SURABAYA - Toleransi antar umat beragama memang sudah seharusnya terjaga, terlebih terus hidup rukun dan saling berdampingan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap, damainya kerukunan antar umat beragama dapat menjadi contoh bagi dunia untuk menerapkannya.

"Kota Surabaya dikenal dapat menjaga kerukunan, ketenteraman dan hal ini bisa disampaikan ke seluruh penduduk dunia bahwa Surabaya bisa menjadi contoh untuk saling peduli kepada sesama manusia walau berbeda agama dan keyakinan," kata Risma usai bakti sosial di Kelenteng Boen Bio, Jalan Kapasan, Minggu (4/9/2016).

Masih kata Risma, semua warga Kota Pahlawan dikenal oleh semua lapisan menyukai gotong royong antar umat beragama.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya tempat peribadatan warisan peninggalan budaya yang menjadi heritage dan Surabaya menjadi satu-satunya kota wisata religi di Indonesia.

"Pemberian bantuan sosial ini diharapkan,tidak hanya yang mengadakan klenteng-klenteng saja, tapi juga dari gereja dan masjid di kota ini agar anak anak yang akan menggantikan kita dapat mencontohnya," terang perempuan peraih Ideal Mother Award 2016 dari Kairo ini.

Wali Kota perempuan pertama di kota Surabaya ini yakin bila kota Pahlawan akan terjaga terus kedamaiannya, dengan jalan memupuk terus kesatuan demi Indonesia Raya.

Sebab, mulai dari adanya Masjid seperti Ampel, Gereja dan bahkan Klenteng untuk umat Khonghucu beribadah, menandakan kerukunan umat beragama di Surabaya sangat terjaga.

"Kebenaran hakiki hanya milik Tuhan. Dan semoga masyarakat bisa belajar dari kerukunan beragama yang tergambar dari bantuan sosial ini," tukasnya.

Pertunjukan Barongsai dan ribuan masyarakat yang menantikan sembako sempat menyambut, kedatangan Risma saat tiba di kelenteng.

Sembako gratis ini dibagikan kepada masyarakat sekitar klenteng atas bantuan Konsulat Jenderal Tiongkok dan Boen Bio