Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pho_phoAvatar border
TS
pho_pho
Perjalanan singkat Maumere
Perjalanan kali ini kita memilih Maumere sebagai akhir cerita di Bulan September.

Tepat pada tanggal 19 September 2016 kami menerima sebuah kabar bahwa Garuda telah terbang ke Maumere di tanggal 22 September. Sebuah awal yang tanpa rencana, tanpa diskusi, tanpa pemikiran yang panjang kami pun memutuskan untuk melakukan perjalanan menuju Maumere.

Spoiler for photo1:


Kami tiba di maumere pukul 9 pagi, setiba di Bandara Frans Seda kami disambut dengan tarian Khas Daerah maumere, karena bertepatan dengan dibukanya penerbangan perdana oleh Garuda dengan rute Denpasar Maumere Denpasar. Setiba di bandara kami pun menyusun strategi perjalanan dengan tujuan pertama adalah mencari Kuliner khas maumere yang terkenal dengan hasil lautnya.

kali ini kita akan menyantap hasil laut di sebuah tempat makan bernama Golden Fish, dengan harga sebagai berikut :

Ikan per 1 kg : IDR 200.000
Sayur kangkung 1 piring 45.0000 (mungkin kangkung agak susah dicari, jadi mahal harganya)
Minum es teh/jeruk : 10.000
Kurang lebih total pengeluaran kita untuk 8 orang sebesar 645.000.

Spoiler for day 1 lunch:


Perut su penuh kakak, sepertinya kita butuh istirahat dan tak jauh dari sini terdapat Hotel yang bernama PELITA dengan harga permalam IDR 350.000 (ini adalah harga special yang diberikan) mungkin normal 450-470 ribu.

siang ini kita beristirahat hingga matahari sedikit menurunkan kadar panasnya, kurang lebih pukul 16.30 kita kembali melakukan perjalanan menuju Bukit Nilo.

Spoiler for Bukit Nilo:


Suasana yang damai, tenang dan sangat sejuk kita rasakan di Bukit Nilo. Mengapa begitu istimewa? Karena Patung Bunda Maria ini berukuran besar, setinggi 28 meter dan berdiri di atas fondasi setinggi 18 meter. Patung dengan berat 6 ton ini berdiri kokoh di atas bukit dan menghadap kota Maumere dan Laut Flores.

Perjalanan Menuju bukit Nilo Terletak di Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita ditempuh 30 menit - 60 menit perjalanan dari Hotel kami, Selain berdoa dan ziarah, banyak juga wisatawan yang datang ke tempat ini untuk melihat kota Maumere yang terhampar di tepi Laut Flores. Bukit ini juga merupakan salah satu tempat terbaik di Maumere untuk menyaksikan matahari terbit.

Ini adalah malam kami pertama di maumere dengan suasana keramahan masyarakat Maumere yang sangatlah kental, kami pun memustuskan untuk merasakan suasana kuliner di salah satu pasar malam di Kota ini.

Jika kalian ingin menikmati malam dengan camilan, jangan pernah lupa membeli pisang goreng karena rasa pisang di maumere terkenal dengan kegurihan yang sangat lezat dan ukuran yang besar, selain itu jangan lupakan kopi khas flores ya kawan.

Hari kedua

Pagi ini kita akan memutuskan perjalanan kami menuju Danau kelimutu,
Danau Kelimutu merupakan sebuah keajaiban alam berupa danau tiga warna, danau-danau unik ini merupakan bagian dari Gunung Kelimutu yang berketinggian sekitar 1.639 meter dari permukaan laut. Terletak di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, danau unik ini dapat berubah warna dengan sendirinya tanpa dapat diprediksi, adapun beberapa warna yang pernah muncul dari ketiga danau warna warni tersebut antaralain ialah warna putih, merah, biru, hijau, coklat tua dan beberapa wana lainnya. Danau Kelimutu masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu

ini adalah foto kami sepanjang perjalanan :
Spoiler for perjalanan kelimutu:


sepanjang perjalanan kami singgah di beberapa tempat, tentunya hanya untuk menikmati kuliner daerah.

Spoiler for beli ikan:


Perjalanan ini ditempuh kurang lebih 3-5 jam perjalanan tergantung sang Pilot, sepanjang perjalanan yang berkelok kelok tanpa jalan lurus sedikit pun (ada tapi hanya beberapa) bahkan beberapa kawan kami jatuh pingsan dan ada yang muntah tetapi itu adalah bagian dari senin sebuah perjalanan bukan ?
Spoiler for pingsan dan muntah:


Sebelum memulai pendakian menuju Kelimutu pada pagi hari untuk berburu pemandangan salah satu sunrise terbaik di dunia, ada baiknya kita bermalam di Desa Moni. Melihat Danau 3 Warna Kelimutu memang menjadi salah satu tujuan kami, saat menjelajahi keindahan Pulau Flores.
Di Desa Moni banyak yang menawarkan penginapan dari yang murah hingga mahal, tergantung dari budget yang kita punya. Kami pun mendapatkan penginapan dengan harga Rp 150 ribu per malam. Lumayan terjangkau bagi backpacker seperti kami. Setelah itu kami mencari motor untuk disewa supaya saat menuju Kelimutu lebih mudah namun itu tidaklah mudah karena para pemilik motor lebih suka jika motornya digunakan untuk ojek dari dengan ongkos Desa Moni–Kelimutu bolak balik Rp 100 ribu.

