BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
10 perusahaan asing teken perjanjian investasi di Indonesia

Pekerja menggarap pembuatan sensor di PT PepperL+Fuchs, Bintan Industrial Estate (BIE) Lobam, Bintan, Kepulauan Riau, Rabu (13/7/2016).
Kondisi ekonomi Indonesia semakin dilirik oleh para investor. Senin (25/7/2016), sebanyak 10 perusahaan baru saja menandatangani perjanjian komitmen di Indonesia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Para investor itu akan menanamkan modalnya secara berkala setiap tahunnya. Jenis investasinya juga beragam, mulai dari suplai kopi, furnitur, peralatan rumah tangga, tisu basah, hingga waralaba.

Menteri Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan kondisi ekonomi Indonesia secara kuartal per kuartal sudah terlihat pergerakannya. "Sektor ritel misalnya, kuartal kedua tahun ini sudah menunjukkan pergerakan positif," katanya dalam metrotvnews.com.

Adapun 10 perjanjian komitmen itu antara lain:

1. PT Kencana Agri bekerja sama dengan perusahaan Louise Dreyfus Commodities. Penandatanganan MoU penyediaan CPO dengan nilai investasi USD215 juta per tahun.

2. CV Tigamadhiatama bekerja sama dengan perusahaan PT Basant Dhara International. Penandatanganan MoU suplai kopi dan gerai waralaba internasional dengan nilai investasi masing-masing USD1 juta per tahun dan USD30 ribu per tahun.

3. PT Prima Pangan Madani bekerja sama dengan perusahaan Afrindo Business International. Penandatanganan MoU ekspor ikan tuna dan minuman energi rasa buah senilai USD6 juta per tahun.

4. PT Asia Pacific Fortuna Sari bekerja sama dengan PT Surabaya Indah Permai. Penandatanganan MoU tisu basah dengan nilai investasi USD400 ribu per tahun.

5. PT Anugerah Karya Megah bekerja sama dengan PT Pongs Indonesia. Penandatanganan MoU produk garmen seperti alas tidur, sarung bantal, handuk, dan lainnya dengan nilai investasi Rp5 miliar per tahun.

6. Gajah Sungging bekerja sama dengan Teak Hoorloms India di bidang kayu/furnitur. Nilai investasinya Rp18 miliar per tahun.

7. PT Rezeki Inti Artha bekerja sama dengan PT Blambangan Foodpeckers Indonesia dan PT Great Giant Pineapple. Penandatangan MoU ini dalam bidang pengemasan, dengan nilai investasi masing-masing Rp3 miliar per tahun dan Rp3,5 miliar per tahun.

8. PT Universal Abrasive Indo Industrial bekerja sama dengan PT Anta Nusantara. Penandatanganan MoU ini dalam bidang suplai amplas dan gerinda, dengan nilai investasi Rp12 miliar per tahun.

9. Cendol de Keraton bekerja sama dengan Agus/M Setyadi Akbar. Penandatanganan MoU ini dalam bidang waralaba, dengan nilai investasi Rp3,5 miliar per tahun.

10. PT Rekadaya Multi Adi Prima bekerjasama dengan Inoac Polytechno Indonesia dan PT Suzuki Indomobil Motor. Penandatanganan MoU ini dalam bidang penyedia komponen kendaraan bermotor, dengan nilai investasi masing-masing Rp25 miliar pertahun dan Rp30 miliar per tahun.

Senada dengan hal ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat adanya realisasi investasi 86 proyek di 11 provinsi telah menyerap 20 ribu tenaga kerja.

Kepala BKPM Franky Sibarani merinci penyerapan tenaga kerja terjadi di Jawa Tengah sebanyak 12.163 orang, Jawa Barat 4.987 orang, Riau 1.495 orang, Kalimantan Selatan 859 orang, Kalimantan Timur 708 orang, Bali 359 orang. Selain itu juga di Papua 350 orang, Sumatera Barat 291 orang, Bangka-Belitung 183 orang, Bengkulu 105 orang dan Jakarta 27 orang.

Franky menambahkan di luar penyerapan tenaga kerja yang sudah terealisasi, pihaknya juga mencatat adanya peluang kerja yang tercipta sebanyak lebih dari 30 ribu orang di tiga provinsi, antara lain Jawa Tengah 22.960 orang, Jawa Barat 7.725 orang dan Papua 238 orang.

Bank Indonesia (BI) menyatakan aliran dana asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia telah mencapai Rp 110 triliun atau setara dengan USD8,5 miliar hingga Juli 2016.

Banjir dana tersebut merupakan efek positif dari pengesahan Undang-Undang Amnesti Pajak yang mampu membawa penguatan kurs rupiah.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengungkapkan, prediksi penundaan kenaikan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) maksimal satu kali di tahun ini akan mendorong peningkatan aliran dana ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan The Fed merespons keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.

Menurut Juda, Indonesia merupakan salah satu negara tujuan aliran dana asing dari pelaku pasar ke depan, selain Filipina dan India. Alasannya, dia bilang, karena fundamental makro dan prospek ekonomi Indonesia semakin membaik dibandingkan negara lain.

Hal itu, kata Juda ditunjukkan dari terjaganya inflasi 4 persen sepanjang tahun, defisit transaksi berjalan yang diprediksi 2,2 persen di 2016 dan kuartal II-2016 mencapai 2,1 persen. Likuiditas terjaga sehingga tidak ada pengetatan di pasar uang dan perekonomian.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...i-di-indonesia

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.