Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ucillianoAvatar border
TS
ucilliano
SAH ! TRUMPH PRESIDEN AMERIKA

SAH ! TRUMPH PRESIDEN AMERIKA



Kandidat presiden Partai Republik Donald John Trump masih menang dalam hasil penghitungan suara sementara pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) saat ini (9/11/2016). Tapi, angka kemenangan Trump tipis dan terus dikejar angka perolehan suara rivalnya, Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Data yang dirangkum Sindonews pada pukul 09.54 WIB dari sumber AP dan sejumlah sumber live report lain menunjukkan, Trump meraih angka popular votes 49 persen (26.978.076). Hillary meraih 47 persen (25.920.995). Dua kandidat presiden lainnya, Gary Johnson dari Partai Libertarian meraih 3 persen (1.588.225) dan Jill Stein dari Partai Hijau meraih 0,8 persen (404,899).

Sementara itu, data prediksi perolehan electoral votes, Trump meraih 137 poin. Sedangkan Hillary 104 poin. Untuk menjadi pemenang Pilpres AS, seorang kandidat harus meraih 270 poin.

Donald Trump pada hari ini mengaku sedih setelah mantan Presiden George W. Bush, yang satu partai tidak memilih dia menjadi presiden pengganti Barack Obama. Trump menyebut pilihan Bush sebagai pilihan yang menyedihkan.

”Saya pikir itu menyedihkan,” kata Trump.”Saya tidak berpikir itu akan memiliki dampak apapun, terus terang,” katanya lagi.

(mas)

Bagikan artikel ini:

http://international.sindonews.com/r...ary-1478661196

Washington, - Kemenangan calon presiden (capres) Amerika Serikat Donald Trump sudah di depan mata. Miliarder AS itu telah meraih kemenangan di Pennsylvania, salah satu negara bagian krusial yang harus dimenangkan Trump jika ingin menjadi pemenang pilpres.

Menurut Washington Post, Rabu (9/11/2016) sejauh ini Trump telah meraih 264 electoral vote, sedangkan Hillary Clinton meraih 215 electoral vote. Dengan perolehan ini, berarti Trump hanya membutuhkan enam electoral vote dari 270 electoral vote yang harus diraih Trump untuk memenangkan pilpres.

Pennsylvania merupakan satu di antara empat negara bagian krusial -- Ohio, North Carolina, Florida dan Pennsylvania -- yang harus dimenangkan Trump dalam pilpres ini. North Carolina, Florida dan Ohio juga telah dimenangkan Trump.

Di Pennsylvania, Trump menang dengan meraih 48,9 persen suara, unggul tipis dari Hillary yang meraup 47,6 persen suara. Pennsylvania memiliki 20 electoral vote.

Dalam sistem pemilu AS dikenal istilah electoral college yang merupakan kumpulan individu (disebut elector) yang nantinya akan memiliki kewenangan untuk memilih presiden. Jadi ketika di hari pemungutan suara seorang warga AS memilih capres A, secara teknis sebenarnya dia sedang memilih elector yang akan dia pasrahi untuk memilih A di sidang electoral college.

Pemberian suara oleh warga disebut popular vote, sementara pemberian suara oleh elector disebut electoral vote. Setiap negara bagian memiliki jumlah electoral vote tertentu, berdasarkan jumlah populasi, dan siapapun yang memenangkan popular vote di sebuah negara bagian berarti juga memenangkan electoral vote. 

http://m.detik.com/news/internasiona...kan-pilpres-as

Washington, - Amerika Serikat telah memilih presiden baru. Capres partai Republik Donald Trump muncul sebagai pemenang pemilihan presiden di negeri adikuasa itu.

Berdasarkan penghitungan yang dilansir media ternama Washington Post, Rabu (9/11/2016), Trump telah meraih 276 electoral vote, meninggalkan rivalnya, Hillary Clinton yang meraih 218 electoral vote. Dengan perolehan ini berarti Trump telah melampaui ketentuan 270 electoral vote yang harus direbutnya untuk memenangkan pilpres.

Pemerintah Jerman langsung mengomentari hasil tersebut.

Berbicara di televisi Jerman, Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen menyebut kemenangan Trump yang hampir pasti itu merupakan "kejutan besar".

"Saya pikir Trump tahu bahwa ini bukan suara untuk dirinya, tapi lebih untuk melawan Washington, melawan pemerintahan," tutur pejabat tinggi Jerman itu pada media ARD, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (9/11/2016).

Respons serupa disampaikan seorang anggota senior partai konservatif pimpinan Kanselir Jerman, Angela Merkel. Dikatakan Norbert Roettgen, pejabat yang menjadi kepala komisi urusan luar negeri di parlemen Jerman tersebut, pemerintah Jerman tidak tahu apa yang akan dilakukan Trump jika dia memenangkan pilpres AS.

"Kami saat ini menyadari bahwa kami tidak tahu apa yang akan dilakukan presiden Amerika ini, jika suara kemarahan itu memimpin dan suara kemarahan itu menjadi orang paling kuat di dunia," cetus Roettgen yang merupakan anggota senior partai Christian Democratic Union (CDU) yang dipimpin Merkel.

"Secara geopolitik, kita dalam situasi yang sangat tidak menentu," imbuhnya dalam wawancara dengan radio Jerman, Deutschlandfunk.

(ita/ita)

http://m.detik.com/news/internasiona...ang-pilpres-as

emoticon-Ultahemoticon-Ultahemoticon-Ultahemoticon-Ultah
Diubah oleh ucilliano 09-11-2016 08:25
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.1K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
KASKUS Official
80KThread13KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.