TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Armando, mahasiswa FISIP Universitas Lampung (Unila), yang menjadi korban penganiayaan teman sekampusnya, menceritakan, penganiayaan terhadap dirinya terjadi pada Jumat (26/8/2016) malam.

Ketika itu, tutur dia, teman satu kampusnya berinisial R, datang ke rumahnya bersama dua orang tak dikenal.

Menurut Armando, R mengajaknya pergi dengan alasan mengurus nilai kuliah.
“Dia (R) juga izin ke ibu saya, mau ajak saya pergi. Saya ikut dia pergi naik mobilnya,” ucap Armando.

Awalnya, Armando diajak berkeliling.
Tahu-tahu, tutur Armando, R dan dua kawannya membawanya ke daerah Sukadanaham.

Armando mengatakan, mereka berhenti di hutan di Sumur Putri.

“Di situ, saya dipukuli. Leher saya diikat pakai tali pinggang, lalu diseret dan dipukuli,” ucap Armando.

Armando menuturkan, dirinya hampir dibuang ke dalam sungai. Beruntung, Armando berhasil melarikan diri, saat para pelaku kelelahan.

Armando mengutarakan, ia teriak-teriak meminta pertolongan. Warga datang menolongnya karena mendengar teriakan Armando.

Armando mengutarakan, R menuduhnya membocorkan informasi mengenai enam mahasiswa Unila, yang ditangkap saat memecah paket ganja di gedung PKM Unila.

Sebelumnya diberitakan, enam mahasiswa FISIP Unila ditangkap polisi saat memecah paket ganja di gedung PKM Unila pada Jumat (19/8/2016).

Mereka adalah Alvin Qomarudin (22), mahasiwa Komunikasi; M Iqbal Yunanda (22), mahasiswa Hubungan Internasional; Panji Bangkit (22), mahasiswa Sosiologi, Ali Sujatmiko, mahasiswa Ilmu Pemerintahan; Ricard Hero (23), mahasiswa Sosiologi; dan Rahman Ramadho, mahasiswa Sosiologi.

http://lampung.tribunnews.com/2016/0...eman-kampusnya

Wah wah, luar biasa ini oknum mahasiswa,

Narkoba, kriminal, anarkis...

Sekarang polkis emang masih gencar narget Narkoba, di Lingkungan ane (mungkin kayak lingkup RT)q ada 5 Target Operasi, Polkis perlu informan 4 orang, anggota nit narkoba nya anak lingkungan sini...

Hati2 pokoknya narkoba...