Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

armadalanunAvatar border
TS
armadalanun
177 WNI ditahan karena gunakan paspor Filipina untuk pergi haji
Saat diperiksa oleh pihak keimigrasian Filipina, para WNI tersebut tidak dapat berbicara dengan dialek lokal seperti Tagalog, Maranao, Cebuano atau Maguindanao. Komunikasi hanya dalam bahasa Inggris.
JAKARTA, Indonesia — 177 orang Warga Negara Indonesia (WNI) ditangkap imigrasi Bandara Internasional Manila menggunakan paspor palsu. Mereka berencana untuk menunaikan ibadah haji dengan paspor Filipina.

Komisaris Badan Imigrasi Filipina Jaime Morente mengatakan pihaknya awalnya hanya mencari dua warga Filipina yang diduga bertindak sebagai pendamping untuk sekelompok orang Indonesia yang ingin berangkat ke Makkah pada 17 dan 18 Agustus. Namun, mereka malah bertemu dengan 177 warga Indonesia yang sudah bersiap untuk terbang ke Madinah.

Saat diperiksa oleh pihak keimigrasian Filipina, para WNI tersebut tidak dapat berbicara dengan dialek lokal seperti Tagalog, Maranao, Cebuano, atau Maguindanao. Mereka hanya bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya petugas bandara dan imigrasi untuk memperketat keamanan menyusul laporan intelijen bahwa teroris internasional berencana memasuki Filipina melalui Mindanao. Para komplotan teroris tersebut berencana melakukan serangan bom.

Kemenlu RI dalami kasus

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kejadian ini.

"Pada tanggal 19 agustus sekitar pukul 09:00, KBRI Manila dihubungi oleh imigrasi Bandara Internasional Manila yg memberitahukan adanya sejumlah penumpang Philippines Airlines jurusan Jeddah yang paspornya mencurigakan," kata Direktur Jenderal Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal lewat pesan tertulis, Sabtu, 20 Agustus 2016.

Para WNI ini hendak menunaikan ibadah haji dengan kuota Filipina. Mereka diduga kuat menggunakan dokumen palsu yang diatur oleh sindikat di Filipina.

Saat ini, lanjutnya, 177 orang tersebut sedang diinterogasi di detensi imigrasi Filipina. Sejak kemarin, KBRI Manila telah berkoordinasi dengan otoritas imigrasi Filipina. Selain mengirimkan bantuan logistik, mereka juga telah menghubungi ketua-ketua kelompok haji tersebut.

Hari ini staf Kemlu dan Tim KBRI Manila bekerjasama dengan Otoritas Imigrasi Filipina sedang melakukan interview dan pendalaman kasus dengan 177 orang tersebut.

"Diharapkan segera dapat ditarik kesimpulan mengenai kasus ini sebagai dasar memberikan rekomendasi kepada Pusat mengenai langkah-langkah yg harus dilakukan," kata Iqbal.

Pihak Imigrasi Filipina juga menyampaikan akan meneruskan kasus ini ke pengadilan agar sindikat pemalsu paspor di Filipina terbongkar.—Rappler.com

http://www.rappler.com/indonesia/143...i-wni-filipina
-----------
Kelakuan yang sangat rakus dan tamak demi sebuah gelar, hal buruk dan tidak benar pun dilakukan padahal mengatasnamakan panggilan tuhan
0
602
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.