[KOMBAT MERDEKA] Kisah Hidup Dokter Gigi Soekarno "A Journey Through Three Cultures"
TS
gxxxz123xp
[KOMBAT MERDEKA] Kisah Hidup Dokter Gigi Soekarno "A Journey Through Three Cultures"
INTRO
Selamat Malam! Salam sejahtera untuk kita semua, dibulan yang berbahagia ini kita memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71
Kali ini ane mau mbahas tentang Oei Hong Kian dokter gigi Ir. Soekarno. Yap!, Presiden pertama kita.
OLAHTKP
Quote:
Spoiler for Oei Hong Kian:
Oei Hong Kian ini adalah orang Tionghoa kelahiran Kota Magelang, Jawa Tengah.
Oei Hong Kian dilahirkan 23 Februari 1921 sebagai anak sulung. Ia sekolah di Hollands Chinese School (HCS) di Magelang, setelah lulus ia masuk Hogere Burger School (HBS) di Semarang.
Ketika lulus dari Hogere Burger School, ia mendaftarkan diri di STOVIT. Sekolah pendidikan kedokteran gigi di Surabaya. Yang salah seorang asisten waktu itu ialah drg. Moestopo, yang kemudian mendirikan Universitas Prof. Dr. Moestopo. Namun karena STOVIT tidak dibuka lagi, ia melanjutkan sekolah di Utrecht, Belanda. Beliau belum lulus ketika Jepang masuk ke Indonesia.
Quote:
Di kediaman Mien-istrinya itu ia bertemu dengan Raden Mohammed Achmad, bupati Kuningan, ayah Mr. Maria Ulfah Santoso, yang baru saja diangkat menjadi menteri sosial dalam Kabinet Sjahrir kedua. Beliau menikah pada tanggal 2 September 1946 dan pada 17 Desember 1947 ia lulus sebagai dokter gigi.
Banyak di antara pasiennya namanya sekarang menghiasi jalan-jalan di Jakarta seperti Jln. Sutan Sjahrir, Jln. Rasuna Said, Jln. Soekardjo Wirjopranoto, Jln. Suwirjo, Jln. S. Parman, Jln. Syamsuridzal, dsb. Ia tergabung dalam organisasi Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Dibentuklah tim nasional yang terdiri atas rekan Abdulkadir, Soeria Soemantri, Soelarko, Jetty dan Rizali Noor, Slamet Sudomo.
Ia juga ikut membangun kedokteran gigi di Indonesia. Ketika tahun 1950 Indonesia mengambil alih bidang kedokteran gigi dari Belanda, hanya ada 120 dokter gigi, termasuk orang Belanda, untuk melayani lebih dari 72 juta penduduk.
Quote:
Suatu pagi di awal tahun 1967 ia dikunjungi dr. Tan, dokter pribadi Presiden Soekarno. Beliau ditawarkan mengobati sakit gigi Bung Karno. Tawaran itu diterima dan ia langsung diajak ke istana.
Setelah Sidang Istimewa MPRS tanggal 7 – 12 maret 1967 diputuskan untuk menarik kembali mandat yang mereka berikan kepada Pemimpin Besar Revolusi, BK harus keluar dari Istana Merdeka dan mendapat tahanan rumah di Bogor.
Beliau sudah tidak mengira akan bertemu dengan Bung Karno lagi. Permulaan 1967 ia mendapat kunjungan seseorang yang memperkenalkan diri sebagai doker pribadi Bung Karno. Katanya, Bung Karno ingin dirawat lagi dan akan datang ke tempat praktik di rumah. Ternyata BK datang naik Mercedes 600 dengan kawalan ketat.
Pada tahun 1968. Beliau sudah mengambil keputusan untuk pindah ke Belanda dan saat itu sudah dekat. Ketika Bung Karno datang bulan Maret, akan dia beri tahu tentang keputusan itu. Ketika itu BK perlu tambalan emas yang harus dicor dulu. Mereka berjanji tanggal 21 Maret akan kembali. Beliau lupa bahwa tanggal 21 Maret ada sidang MPR yang berlangsung sampai 30 Maret. Tanggal 21 Maret BK tidak bisa datang. Juga tidak hari-hari berikutnya. Padahal pada 30 Maret mereka sudah harus berangkat. Jadi, tidak sempat pamit.