- Beranda
- The Lounge
Mbah Darisman, Pembatik Tertua di Giriloyo
...
TS
spurs7
Mbah Darisman, Pembatik Tertua di Giriloyo
Quote:
Selamat Hari Batik .....
Spoiler for Mbah Daris:
Quote:
Mbah Daris tengah membatik (Foto : Kurnia Putri Utomo)
Quote:
DIBALIK indahnya batik tulis Giriloyo, Imogiri, Kabupaten Bantul ternyata ada tangan-tangan wanita hebat. Salah satunya adalah Darisman (87), atau akrab dipanggil Mbah Darwis, wanita lanjut usia yang sudah membatik jauh sebelum Indonesia merdeka.
Sebagai pembatik yang usianya sudah tidak lagi muda lagi ia tetap berusaha menghasilkan batik. Kecintaan Daris terhadap batik membuatnya berkomitmen untuk tetap membatik sampai akhir hayatnya. “Saya akan tetap membatik sampai kapanpun,” tegasnya.
Sudah sejak kecil Daris mulai membatik. Salah atu kenangan yang masih abadi di memorinya adalah saat-saat ia membatik ditengah prahara perang melawan penjajah. “Saat itu saya sedang membatik, tiba-tiba suara bom dan tembakan terdengar begitu menggelegar. Saya ketakutan kemudian saya masuk ke dalam rumah,” kenangnya.
Luhurnya filosofi batik membuatnya sangat mencintai batik. Dengan semangat ia menceritakan proses pembuatan batik. “Membuat batik itu prosesnya lama, satu hingga satu setengah bulan untuk satu kain batik. Dalam setiap prosesnya juga terdapat rasa yang berbeda-beda dari setiap pekerjanya,” terangnya.
Proses pembuatan batik diawali dari kain putih dipotong, kemudia dicuci, dikeringkan dan disetrika. Setelah kering kain siap untuk digambar. Proses menggambar dapat langsung dengan canthing. Dalam mencanthing ternyata ada 3 tahapan yaitu nglowongi, ngisen-iseni dan nembok. Setelah itu kain diwarnai, direbus, dicuci kembali dan dikeringkan.”Dalam proses pembuatan batik ini terdapat banyak tangan yang ikut berperan serta. Luhur sekali menurut saya,” ucapnya.
Meskipun hasil batik yang dibuat Mbah Daris tidak sehalus buatan pembatik yang lebih muda, tetapi batiknya masih laku dipasarkan. “Harga batik karya simbah-simbah memang tidak semahal batik tulis yang dibuat oleh pembatik muda, tapi ia telah memiliki pasarnya sendiri. Biasanya yang beli adalah orang-orang yang ingin membeli batik tulis dengan harga yang lebih murah,” ungkap Nur Ahmadi, Ketua II Paguyuban Batik Tulis Giriloyo.
Dalam waktu sehari Mbah Daris mampu menghasilkan sebuah kain lengkap dengan pola yang digambar dengan canthing. Pendapatan yang ia dapat adalah Rp.50.000-Rp.70.000 per kain. Anak-anak Mbah Daris sendiri ternyata sudah sekian lama meminta Daris untuk berhenti membatik. Namun, usaha yang mereka lakukan sia-sia. “Pokoknya saya mau terus membatik. Kalau tidak membatik saya tidak tahu harus ngapain,” pungkasnya. (Kristi Dwi Utami)
Spoiler for Sumur:
Diubah oleh spurs7 03-10-2016 05:39
0
2K
Kutip
21
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya