save.indonesiaAvatar border
TS
save.indonesia
Kritik Bagi KPK untuk Kasus Reklamasi, Apa Hanya Ariesman Saja Lalu Stop???
Jakarta - KPK membongkar kasus suap reklamasi. Lewat operasi tangkap tangan (OTT) terkuak adanya dugaan aliran dana dari pengembang ke anggota DPRD DKI. Uang itu diberikan terkait pembahasan draf Raperda reklamasi. Nah di draf Raperda itu ada besaran kontribusi dari pengembang untuk Pemprov DKI.

Pemprov DKI dalam draf itu menulis angka 15 persen. Lewat DPRD, pengembang diduga melobi agar diturunkan menjadi 5 persen, sebagaimana angka awal dalam Perda reklamasi yang lama.

KPK pada Kamis (31/3) lalu menangkap anggota DPRD DKI Sanusi dan bos Agung Podomoro Land, Ariesman serta stafnya BER atas kasus suap soal kontribusi ini. Kasus ini maju hingga sampai ke pengadilan dan masih berjalan di pengadilan Tipikor.

Tapi kasus melebar, diduga tak hanya Ariesman dkk yang melobi DPRD. Pengembang lain juga ikut diperiksa. KPK kemudian mencegah bos Agung Sedayu Grup, Aguan ke luar negeri. Aguan juga diperiksa beberapa kali. Status Aguan masih saksi.

"Kasus ini sepertinya hanya sampai di kelompok Ariesman. KPK tak akan menuntaskan kasus reklamasi," kritik pegiat antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan, Jumat (26/8/2016).

Adnan beralasan apalagi kabar yang beredar, status cegah untuk beberapa saksi dalam kasus reklamasi ini akan segera dicabut, termasuk Aguan.

"Walau diduga ada komunikasi yang dilakukan Sanusi dengan saksi-saksi yang dicegah itu. Ini akan jadi preseden untuk KPK, kalau ending kasus reklamasi ya seperti ini. Dan artinya OTT tidak relevan karena tidak tuntas," lanjut Adnan.

Rumors memang deras beredar, kabarnya penyidik sudah memaparkan kasus reklamasi ke pimpinan KPK. Kasus reklamasi ini disebut-sebut sudah stop tak berlanjut.

"Ya kabarnya begitu isunya, KPK menganggap tidak ada bukti yang cukup. Tapi apa mungkin ada pertimbangan lain di luar profesionalitas?" tanya Adnan dengan nada kritik.

Adnan masih menyimpan harap agar KPK berani tak diiintervensi pihak manapun. Apakah dari eksekutif, penegak hukum, atau juga siapapun.

"Semoga KPK berani," harap dia.


sumber : berita


Quote:
0
645
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.