Nusweek.com – Djibouti. FEBRUARI tahun ini gembala-gembala unta di Djibouti untuk pertama kalinya menyaksikan, bagaimana serdadu-serdadu Cina mengintai di balik sepetak semak belukar pantai, hanya sekitar 8 mil dari pangkalan militer terbesar Amerika Serikat di Afrika. Kapal-kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat memang telah mengunjungi negara kecil di Afrika Timur ini sebelumnya. Selama patroli anti-pembajakan di lepas pantai Somalia, mereka terkadang menjemput pasokan di pelabuhan lama milik Perancis lalu bergerak jauh di sepanjang pantai gersang itu.

Kali ini, militer Cina bakal menetap di Djibouti. Mereka mengamankan lokasi di dekat sebuah situs konstruksi. Di situ, mereka mendirikan semacam pelabuhan petikemas. Di lokasi seluas 0,4 kilomter persegi itu, Beijing sedang membangun pangkalan militer pertamanya di luar negeri. Ini sebuah langkah bersejarah yang menunjukkan keseriusan negeri Tirai Bambu itu untuk menjadi salah satu kekuatan dunia.

Diperkirakan akan rampung tahun depan, pos angkatan laut itu akan terdiri dari gudang persenjataan, bengkel kapal dan helikopter serta barak yang bisa menampung kontingen kecil marinir atau pasukan khusus Cina, demikian dikatakan pejabat dan analis militer asing yang memantau perkembangannya seperti dikutip dari Fox News. Pos militer ini, menurut analis militer yang tak disebutkan namanya itu, menjadi indikasi paling nyata dari strategi Cina untuk memperluas jangkauan militernya ke Samudera Hindia dan sekitanya.

Strategi itu telah mempercepat transformasi Cina dari negara isolasionis yang terpaku di Asia dan Pasifik menjadi kekuatan maritim global. Langkah ini pun bakal menghadirkan daya gentar bagi aliansi militer Barat yang sejak 1945 begitu dominan.

Hingga kini, cuma segelintir negara yang memiliki basis militer di luar perbatasan mereka. Amerika Serikat menjadi yang terbanyak, dengan 42 pangkalan di negara lain. Militer Inggris, Perancis, dan Rusia masing-masing memiliki pangkalan di sekitar selusin teritori di luar negeri.

Sementara itu, Beijing sampai sekarang tetap menolak adanya rencana untuk membangun pangkalan besar seperti Amerika. Mereka menyebut Djibouti hanyalah pos “fasilitas penunjang”. Tapi, mereka mengatakan pos-pos militer yang lebih besar di luar negeri bukan hal mustahil selama ada kepentingan nasional Cina di sana. “Terus membangun basis di luar negeri” adalah salah satu prioritas kebijakan luar negeri Presiden Xi Jinping, demikian menurut Laksamana Sun Jianguo, Wakil Kepala Staf Gabungan militer Cina kepada sebuah majalah Partai Komunis Cina, April lalu.[PG]

sumber : disini



pertanyaannya.... mengapa China melakukan hal ini ?? apakah ada maksud tertentu?