Daya penciuman anjing sudah dikenal jauh lebih baik dari manusia. Bahkan, anjing memiliki 25 reseptor bau lebih banyak dari manusia yang diterjemahkan ke kemampuan penciuman yang 100.000 kali lebih kuat dari nenek moyang mereka. Sederhananya, ini berarti anjing dapat mendeteksi konsentrasi bau terkecil yang hidung manusia tidak akan pernah bisa tandingi.



Dalam dunia medis, penelitian telah menunjukkan bahwa sel-sel kanker tertentu melepaskan bau yang berbeda dari sel-sel sehat. Ini adalah perbedaan sederhana yang telah mengarahkan para ilmuwan bahwa anjing dapat mendeteksi tahap awal kanker dari sedikit perubahan dalam susunan kimiawi sel.

Perilaku yang anjing tampilkan tergantung pada kanker yang ia sedang mencoba untuk mendeteksi. Dalam kasus seperti melanoma, anjing dapat menjadi terpaku pada area tertentu dari kulit dengan mengendus atau menjilatinya. Pada kasus lain menunjukkan bahwa anjing mampu mendeteksi kelainan melalui napas atau urin manusia untuk kanker seperti kanker prostat.



Keahlian unik anjing ini telah membuat para ilmuwan secara aktif melatih anjing untuk dapat mendeteksi masalah kesehatan serius pada manusia sejak dini. Program pelatihan untuk mengembangkan keterampilan ini didasarkan pada program ekstensif dengan bantuan ahli kimia, fisika dan dokter hewan.