Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

armadalanunAvatar border
TS
armadalanun
Data Terbaru, 89 Calhaj Gangguan Jiwa, 93.947 Sempat Dirawat
MAKKAH, RadarPena.com - Satu orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Jambi meninggal dunia di Tanah Suci, Makkah. JCH tersebut atas nama Boniatun Binti Dulkahir asal Tabir, Kabupaten Merangin. Boniatun pemegang passpor B.2222582 yang tergabung ke dalam kloter 17 BTH Jambi meninggal dalam usia 59 tahun.

Dr Okti, tim kesehatan haji untuk kloter 17 mengatakan, Boniatun meninggal dunia setelah dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kemudian dirawat di RS Annur, Mekkah. "Ibu Boniatun meninggal di RS Annur pada Jumat 2 September 2016, pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan cardiovaskuler. Jamaah dari Tabir, Kabupaten Merangin," ujarnya singkat.

Sementara itu, Lukman Ketua Kloter 17 menyampaikan hal yang sama. Boniatun merupakan JCH Jambi, meninggal karena serangan jantung. "Semoga almarhumah diampuni segala dosanya dan ibadah haji yang akan dibadalkan diterima disisi Allah SWT," paparnya.

Selanjutnya, sebagai informasi, Jamaah Kloter 17 sendiri merupakan gabungan dari Jamaah asal Merangin, Kota Jambi, Sarolangun, dan Muara Bungo. Tujuh hari menjelang palaksanaan wukuf di Arafah, tim kesehatan haji PPIH Arab saudi mengingatkan agar jamaah benar-benar menghemat energi.

Himbauan itu lebih khusus diarahkan kepada jamaah lansia, termasuk yang sudah punya penyakit bawaan dari tanah air. Apalagi sampai saat ini sudah tercatat 93.947 jamaah pernah menjalani perawatan tim kesehatan. ”Temuan kami selama ini, banyak jamaah yang sakit dan akhirnya meninggal karena mengajar ibadah sunnah. Misalnya umrah sunnah. Saat ini tolong jaga kesehatan, tidak usah mengejar yang seperti itu,” ujar Penanggung Jawab Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Muhtaruddin seperti dilansir Jambi Independent (harian terbit di Jambi segrup RadarPena.com) Minggu (4/9).

Dia menjelaskan, per 3 September siang memang sudah lebih separo dari total jamaah haji Indonesia (168.800) mendapatkan pengobatan dari tim kesehatan. Rata-rata mereka ditangani terlebih dulu oleh dokter kloter. ”Yang dirujuk ke Klinik Keseharan Haji Indonesia (KKHI) Madinah 655 Jamaah. Sedangkan yang ke KKHI Makkah 316 jamaah,” ujarnya.

Untuk saat ini, total jamaah yang masih menjalani rawat inap sekitar 71 orang. Semua dirawat di KKHI Makkah. ”Mayoritas jamaah yang menjalani rawat inap di ini laki. Laki. Sekitar 40 orang. Sisanya perempuan,” ujar Muchtaruddin.

Kapala Bidang Kesehaatan PPIH Arab Saudi dr Eka menambahkan, mayoritas jamaah yang menjalani rawat inap mengalami gangguan jantung. Kisarannya mencapai 80 persen. Sementara lima persen mengalami gangguan paru. ”Sisanya diabetes mellitus, kecing manis, dan kanker,” ujarnya.

Selain dirawat di KKHI, beberapa jamaah juga terpaksa di rujuk ke rumah sakit milik pemerintah arab saudi. Jumlahnya sudah mencapai 76 orang di madinah dan 55 Jamaah di Makkah. Namun saat ini mayoritas sudah kembali ke pemondokan. Di Madinah tinggal 16 pasien, sementara di makkah tersisa 28 pasien.

Terkait pasien meninggal, hingga kemarin jumlahnya sudah mencapai 60 orang. Muhtaruddin mengakui bahwa jumlah itu menurun jika dibandingkan data per hari yang sama tahun lalu. ”Kalau tahun lalu per hari yang sama dengan tahun ini mencapai 89 orang. Tapi itu karena ada kasus crane roboh yang langsung menyebabkan 15 jamaah Indonesia meninggal,” ujarnya.

JIka dibanding 2014, jumlah jamaah meninggal meninggkat. Sebab, dua tahun lalu hanya mencapai 43 orang. ”Karena itu kami imbau jamaah benar-benar menjaga kesehatan agar kuat menjalani puncak haji nanti. Energi yang dibutuhkan sangat besar,” ujarnya.

Khusus untuk prosesi wukuf, tim kesehatan juga sudah melakukan beberapa persiapan. Di antaranya, klinik kesehatan di kantor misi haji Arafah, bus, serta ambulans untuk safari wukuf. Selain di klinik di kantor misi haji, petugas kesehatan juga akan disebar di enam sektor yang menjangkau 52 maktab.

”Untuk safari wukuf, kami mengikuti prosedur dan persyaratan yang ditetapkan kantor Urusan Haji. Jamaah yang benar-benar tidak mampu akan dibawa ke Arafah dalam kondisi berbaring,” ujarnya.

Ambulans yang akan digunakan safari wukuf sudah siap. Sementara jika kurang, bus-bus yang disiapkan akan dimodifikasi agar bisa membawa jamaah yang sakit dalam posisi berbaring,” ujarnya.

Safari wukuf juga masih diperrimbangkan bagi para jamaah yang mengalami gangguan jiwa dan dirawat di KKHI Makkah. Menurut Muhtaruddin, selama ini tim kesehatan sudah menangani 89 jamaah yang mengalami gangguan jiwa. Mulai dari dementia, schizophrenia, hingga depersi berat. Yang sempat dirawat di Madinah sebanyak 24 jamaah. Sedangkan hingga kemarin, di Makkah tinggal 14 jamaah yang dirawat.

”Mudah-mudahan gangguan jiwa mereka bisa kami atasi. Kalau tidak, secara agama sebenarnya kewajiban mereka untuk menjalankan ibadah, termasuk wukuf, sudah gugur,” ujarnya.

http://radarpena.com/index.php/kesra...mpat-dirawat-2


--------
Mengharukan, apakah mereka termasuk yang nyelip dari negara philipina???
0
19.4K
4
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.