Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hellosehatAvatar border
TS
hellosehat
Cara stop dari hipersexual
Hiperseksualitas adalah kondisi di mana seseorang yang memiliki obsesi pada seks dan memiliki dorongan seksual yang sangat kuat. Tanda-tanda lainnya adalah tidak dapat mencapai kepuasan seksual meskipun melakukan banyak aktivitas seksual, tidak dapat mengontrol gairah seks (termasuk masturbasi berlebihan), sering berganti pasangan, memiliki perilaku seksual yang tidak pantas dan berisiko, menganggap seks sebagai “pain killer”, dan meningkatnya penggunaan pornografi.

Siapa yang berisiko menderita kondisi hiperseksual?
Hiperseksualitas dapat terjadi baik pada pria maupun wanita, meskipun hal ini lebih sering terjadi pada pria. Gangguan hiperseksual ini juga dapat menyerang siapa saja tanpa memandang orientasi seksual (apakah heteroseksual, homoseksual, atau biseksual). Hiperseksualitas dapat terjadi pada orang yang memiliki:
  • Masalah alkohol atau penyalah gunaan obat
  • Kondisi kesehatan mental lain seperti gangguan mood (depresi atau gangguan bipolar), atau kecanduan judi
  • Riwayat kekerasan fisik atau seksual

Apa akibatnya jika hiperseksualitas tidak ditangani?
Perlu kamu ketahui bahwa hiperseksualitas dapat memiliki banyak konsekuensi negatif yang mempengaruhi diri sendiri dan orang lain, seperti:
  • Merusak hubungan
  • Memiliki banyak utang akibat pembelian pornografi dan layanan seksual
  • Memiliki koneksi dengan HIV, hepatitis, atau infeksi menular seksual lainnya

Oleh karena itu, jika kamu merasa bahwa dirimu memiliki hiperseksualitas, lakukanlah beberapa cara di bawah ini untuk membebaskan diri mu dari berbagai konsekuensi negatif yang dapat menerpa.

Cara mengatasi kondisi hiperseksual
1. Psikoterapi
Ini adalah bagian yang sangat penting dari setiap jenis pengobatan terhadap kecanduan. Isu yang akan dibahas dalam sesi terapi ini termasuk mengidentifikasi, mengubah pola pikir negatif dan membatasi keyakinan, berurusan dengan konflik internal, meningkatkan wawasan dan kesadaran diri, dan melihat hubungan antara masalah interpersonal dan kecanduan dirimu.

2. Obat-obatan
Beberapa obat dapat membantu mengurangi perilaku kompulsif dan pikiran obsesif, sementara yang lainnya dapat menargetkan hormon tertentu yang terkait dengan kecanduan seks atau dapat mengurangi gejala yang menyertai seperti depresi atau kecemasan.

  • Antiandrogen: Obat ini dapat menargetkan efek androgen (hormon seks) pada laki-laki dan mengurangi dorongan seksual. Antiandrogen biasanya digunakan untuk mengobati pria pedofil.
  • Penstabil mood: Obat dalam kategori ini termasuk Lithium dan Depakote. Umumnya obat ini digunakan untuk mencegah episode manik pada individu dengan gangguan bipolar, obat ini efektif dalam membantu mengurangi dorongan seksual yang intens.
  • Naltrexone: Obat ini sering digunakan untuk mengobati kecanduan alkohol dan ketergantungan opioid. Sebagai agonis opioid, ia bekerja dengan menargetkan pusat kesenangan di otak yang berhubungan dengan beberapa jenis perilaku adiktif.

Akan sulit untuk menemukan keberanian dalam mencari bantuan, terutama karena hal ini terasa cukup memalukan. Sayangnya, beberapa pecandu seks tidak mencari pengobatan hingga mereka mencapai titik ketika mereka dihukum akibat pelanggaran seks atau ketika anggota keluarga dan pasangan memberikan ultimatum.

Untuk Agan/Sista yang masih kepo langsung aja ya cek lapak kita:
cara mengatasi hiperseksual
emoticon-Kimpoi
Jangan lewatkan artikel menarik lainnya:
ciri penis yang sehat
ciri vagina yang sehat
emoticon-Sundul
0
6.4K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.7KThread10.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.