukan umat Kristiani dan lainnya.

Berbagai permasalahan dan persoalan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia mengundang berbagai elemen organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok cipayung Manado untuk mengambil langkah dan sikap dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Adapun elemen organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Manado yang ikut dalam malam refleksi dan Doa bersama untuk NKRI diantaranya GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia).

Aksi damai yang dilaksanakan di Monumen Pahlawan Nasional Wolter Monginsidi dan Pierre Tendean Boulevard Manado (23/11) petang. Aksi damai ini dimulai dengan pemasangan lilin, orasi refleksi dari setiap perwakilan organ, doa lintas agama untuk NKRI, pembagian bunga untuk masyarakat kota Manado, penandatanganan petisi serta pembacaan pernyataan sikap kelompok cipayung plus Manado yang dibacakan oleh Hizkia R. Sembel selaku Ketua GMKI Cabang Manado didampingi ketua GMNI, PMKRI, PMII dan KMHDI.

Sementara itu, sejumlah unsur pimpinan daerah, tokoh masyarakat dan umat muslim Kota Cimahi menggelar doa bersama untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Doa bersama digelar di Masjid Agung Cimahi, Kamis (24/11).

Doa bersama tersebut sekaligus mempererat silaturahmi dalam membangun kebersamaan pemerintah, antarulama, umaro dan masyarakat.Diharapkan semua komponen masyarakat dapat menciptakan suasana harmonis serta ikut terlibat dan bersatu dalam menjaga keutuhan NKRI untuk terciptanya situasi yang aman, dan damai.

Di Bandung, ribuan pendekar silat Pagar Nusa Nadhlatul Ulama se-Jawa Barat melakukan istighosah demi menjaga keutuhan NKRI. Kegiatan dilaksanakan di Jalan Ir. J Djuanda atau Dago, Kota Bandung, dengan tujuan agar seluruh lapisan masyarakat bisa menahan diri dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak jelas.

Tingginya suhu politik saat ini dianggap telah mengoyak nilai kebhinnekaan, bahkan mengancam kesatuan dan persatuan bangsa. Pertemuan tersebut membahas suasana kamtibmas dan NKRI yang kini tengah diguncang isu perpecahan dan persatuan. Para tokoh agama diminta doa dan dukungan agar NKRI tetap damai dalam nuansa Bhineka Tunggal Ika.

Di Bangka Belitung,deklarasi Kebhinekaan Tunggal Ika-NKRI Cinta Damai Indonesiaku dilaksanakan Lapangan Merdeka Pangkalpinang Kamis (24/11/2016).

Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Kep Bangka Belitung Brigjen (Pol) Anton Wahono mengajak Danrem 043 Bangka Belitung Kolonel Tjatur Putra dan Danalanal Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Teguh Gunawan, anggota TNI dan Polri, para tokoh agama, tokoh suku, tokoh masyarakat.

Kegiatan antara lain dilakukan penandatangan Deklarasi Kebhinekaan Tunggal Ika-NKRI Cinta Damai Indonesiaku oleh para tokoh setiap suku dan agama yang ada di Bangka Belitung. Sementara di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kepri membuka relawan NKRI dan mengajak masyarakat bergabung didalamnya.

Posko tersebut didirikan menyusul situasi dan kondisi sosial politik di NKRI belakangan ini dalam ancaman yang secara sengaja digulirkan kelompok tertentu untuk membawa bangsa yang rukun dan damai ini pada perpecahan. Masyarakat dapat melihat ada pihak pihak yang secara massif berniat untuk mengganti sistem demokrasi Pancasila dan NKRI dengan ideologi yang lain.(*)

sumber:

http://sulutdaily.com/doa-untuk-nkri/

http://jabar.antaranews.com/berita/6...emperkuat-nkri

https://news.detik.com/berita/d-3353...-keutuhan-nkri

http://bangka.tribunnews.com/2016/11...ama-untuk-nkri

http://www.metrokepri.com/pospera-ke...men-jaga-nkri/