Hari Senin yang lalu, Jakarta Intercultural School (JIS) tengah membuka acara tahunan mereka Cultural Week. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan selama seminggu yang setiap harinya membawa tema yang berbeda-beda. Tema yang diangkat merupakan seputaran dari budaya Indonesia. Mulai dari workshop tari sampai mencicip makanan khas dari Indonesia. Pembukaan yang dilakukan di tanggal 24 Oktober 2016 itu dilakukan sungguh meriah dan melibatkan seluruh siswa elementary. Sejak pagi mereka sudah melakukan upacara bendera di lapangan. Terlihat setiap siswa menggunakan pakaian tradisional Indonesia, mulai dari batik hingga kebaya atau beskap mereka gunakan guna menyambut Culture Week ini.

Seusai upacara, anak-anak melanjutkan dengan melakukan parade bersama setiap wali kelas mereka menuju Melati Theatre untuk melanjutkan rangkaian acara opening dari Cultural Week. Tema dari opening Cultural Week atau untuk hari Senin adalah Youth Pledge atau Sumpah Pemuda. Mereka menampilkan beragam tari-tarian atau nyanyian daerah mulai dari Sabang sampai Merauke. Betul gan, mereka itu semuanya gak cuma anak-anak yang berasal dari Indonesia, tetapi seluruh siswa internasional juga ikut dalam menampilkan budaya-budaya Indonesia. Di awal acara, kepala sekolah untuk JIS elementary, Elsa Donohue tampil di depan panggung untuk memberikan sambutan dan pembukaan dengan mengenakan baju tradisional khas Minang.

Berlanjut ke pementasannya, anak-anak seumuran siswa Sekolah Dasar ini menari tari-tarian daerah mulai dari Tari Saman, Tari Enggang, dan Tari Bambu. Anak-anak bule ini mengenakan kostum lengkap seperti penari professional dan menggerakkan setiap gerakkan dengan baik dan penuh keceriaan. Lucu banget lihat anak-anak bule itu menari tarian khas Indonesia dan menyanyikan lagu-lagu daerah dengan logat mereka yang jauh dari logat melayu. Penampilan kolaborasi yang paling seru adalah gabungan dari kelas musik siswa kelas 5 dengan kelas tari siswa kelas 2 yang membawakan lagu Yamko Rambe Yamko lagu khas dari Irian Jaya dengan iringan gendang yang ditabuh oleh anak-anak kelas 5 tersebut. Selain anak-anak, para guru dan staff juga menampilkan tarian serta nyanyian dengan baju tradisional khas Indonesia. Mereka tampak kompak dalam tarian serta paduan suara lagu-lagu tradisional. Benar-benar setiap elemen dari sekolah merayakan dan terlibat dalam acara kebudayaan ini.



Selain dari dalam sekolah, JIS mengundang beberapa tamu untuk tampil di acara ini. Ada kolaborasi dari Dapur Angklung dengan SMK Telekomunikasi Telesandi yang memainkan lagu Kicir-kicir dan Burung Kakak Tua. Sambil mereka memainkan alat musik tradisional, para siswa yang menyaksikan ikut menyanyikan lagu yang mereka bawakan bersama sambil membaca lirik yang ditampilkan di layar. Selain Dapur Angklung, JIS juga mengundang Liga Tari dari Univeritas Indonesia yang membawakan Tarian Indang khas Sumatera. Penampilan mereka sangat menggugah para siswa dan penonton yang menyaksikan. Para mahasiswa ini menari dengan semangat dan meriah dalam alunan musik tradisional yang dimainkan langsung juga oleh pemain musik dari Liga Tari ini. Hampir selama 10 menit mereka menari dengan energik dan tidak membuat penonton mengalihkan pandangan. Di akhir penampilan mereka, siswa-siswa bule ini sangat antusias memberikan tepuk tangan hingga berdiri karena terkesan akan pembawaan yang mereka bawa.

Cultural Week ini akan berlangsung selama seminggu dengan kegiatan yang berbeda di setiap harinya. Melalui kegiatan ini JIS sungguh memperlihatkan ke masyarakat bagaimana kesadaran mereka yaitu berada di Negara kita, Indonesia. Kesadaran untuk menanamkan, memperkenalkan serta mengajarkan budaya Indonesia mereka lakukan untuk semua murid mereka yang berasal dari berbagai macam Negara. Dengan kegiatan yang positif ini mereka bisa memperlihatkan kepada dunia dan masyarakat bagaimana indahnya persatuan ditengah perbedaan yang diwarnai dengan saling menghargai serta bertoleransi.