Inisiator Smart City Indonesia, Suhono Harso Supangkat menyatakan bahwa, sampai dengan saat ini belum ada satu daerah pun yang sudah berstatus Smart City. Demikian dikatakan disela acara Jababeka ICT Expo yang dilangsungkan di Hotel Holiday Inn, Jababeka, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Rabu (28/9/2016).

“Di Indonesia, belum ada Kota/Kabupaten yang berstatus Smart City,” jelas Suhono.

Suhono mengaku, telah melakukan pengukuran indikator pencapaian Smart City di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Namun kata dia, hasil pengukuran rata-rata masih di bawah 60. Sementara kata dia, agar menjadi kota yang cerdas harus mencapai nilai diatas 80.

Lanjut Suhono, inisiatif PT. Jababeka Infrastruktur dengan menjadikan kawasan industri dan hunian sebagai kawasan smart city adalah gagasan yang sangat bagus sehingga kata dia, apabila nantinya berhasil diterapkan akan menjadi rujukan bagi kawasan kawasan industri lainnya mengikuti langkah PT. Jababeka Infrastruktur. Ia mengakui, penerapan smart city dalam sebuah kawasan industri dan hunian ada sedikit peberbedaan dengan pemerintahan daerah. Cakupannya untuk Jababeka lebih sedikit karena hanya di kawasan yang dimaksud namun pada intinya untuk mencapai smart city indikatornya sama.

“Indikator yang harus dipenuhi dalam smart city seperti infrastruktur, kesiapan orangnya, regulasi dan teknologi dan lain sebagainya. Selain itu, pengeloaan sampah, energi, air dan tidak ada banjir, dan tidak ada pengangguran serta di Kawasan Jababeka sudah tidak terdapat kemacetan,” bebernya.

Sebagai Kota Mandiri, dalam perkembangannya Kota Jababeka berupaya selalu mengikuti perkembangan teknologi khususnya dunia industri. Hal ini dapat dilihat dari bentuk aktualisasi teknologi informasi dan komunikasi yang telah disediakan dengan berbasis fiber optic dan surveilence system yang telah dimiliki oleh PT. Jababeka Infrastruktur guna mendukung kenyamanan dan keamanan oleh masyarakat yang tinggal di Kawasan Industri Jababeka.

Guna mengetahui update teknologi dan informasi yang sedang berkembang saat ini, PT. Jababeka Infrastruktur menyelenggarakan seminar sekaligus melakukan sosialisasi dengan mengusung tema Digital Innovation, Smarter Solution for Smart City Development in Jababeka. Lebih dari 200 CEO Tenant Jababeka, Akademisi, dan Instansi Pemerintah serta masyarakat umum hadir dalam kesempatan tersebut.

Sementara itu, Hyanto Wihadhi, Direktur PT Jababeka Tbk mengatakan, PT. Jababeka Infrastruktur adalah pelopor pengembang kawasan industri terpadu di Cikarang yang mengembangkan kota industri ramah lingkungan dan terlengkap di Indonesia sehingga penerapan konsep smart city di kawasan Jababeka harus dilakukan guna mendukung program pemerintah daerah dalam hal ini Kabupaten Bekasi.

“Konsep smart city untuk sebuah kawasan industri dan hunian yang diterapkan PT. Jababeka Infrastruktur, bisa dikatakan yang pertama dibandingkan kawasan kawasan industri lainnya di luar dari pemerintah daerah yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut Hyanto Wihadi menjelaskan, luas Kota Jababeka 5600 hektar yang dihuni oleh lebih dari 1650 perusahaan multinasional dari 30 negara dengan jumlah pekerja lebih dari 700.000 orang serta 4.300 tenaga kerja asing, yang dilengkapi dengan pusat pendidikan seperti President University, 1500 hektar tempat hunian, komersial, golf, medical city, botanical garden, dan fasilitas pendukung lainnya. Jababeka memiliki visi untuk membangun 100 kota mandiri baru di setiap provinsi di Indonesia.

“Jababeka ICT Expo sendiri diadakan untuk mematangkan konsep Smart City di Indonesia. Kami berharap para pemangku kepentingan atau stakeholder akan berkolaborasi bersama untuk mewujudkan Jababeka Smart City setelah acara ini. Rencananya acara Jababeka ICT Expo akan dimasukkan dalam agenda tahunan Jababeka Group,” tutup Hyanto Wihadhi. (Ek)

Sumber