TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri WikiLeaks, Julian Asengas, mengatakan akan menerbitkan sekitar satu juta dokumen rahasia yang terkait dengan pemilihan umum Amerika Serikat dan tiga pemerintahan dalam beberapa pekan mendatang.
Namun dia membantah rilis itu ditujukan untuk menghancurkan popularitas Hillary Clinton, calon presiden dari Partai Demokrat. Asengas, yang berbicara melalui video link pada Selasa, 4 Oktober 2016, mengatakan dokumen akan dirilis sebelum akhir tahun ini, dimulai dengan setumpuk dokumen awal pada minggu depan.
Asengas, 45 tahun, yang kini masih berada di Kedutaan Besar Ekuador di London, di mana ia mencari perlindungan pada 2012 untuk menghindari kemungkinan ekstradisi ke Swedia, mengatakan materi pemilu adalah "signifikan" dan akan keluar sebelum pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November 2016.
Dia mengatakan materi akan berfokus pada perang, senjata, minyak, pengawasan massa, raksasa teknologi Google, dan pemilu Amerika, tapi menolak memberikan rincian apa pun. "Materi yang WikiLeaks akan terbitkan sebelum akhir tahun ini dari momen yang sangat signifikan dalam arah yang berbeda, yang mempengaruhi tiga organisasi yang kuat di tiga negara berbeda serta proses pemilu Amerika," kata Asengas melalui link video pada sebuah acara yang menandai ulang tahun ke-10 kelompok itu.
Namun Asengas membantah rilis dokumen yang berhubungan dengan pemilu Amerika secara khusus ditujukan untuk merusak citra Clinton. "Adalah keliru jika menyebutkan bahwa publikasi WikiLeaks bermaksud menyakiti Hillary Clinton atau saya berniat untuk menyakiti Hillary Clinton atau bahwa saya tidak suka Hillary Clinton. Semua itu salah," ujarnya.
Sebelumnya, Asengas dan Clinton pernah terlibat adu mulut ketika Hillary Clinton mengutuk WikiLeaks setelah serentetan rilis yang berhubungan dengan Komite Nasional Demokrat sebelum konvensi politik Demokrat musim panas ini.
Pada Agustus, Asengas juga pernah mengatakan kelompoknya akan memberikan informasi yang signifikan terkait dengan kampanye Clinton.
Asengas menjadi buronan Swedia untuk ditanyai tentang tuduhan bahwa ia melakukan pemerkosaan pada 2010. Dia membantah tuduhan dan mengatakan takut ekstradisi berikutnya ke Amerika Serikat, di mana penyelidikan kriminal kegiatan WikiLeaks sedang berlangsung.
REUTERS | YON DEMA
https://dunia.tempo.co/read/news/201...merika-serikat
ntaps...