Jakarta - Bakal Cagub DKI Agus Harimurti membantah mengikuti Pilgub DKI karena ingin maju di Pilpres 2019. Ia pun mengaku memiliki sejumlah program untuk membangun peradaban Jakarta.

Anggapan Pilgub DKI sebagai tiket untuk maju Pilpres menyuak setelah ada fenomena Jokowi. Presiden Joko Widodo sebagai underdog di Pilgub DKI 2012, hanya menjadi Gubernur selama dua tahun. Ia pun langsung sukses menjadi Presiden RI.

"Saya tidak menyalahkan ada asumsi yang beredar ini untuk batu loncatan karena contohnya nyata. Tapi saya menyadari bahwa penggalan dan kejadian sejarah bisa berulang tapi bisa juga itu hanya sekali-kalinya," ungkap Agus saat berkunjung ke redaksi detikcom, Jalan Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).

Meski begitu, Agus mengaku tidak punya pikiran untuk maju di pilpres. Ia ingin lebih dulu fokus untuk Pilgub DKI 2017 mengingat ini juga pengalaman pertamanya di dunia politik dan birokrasi.

"Bagi saya yang jelas fokus saya ini pilgub DKI ini. Buat saya masih terlalu jauh kalau pikirannya sampai 2019. Walaupun saya tidak menyalahkan kalau ada asumsi atau pembicaraan seperti itu," ujarnya.

"Prinsip saya kalau kita dalam melakukan upaya menuju sasaran, saya ingin fokus dulu begitu. Khawatirnya kalau kita jadikan itu lompatan-lompatan
belum tentu ini tercapai, dan kedua kita jadi tidak fokus dalam meraih sasaran kita," lanjut Agus.

Visi Agus dan Sylviana Murni di Pilgub DKI 2017 adalah 'Menuju Jakarta tahun 2022 yang Lebih Maju, Aman, Adil dan Sejahtera'. Kemudian misi pasangan yang diusung oleh empat partai ini adalah mewujudkan Jakarta yang maju, aman, adil, dan sejahetra. Juga untuk mewujudkan 'Jakarta Hijau' (Green Jakarta) dan Jakarta yang nyaman serta bermartabat.

Agus pun sedikit mengungkap soal visi misi-nya ini saat berbincang bersama tim redaksi detikcom. Meski visi misi pasangan calon lainnya dianggap hebat, menurutnya yang paling pentinga adalah bagaimana mengeksekusinya.

"Jadi eksekusinya. How to execute the mission. Kembali pada cara dan leardship serta managementnya. Saya yakin banyak orang pintar di Jakarta, di Indonesia ini. Tapi bagaimana mengorganize-nya," tuturnya.

"Pembangunan harus berjalan berkelanjutan, suistainable but with equity, adil. Kita tentu tidak berharap pembangunan hanya dilihat secara fisiknya saja. Penting infrastrutkur berdiri. Kita bangga sekali punya pencakar langit. Tapi harus diingat pembangunan yg paling utama adalah manusianya. city, civic, civilization. Itu muaranya sama. Bahwa ketika berbicara kota termasuk ibukota, kita sebetulnya berbicara pada pemukimnya, warganya, humman aspectnya. Nah ini yang perlu dibangun," imbuh Agus.

Menurut putera sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini, jangan sampai prioritas terhadap pembangunan fisik lantas pemerintah daerah lupa akan pembangunan SDM warganya. Kemerataan harus diberikan untuk semua lapisan.

"Yang paling berbahaya adalah adanya pertentangan antar kelas diperjuangkan sementara yang lainnya disingkirkan. Dan yang paling bahaya adanya pertentangan antar kelas. The have and the have not. Apalagi kalau dibumbui dengan SARA, itu luar biasa menyakitkan," jelas mantan Danyon 203/Arya Kemuning itu.

Agus Harimurti Tepis Anggapan Pilgub DKI 2017 Batu Loncatan ke PilpresAgus Harimurti Tepis Anggapan Pilgub DKI 2017 Batu Loncatan ke Pilpres

"Makanya saya ke mana-mana pakai Merah Putih. Karena above all, above everything else. Kita ini Merah Putih sebetulnya. Janganlah kita terlalu mudah dipertentangkan antar kelompok kemudian antar kelompok berbasis SARA. Kita harus menyadari bahwa Jakarta ini adalah pluralistic society. Heterogon," sambung Agus.

Untuk membangun Jakarta, bapak satu anak itu menyoroti konsep tingkat kebahagiaan bagi masyarakat. Namun Agus tidak setuju dengan adanya penggusuran. Ia lebih memilih melakukan penataan.

"Jangan dicabut dari akarnya, karena itu menyakitkan dan ketika itu terjadi mereka akan kehilangan kegembiraan mereka. Padahal yang penting index of happiness juga. Membangun itu sekali lagi bukan hanya fisiknya tapi juga psikologic atau happinessnya harus terjamin," urai dia.

Sebagai mantan prajurit, Agus juga ingin memastikan agar Ibu Kota aman dari segala ancaman. Sayangnya ia belum menjelaskan lebih lanjut soal realisasi programnya.

"Jakarta harus aman. Saya tahu persis sebagai mantan Danyon pasukan pengaman Ibu Kota. Jakrta kalau kena serangan apapun bentuknya. Teroris, cyber war, apapun itu. Itu akan lumpuh. Dan barometer keamanan nasional ibu bukan hanya omong kosong. Dan harus adil. Jangan ada yang dikorbankan, jangan ada yang dicabut dari identitasnya. Dari habitatnya. Juga harus sejahtera, tapi suistanable growth tadi harus dibangun dengan keadilan," beber Agus.

Selebihnya kita juga ingin agar membangun peradaban yang maju. Harus terbuka ruang-ruang untuk interaksi secara sosial dan langsung dilakukan. Accessible to everyone dan menyediakan peluang yang hampir sama karena kalau kita menyediakan yang sama juga tidak mungkin, untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai kebutuhan mereka," tandasnya.

http://m.detik.com/news/berita/d-3315168/agus-harimurti-tepis-anggapan-pilgub-dki-2017-batu-loncatan-ke-pilpres


Udah berpikir ke pilpres aj nih