Washington, - Pemerintah Amerika Serikat menyambut hasil investigasi atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina pada tahun 2014. AS menegaskan, hasil penyelidikan tersebut mendukung kecurigaan Washington mengenai keterlibatan Rusia dalam tragedi MH17.
Menyusul ditembak jatuhnya pesawat MH17 pada Juli 2014 lalu, pemerintah AS dengan cepat menyalahkan para pemberontak pro-Rusia. Pemerintah Rusia telah berulang kali membantah keterlibatan dalam peristiwa itu.
Kini, penyelidikan kriminal yang dipimpin Belanda -- MH17 lepas landas dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia dan sebagian besar penumpangnya berasal dari Belanda -- telah menemukan bukti-bukti yang mendukung kecurigaan itu.
Dikatakan juru bicara pemerintah AS, John Kirby, dari hasil investigasi itu, "tak diragukan bahwa MH17 ditembak jatuh oleh sebuah rudal darat-ke-udara BUK yang ditembakkan dari wilayah di Ukraina timur yang dikuasai separatis yang didukung Rusia".
"Kami juga mencatat temuan tim investigasi gabungan bahwa peluncur rudal awalnya dibawa ke Ukraina dari Rusia dan kemudian dibawa keluar dari Ukraina dan kembali ke Rusia setelah penembakan itu," imbuh Kirby seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/9/2016).
Sebelumnya pada Rabu, 28 September, Tim Investigasi Gabungan yang dipimpin Belanda merilis hasil penyelidikan mereka selama dua tahun belakangan. Kesimpulan investigasi mereka menunjukkan bahwa rudal BUK ditembakkan 500 meter dari sebuah lahan pertanian di dekat Pervomaiskyi, lokasi ini tepatnya berada di luar desa Snizhne -- kawasan yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Setelah MH17 jatuh, peluncur rudal diangkut kembali melintasi perbatasan ke Rusia dan sejak peristiwa itu tak pernah terlihat lagi.
"Kami tak ragu sama sekali bahwa kesimpulan bersama kami akurat. Hasilnya adalah MH17 ditembak jatuh oleh sebuah BUK dari lahan pertanian (di dekat Snizhe) dan sistem itu dibawa dari wilayah Federasi Rusia dan dikembalikan ke Rusia setelah peristiwa itu terjadi," tutur Kepala Investigasi Pusat Kriminal Belanda, Wilbert Paulissen.
Menurut JIT, terdapat 100 orang yang akan diselidiki atas tragedi MH17. Tujuan akhirnya adalah menyeret para pelaku yang terlibat ke pengadilan.
(ita/ita)
http://news.detik.com/internasional/...254.1474491145
semakin dekat...