• Beranda
  • ...
  • Pilkada
  • Di Tempat-tempat Ini Ahok Dihadang, Kampanye pun Batal

phd.in.hatredAvatar border
TS
phd.in.hatred
Di Tempat-tempat Ini Ahok Dihadang, Kampanye pun Batal
TEMPO.CO, Jakarta -� Rencana blusukan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dijadwalkan di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, hari ini, akhirnya dibatalkan.

Puluhan orang yang mengatasnamakan diri mereka warga Kedoya Utara menolak kedatangan Ahok dengan berbaris di tepi Jalan Kedoya Raya.

Penolakan hari ini bukanlah pertama kali bagi Gubernur DKI nonaktif itu. Sejak hari pertama blusukan Ahok sudah dihadang saat mengunjungi kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Penolakan juga terjadi Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bahkan Ahok sempat dievakuasi dengan menggunakan angkutan kota (angkot).





Baca lainnya: Ratusan Warga Amerika Demonstrasi Tolak Trump

Tak hanya Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat pun ditolak warga saat berkunjung ke RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 9 November 2016.

Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, beberapa pemuda tampak menunggu di satu titik sembari membawa spanduk penolakan.

Padahal, hari itu Djarot dijadwalkan akan blusukan ke dua lokasi di Kembangan Utara. Namun, Djarot ditolak oleh warga sekitar di dua lokasi itu. Meski begitu, Djarot santai saja menghadapi penolakan dan menghampiri seorang pria berbaju koko putih.

Simak juga: Terseret Kasus Ahok, Buni Yani Penuhi Panggilan Bareskrim

Dalam menghadapi puluhan massa, Djarot memilih untuk mengajak berdiskusi. Ia menjelaskan, kedatangannya bertujuan mendengar aspirasi warga. Mantan Wali Kota Blitar ini menegaskan, dia bebas berkampanye di mana saja. Namun, warga tak menghiraukan penjelasan Djarot dan tetap berteriak mengusirnya.

"Kalau saya enggak kepilih enggak apa-apa, saya minta tolong betul, Islam itu agama yang ramah, toleransi," ujar Djarot.

Pada Minggu, 6 November 2016, Djarot terpaksa membatalkan seluruh agenda kampanyenya hari itu, yakni ke Jalan Tanah Kusir dan Pondok Pinang.

Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Merry Hotma, mengungkapkan alasan pembatalan lantaran ada situasi tidak kondusif dari penolakan sekelompok masyarakat.

Baca: Pemilu AS: 10 Hal Kontroversial tentang Donald Trump

"Ada sekelompok massa, mengorganisir tokoh-tokoh agama," kata Merry kepada Tempo.

Merry mengatakan belakangan ini, ada sejumlah persepsi kepada calon gubernur inkumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang membentuk mobilisasi negatif berupa penolakan di sejumlah tempat yang hendak didatangi.

Akibatnya, kata Merry, hal itu turut berimbas pada kegiatan kampanye yang dilakukan Djarot. Padahal, Merry melanjutkan, kegiatan turun menemui warga tidak selalu berarti kampanye. "Ahok-Djarot turun, terutamaa mengecek pekerjaan yang belum selesai," kata dia.

Merry meyakini, situasi seperti ini tak akan berlangsung lama. Dia percaya bahwa warga DKI merupakan masyarakat yang punya toleransi dan cinta damai. Mereka, kata dia, hanya sedang terpengaruh oleh isu-isu yang sedang berkembang. Karena itu, pihaknya akan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa hal utama dari kegiatan Ahok-Djarot tidak semata-mata untuk berkampanye.

Berita lainnya: Terungkap, Antasari Azhar: Saya Mau Masuk Penjara karena...

Djarot sebelumnya juga batal hadir dalam peresmian Posko Jawa Tengah untuk Ahok-Djarot, di rumah perkantoran sentra niaga Green Lake City, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu malam, 5 November 2016. Terdapat sejumlah massa berpeci putih dan membawa bendera bertuliskan huruf Arab berkumpul di depan gerbang perumahan.

LARISSA HUDA | LANI DIANA | FRISKI RIANA


https://m.tempo.co/read/news/2016/11...anye-pun-batal


wah ada perlawanan warga bakal ada ahok spring nih emoticon-Leh Uga





Diubah oleh phd.in.hatred 10-11-2016 13:10
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.7K
13
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
PilkadaKASKUS Official
5.3KThread659Anggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.