f41lureAvatar border
TS
f41lure
Gubernur Santun Tak Cocok Pimpin Jakarta
Ketua Lembaga Konstitusi dan Demokrasi Inisiatif Veri Junaidi mengatakan, pemimpin yang santun kurang cocok untuk karakter Ibu Kota Jakarta. Selain sulit memperbaiki kota, menurut Veri, pemimpin yang santun bisa melahirkan demokrasi yang justru kurang bagus.

“Kekhawatirannya justru ada di mekanisme kampanye, politik elektoralnya itu justru tidak bagus, karena tidak ada diskusi soal kinerja. Bisa jadi kala isunya SARA yang dimunculkan menjadi perpecahan dan sebagainya,” kata Veri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/9/2016).

Itu sebabnya, Veri menyarankan kepada warga jika menginginkan Jakarta berubah ke arah yang lebih baik, harus melihat kinerja.

Begitu pula kepada tim sukses para calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Veri sarankan jangan mengangkat isu yang bersifat personal kandidat, melainkan mengedepankan program kerja. Khususnya yang belum dilakukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selama ini.

“Mendingan untuk DKI ini, perdebatannya, ya sudah soal kinerja saja, misalnya gini, Ahok dianggap berhasil birokrasi misalnya, terus soal pelayanan publik, tapi apakah memang itu benar-benar berhasil? Pasti ada ruang-ruang yang lemah, nah itu yang harus didiskusikan pasangan calon yang lain dan warga DKI,” kata Veri.

http://kriminalitas.com/gubernur-santun-tak-cocok-pimpin-jakarta/

Jakarta tidak bisa dipimpin dengan konsep-konsep sekolahan yang terdidik dan mapan. Jakarta itu ibarat jalanan, disana harus menjadi preman untuk melawan preman kalau tidak dimakan sampai tinggal tulang.

Sejarah berbicara bahkan mereka yang dulu berpangkat Jenderal pun takluk dengan preman tanah abang. Sebelum Ahok, hanya Ali Sadikin yang bisa menaklukkan Jakarta dengan main gampar. Siapa yang tidak takut dengan bang Ali pada masa itu?

Gubernur lainnya hanya bisa kompromi dan negosiasi. Mereka takut Jakarta rusuh jika menolak keinginan ormas-ormas betawi dan yang berbaju Islam, belum lagi mafia kecil yang menduduki kampung-kampung kumuh dan mengutip uang dari pramuriaan sampai para aparat yang rakus dan dimana-mana gentayangan.
Sulit santun jika berperang dengan situasi itu. Pada akhirnya banyak kepala daerah yang mengikuti arus saja, yang penting gua dan keluarga aman. Cagub harus banyak bermain di lapangan daripada sekedar teori-teori kerakyatan dan nasihat-nasihat yang menentramkan.

nih contoh satu mafia parkir si lulung
Dulu Pendapatan Parkir TIM Rp 47 Juta Sebulan, Sekarang Rp 47 Juta Hanya 4 Hari
Pengelolaan parkir di TIM sebelumnya dipegang oleh PT Putraja, yang disebut sebagai salah satu perusahaan milik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Lulung. Pemprov DKI tidak memperpanjang kontrak perusahaan itu lantaran banyak laporan masyarakat soal pungutan liar.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/12/10224941/Dulu.Pendapatan.Parkir.TIM.Rp.47.Juta.Sebulan.Sekarang.Rp.47.Juta.Hanya.4.Hari
0
1K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.