Buat kalian janganlah kaget ketika melihat beberapa makam terletak di depan rumah, karena itu adalah ciri khas dari rumah di sini.

Spoiler for tempat menginap:

Di Desa Moni terdapat Sekolah Menengah Kejuruan yang sedang bermain sepak bola, dan untuk mengisi waktu di sore hari kamipun menyempatkan untuk melakukan pertandingan ringan dengan hanya beralaskan kaki.

Spoiler for bermain bola:


Dengan kemenangan atas team tamu skor 4-2, hehehe....

Tidak jauh dari tempat kami menginap terdapat Air Terjun Pelangi, disinilah kami menghabiskan waktu menuju malam sebelum menyantap ikan yang telah kami beli disepanjang perjalanan.

Spoiler for air terjun:


Persiapan menjelang makan malam, sungguh nikmat walaupun dengan menu ala kadarnya. Tentunya hal ini harus kalian rasakan.
Spoiler for Makan malam Moni:


Obrolan yang tak kunjung habisnya kita lakukan di suasana malam yang cukup dingin, dan memutuskan bahwa keesokan harinya kita akan melakukan perjalanan dengan bersepeda motor ke Puncak Kelimutu.

Spoiler for Ready for bike:


Perjalanan menuju puncak kurang lebih ditempuh 60 menit dengan menempuh sepeda motor, dan perjalanan pagi ini tidak semulus yang direncakanan karena salah satu motor kita mogok, sayang sekali.. tetapi hal ini tidak mematahkan semangat kita untuk menuju puncak.

Dan akhirnya kami tiba, dengan penuh cerita sepanjang perjalanan pun terbayar.
Spoiler for puncak kelimutu:


Alam berubah-ubah, tetapi kepercayaan tetap abadi. Warga lokal masih percaya bahwa danau-danau di kawah Kelimutu adalah tempat kembalinya jiwa orang yang telah meninggal. Roh, dalam terminologi lokal disebut mae, akan meninggalkan desa lalu bersemayam selamanya di Kelimutu. Mae-mae tersebut harus menemui sang penjaga Kelimutu yang bernama Konde Ratu. Sang penjaga akan menentukan ke danau yang mana mae itu akan bersemayam. Mereka ditempatkan berdasarkan perbuatan selama hidup dan usia ketika meninggal.

setelah puas menikmati puncak Kelimutu, kami pun kurang tega meninggalkan tempat yang indah ini, ya begitulah yang kami rasakan. Selama perjalanan turun ke tempat Parkir kami menikmati suasana pagi hari yang sudah disinari matahari.

Spoiler for Suasana hutan pagi hari:


Dengan udara yang dingin dan perjalanan yang cukup melelahkan perut pun terasa lapar, setiba kami di parkiran banyak kios makanan yang sudah buka dengan menyajikan aneka masakan ringan seperti Mie Rebus, ya itulah menu makanan kami di pagi ini.

Perjalanan selanjutnya adalah kembali ke Maumere.

Oh iya ini adalah beberapa kisaran pengeluaran kami selama di Moni :

1. Penginapan 250.000
2. Makanan 20-40 ribu per orang
3. Ongkos masuk 10.000 / orang di kelimutu
4. Sewa motor 100.000
5. Beli air mineral 10.000 / botol
6. Mie Rebus 15.000 / mangkok

waktu sudah menunjukan pukul 11.00, sudah waktunya kembali ke Maumere.

Dan ditengah perjalanan, kami membuat kesepakatan untuk mampir ke sebuah pantai yang bernama Pantai Koka.
Pantai Koka sudah dikenal banyak orang, jangan melihat dari penampilan awal karena perjalanan menuju pantain ini kalian akan menyusuri jalan yang lumayan tidak baik.

Spoiler for ini adalah foto kawan kami, lagi single loh..:


Dan akhirnya kami tiba di Maumere pukul 16.30, waktu yang sangat cukup untuk beristrahat sembari menikmati indahnya pantai karena kamar kami di Hotel Pelita terletak di pinggir pantai.

hari ketiga,
Pagi ini kita akan melakukan perjalanan menuju Pasar Alok, salah satu pasar besar di Maumere.
ongkos ojek menuju Pasar 10.000
dan kami kembali dengan sebuah Mobil motokol (begitu disebut)

Spoiler for motokol:


Pukul 09.00 kami pun bergegas menuju Bandara Frans Seda untuk melakukan perjalanan kembali ke Bali.

harga tiket Pulang Pergi Garuda IDR 1.584.000

"Sebuah Destinasi bukanlah sebuah tempat bahkan tujuan, tetapi cara yang baru untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda"

Salam
dbrmp


Diubah oleh pho_pho 28-09-2016 09:56
nowbitoolAvatar border
nowbitool memberi reputasi
1
3.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Domestik
Cerita Pejalan Domestik KASKUS Official
2.1KThread2.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.