gerakandamaiAvatar border
TS
gerakandamai
Agama Sebagai Benteng Terhadap Radikalisme
Spoiler for Gerakan Duta Damai:

Radikalisme adalah pemikiran dan tindakan untuk sebuah perubahan sosial atau politik dengan cara cepat melalui tindak kekerasan. Ketika seseorang sudah memiliki pemikiran radikal atau ekstrem maka diperlukan strategi dan proses yang lama untuk memulihkannya.

Pendidikan Keagamaan Sebagai Benteng terhadap Paham Radikalisme, Cerdas dalam beragama adalah kunci untuk membentengi diri dari paham – paham yang sifatnya negatif, karena agama mengatur semua kegiatan yang sifatnya positif. Agama tidak hanya mengatur hubungan antara Sang Pencipta dengan Ciptaanya akan tetapi mengatur hubungan antar makhluk hidup baik manusia dan makhluk hidup lainnya dan semua yang ada diseluruh jagad alam semesta ini. Kesimpulannya agama mengatur seluruh aspek kehidupan serperti aktivitas manusia sehari – hari. semua agama telah mengatur penganutnya untuk selalu berakhlak mulia serta berbuat baik dengan siapapun dan apapun. Agama dalam kitabnya selalu menuntun kita untuk selalu belajar dalam ilmu agama itu sendiri serta ilmu pengetahuan lainnya. Karena dari situ akan terciptanya manusia – manusia yang cerdas dalam berfikir, dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram. Cerdas dalam beragama akan menumbuhkan sifat mulia seperti sabar, rendah hati, tenggang rasa, gotong royong, cinta tanah air serta sifat – sifat mulia yang lainnya. Untuk itu Pendidikan agama harus lebih diperhatikan. Ajaran agama yang mengajarkan toleransi, kesantunan, keramahan, membenci pengrusakan, dan menganjurkan persatuan tidak sering didengungkan. Retorika pendidikan yang disuguhkan kepada ummat lebih sering bernada mengejek daripada mengajak, lebih sering memukul daripada merangkul, lebih sering menghardik daripada mendidik. Maka lahirnya generasi umat yang merasa dirinya dan kelompoknyalah yang paling benar sementara yang lain salah maka harus diperangi, adalah akibat dari sistem pendidikan kita yang salah. Sekolah-sekolah agama dipaksa untuk memasukkan kurikulum-kurikulum umum, sememtara sekolah umum alergi memasukan kurikulum agama.

Dan tidak sedikit orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme justru dari kalangan yang berlatar pendidikan umum, seperti dokter, insinyur, ahli teknik, ahli sains, namun hanya mempelajari agama sedikit dari luar sekolah, yang kebenaran pemahamananya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Atau dididik oleh kelompok Islam yang keras dan memiliki pemahaman agama yang serabutan.

Oleh karenanya perlu tindakan pencerahan bagi seluruh umat untuk terus belajar dan mendalami agama secara sempurna dan menyeluruh dan berdasarkan sumber – sumber yang jelas seperti belajar memperdalam, mengkaji dan mengamalkan Kitab – kitab sebagai wahyu Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama masing – masing, "Radikalisme jika didiamkan saja akan mengikis (citra) ajaran agama yang dianutnya
emoticon-Jempol
0
1.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.