Lukas 10:27
Kasihilah Tuhan, Allah mu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Firman ini memang sederhana, tapi kalau kita lihat kebelakang, betapa sering nya kita gagal menjalakan nya dalam kehidupan sehari-hari. Aku punya juga punya ayat ini terbingkai rapi di mading kamarku, dulu dikasih mama waktu pindah rumah hampir satu tahun yang lalu. Pasti mama papa juga ingin anak-anak nya untuk bisa jadi orang yang lebih pengasih, apalagi kalau setiap hari baca firman ini. Tapi ternyata kenyataan nya tidak se-sederhana itu.
Aku juga jadi inget pernah posting bingkai mading ini di facebook. Waktu itu caption-nya: perintah yang begitu indah 😃 (sedap) Seringkali juga aku jadi terfikir, kenapa Tuhan harus kasih perintah yang hampir tidak mungkin kita penuhi? Usaha maupun upaya terbaik kita tercemar oleh dosa manusia yang sombong, jarang sekali juga kita berhasil untuk memberi yang terbaik. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, akal budi, mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri?
Semua ini masih begitu indah, tapi sepertinya aku harus ganti caption-nya.
Kata perintah terasa terlalu sempit untuk firman ini. Selain kegagalan yang terus-menerus terulang, daging yang terus memberontak, hati yang terus melawan, segala ketidaklayakan kita dalam memenuhi firman ini seakan memanggil kita untuk mencari kata-kata lain untuk melihatnya dengan lebih benar. Sepertinya dari perjalanan hidup kita masing-masing saja kita bisa menambahkan ribuan menemani kata perintah.. Bagaimana dengan 2H? Dari hasil pengalaman-ku baru ini yang bisa dijadiin akronim. Haha! 2H: Hadiah dan Harapan XD
Kalau memang ada cara kita bisa memenuhi perintah ini, tidak mungkin kita mengerjakan nya tanpa ada pemberian dari diri-Nya sendiri. Dari pengalaman pribadi juga, ada ketenangan, damai sejahtera, dan kebahagiaan di hari keberhasilan hampir memenuhi firman ini. Di hari-hari seperti ini juga aku tidak bisa menunjuk pada diri sendiri untuk berterima kasih, karena aku tahu bukan dia orang nya. Satu hal yang pasti, ada rasa senang seperti mendapat hadiah yang sudah lama ditunggu. Mungkin ini memang hadiah… 😮 H1.

Pengalaman mendapat hadiah seperti ini sudah pasti membuat kita menambah kata hampir di tengah-tengah kalimat “Perintah yang tidak mungkin dipenuhi”, tiba-tiba ada Harapan 😃 Semua ini tidak sia-sia, besok kita bisa mengulangi nya lagi, minggu ini kita bisa melakukan semua dengan lebih baik, suatu hari nanti kita bisa mengasihi seperti seharusnya. Perintah yang (hampir) tidak mungkin dipenuhi. Harapan yang indah
Sebelum kita melanjutkan hari-hari kita aku mau kutip satu kalimat doa dari St. Augustine:
"O Lord, command what you will and give what you command”
Tuhan, berikan kami hadiah ini. Engkaulah satu-satu nya harapan kami untuk mengasihiMu dengan segenap hati kami, dengan segenap jiwa kami, dengan segenap kekuatan kami, dengan segenap akal budi kami. Mampukan kami untuk mengasihi sesama kami seperti diri kami sendiri. Amin.

Have a great day, everyone!