TS
3.hebat
Toleransi Beragama Warga Jakarta Sangat Tinggi, Ahok-Djarot Tetap Teratas
Quote:
Jakarta - Tingkat toleransi beragama warga Jakarta ternyata sangat tinggi. Hal itu juga menjadi faktor yang membuat popularitas dan elektabilitas pasangan calon gubernur DKI Jakarta dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, tetap teratas dibandingkan pasangan lain.
Oleh karena itu, Ahok-Djarot tidak perlu khawatir dengan aksi unjuk rasa 4 November lalu. Jika melihat hasil survei Sinergi Data Indonesia (SDI), jumlah massa yang turun ke jalan diperkirakan tidak mencerminkan sikap warga Jakarta terhadap pasangan petahana itu di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
“Tingkat toleransi warga Jakarta sangat tinggi, sebesar 71,53T%. Jadi, Ahok-Djarot tidak perlu terlalu khawatir dengan aksi unjuk rasa 4 November lalu,” ujar Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu saat merilis hasil survei lembaga surveinya di Jakarta, Minggu (13/11).
Menurut Barkah, warga Jakarta yang terdiri atas berbagai macam suku, agama, ras, dan golongan ternyata paling tinggi memberikan rasa toleransi kepada pasangan Ahok-Djarot, yakni sebesar 42,04%. Sementara, toleransi terhadap pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) sebesar 16,88%, dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) sebesar 13,38%.
Bahkan, ujar Barkah, warga Jakarta yang mayoritas beragam Islam memiliki sikap toleran yang cukup tinggi, yakni sebesar 62,7%. Sementara, warga Jakarta yang keturunan Betawi memiliki tingkat toleransi sebesar 55,64%.
Meski Ahok tergolong paling populer di antara warga Jakarta, tingkat kesukaannya mengalami kemerosotan. Pada Februari lalu, publik Jakarta yang menyukai Ahok mencapai 74,20%, sedangkan pada Oktober ini merosot menjadi 59,59%.
Sementara itu, jika diadu secara head to head, pasangan Ahok-Djarot meraih suara 39,09% dan Anies-Sandi 34,09%. Lalu, Ahok-Djarot meraih 40,91% jika dihadapkan dengan Agus-Sylvi (31,82%).
"Pilkada DKI Jakarta akan terasa kurang greget jika Ahok-Djarot kalah di putaran pertama. Andaikan Agus-Silvy dan Anies-Sandi yang diadu, maka yang keluar sebagai pemenang adalah Anies-Sandi. Pasangan itu meraih 38,18% suara mengalahkan Agus-Sylvi yang hanya mendapat suara 28,64% suara,” kata Barkah.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Adytya Perdana, yang tampil sebagai pembicara, yakin jika Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. "Pasti berlangsung dua putaran. Masih ada waktu tiga bulan bagi masing-masing kandidat untuk mencari dukungan suara," katanya.
Survei SDI dilakukan pada 21-28 Oktober atau setelah pidato Ahok yang dituding menistakan agama ramai menjadi pemberitaan media massa. Survei itu melibatkan 500 responden dengan metode multistage random sampling dan instrumen kuesioner serta wawancara. Margin of error untuk survei kali ini plus-minus 4,47%.
http://www.beritasatu.com/megapolita...p-teratas.html
Oleh karena itu, Ahok-Djarot tidak perlu khawatir dengan aksi unjuk rasa 4 November lalu. Jika melihat hasil survei Sinergi Data Indonesia (SDI), jumlah massa yang turun ke jalan diperkirakan tidak mencerminkan sikap warga Jakarta terhadap pasangan petahana itu di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
“Tingkat toleransi warga Jakarta sangat tinggi, sebesar 71,53T%. Jadi, Ahok-Djarot tidak perlu terlalu khawatir dengan aksi unjuk rasa 4 November lalu,” ujar Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu saat merilis hasil survei lembaga surveinya di Jakarta, Minggu (13/11).
Menurut Barkah, warga Jakarta yang terdiri atas berbagai macam suku, agama, ras, dan golongan ternyata paling tinggi memberikan rasa toleransi kepada pasangan Ahok-Djarot, yakni sebesar 42,04%. Sementara, toleransi terhadap pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) sebesar 16,88%, dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) sebesar 13,38%.
Bahkan, ujar Barkah, warga Jakarta yang mayoritas beragam Islam memiliki sikap toleran yang cukup tinggi, yakni sebesar 62,7%. Sementara, warga Jakarta yang keturunan Betawi memiliki tingkat toleransi sebesar 55,64%.
Meski Ahok tergolong paling populer di antara warga Jakarta, tingkat kesukaannya mengalami kemerosotan. Pada Februari lalu, publik Jakarta yang menyukai Ahok mencapai 74,20%, sedangkan pada Oktober ini merosot menjadi 59,59%.
Sementara itu, jika diadu secara head to head, pasangan Ahok-Djarot meraih suara 39,09% dan Anies-Sandi 34,09%. Lalu, Ahok-Djarot meraih 40,91% jika dihadapkan dengan Agus-Sylvi (31,82%).
"Pilkada DKI Jakarta akan terasa kurang greget jika Ahok-Djarot kalah di putaran pertama. Andaikan Agus-Silvy dan Anies-Sandi yang diadu, maka yang keluar sebagai pemenang adalah Anies-Sandi. Pasangan itu meraih 38,18% suara mengalahkan Agus-Sylvi yang hanya mendapat suara 28,64% suara,” kata Barkah.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Adytya Perdana, yang tampil sebagai pembicara, yakin jika Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. "Pasti berlangsung dua putaran. Masih ada waktu tiga bulan bagi masing-masing kandidat untuk mencari dukungan suara," katanya.
Survei SDI dilakukan pada 21-28 Oktober atau setelah pidato Ahok yang dituding menistakan agama ramai menjadi pemberitaan media massa. Survei itu melibatkan 500 responden dengan metode multistage random sampling dan instrumen kuesioner serta wawancara. Margin of error untuk survei kali ini plus-minus 4,47%.
http://www.beritasatu.com/megapolita...p-teratas.html
gagal maning cuk
mane modal lah keluar banyak, masih unggul juga tuh bacot
anasabila memberi reputasi
1
946
Kutip
3
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
5.3KThread•660Anggota
Terlama
Thread Digembok