Trit ini hanyalah curahan hati seseorang yang tak mampu membisikkan keluh kesah pada angin yang berhembus..., maaf maaf kalo ada yang merasa beberapa detiknya tersia-siakan setelah membacanya ^^

Ternyata ini rasanya proses perubahan. Tidak mudah, berat, lelah, namun selalu menemukan jalan untuk menjadi amat ringan dan menumbuhkan kepercayaan bahwa perubahan bukan hal yang mustahil.

Satu hal yang ku pelajari, selalu jauhi stimulus yang menghambat perubahan. Benar adanya hal ini bagian yang paling sulit. Karena entah disadari atau tidak, diri ini sudah 'terbiasa' dengan kondisi tersebut. Detik ini baru kusadari, betapa menyedihkannya aku yang angkuh ingin berjalan sendiri tapi pada kenyataannya begitu lemah dalam mengendalikan diri ini untuk menjauhi segala penghambat perubahan. Sungguh akan lebih menyenangkan jika ada orang lain yang bisa menemani perjalanan perubahan yang berat ini. Tapi ya sudahlah, lupakan..., toh pada akhirnya aku selalu menyerah untuk mencari seseorang tersebut.

Seiring banyaknya kesibukan, seiring banyaknya kegiatan untuk menumpahkan segala keluh kesah..., seiring itu ku semakin merasa perubahan itu bukan kemustahilan dan hal yang mudah. Akan tetapi, jika sehari atau bahkan satu jam saja aku terdiam tanpa kegiatan tanpa kesibukan, seperti anak anjing yang dilatih untuk mengambil koran..., seperti itu tubuhku bergerak mendekati stimulus penghambat perubahan...., lantas rasionalisasi ini berjalan dan seolah membenarkan dengan dalih 'apa yang bisa kulakulan? Inginnya tak seperti ini, tapi sudah terjadi. Ya sudahlah, mungkin aku akan mencoba mengendalikan diri lebih baik lagi esok'...., kenyataannya yang terjadi esok hari seperti itu lagi lagi lagi...., menyedihkan bukan? :")

Lalu hari ini aku berjalan melihat sekeliling, langkah demi langkah kurenungkan progres perubahanku..., langkah demi langkah kutemukan suatu pembelajaran baru yang menggetarkan hati, menguatkan diri..., 'aku pasti bisa berubah'.

Setidaknya kini ku tau, ku harus percaya dan terus bergerak dalam perjalanan ini. cahaya perubahan itu selalu bisa digapai oleh siapapun, bahkan oleh mereka yang selalu jatuh dalam perjalanannya dan tak bosan untuk segera bangkit dan berjalan. Yang menjadi persoalan, ketika pada akhirnya cahaya perubahan itu tak sempat tergapai diposisi manakah diri ini berada? Ketika terjatuh-terjerembab? Ataukah bangkit-merangkak-berlari menuju perubahan?