Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

satria.begengAvatar border
TS
satria.begeng
Kualitas Matrial Proyek Jalan Margajaya Ciamis ‘Disorot’


material

Matrial proyek pembangunan jalan Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, yang didanai dari anggaran dana desa tahun 2016. Foto: Suherman/HR

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Proyek pembangunan jalan Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, yang didanai dari anggaran dana desa tahun 2016 disorot. Beberapa tokoh masyarakat Desa Margajaya sudah memprotes rencana pembangunan jalan tersebut. Pasalnya, mereka kecewa dengan kualitas material yang diduga tidak memenuhi spek.

Pantauan HR di lapangan, selain buruknya kualitas batu, warga juga mempertanyakan kualitas aspal yang diduga KW dua. Bahkan, akibat kurang puas dengan kualitas batu, warga memasang tulisan penolakan bahan material pembangunan yang disimpan di setiap tumpukan batu.

Endang Hendaryat, tokoh masyarakat Desa Margajaya, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengaku kecewa dengan kualitas material bangunan yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tersebut.

“Saya sangat kecewa karena kualitas matrial batu sangat buruk. Jika batunya seperti itu, akan seperti apa nantinya kualitas jalan ini. Saya berharap pemerintah desa jangan asal-asalan menggunakan bahan material. Karena jalan margajaya ini kondisinya masih labil,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Hendaryat menilai ada upaya permainan yang dilakukan Pemerintah Desa Margajaya demi mendapatkan keuntungan dari proyek pembangunan jalan tersebut. diapun meminta pemerintah desa segera mengganti bahan material batu yang akan digunakan untuk proyek pembangunan jalan desa.

Hendaryat mengancam akan melakukan aksi protes lebih keras lagi bila permintaannya tidak dipenuhi pemerintah desa setempat. Selain soal kualitas material, Hendaryat juga mempermasalahkan penunjukkan dan pengangkatan Anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Panitia Pelaksanaan Kegiatan (PPK) untuk menangani proyek tersebut.

Sementara itu, Ketua LPM Desa Margjaya, Haedin, justru mengaku tidak turut campur dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan tersebut. Bahkan pihaknya memprotes Kepala Desa Margajaya karena seringkali tidak dilibatkan dalam agenda pembangunan desa.

“Soal proyek ini saya tidak tahu-menahu. Itu mah tanggung jawab pak Kades. Karena selama ini saya tidak pernah dilibatkan dalam hal ini. Justru saya juga akan mempertanyakan kepada pak kades, kenapa saya selaku LPM tidak dilibatkan. Padahal saya belum diberhentikan dari jabatan Ketua LPM,” ujarnya.

Kepala Desa Margajaya, Kuswara, ketika dikonfirmasi Koran HR, tidak menyangkal adanya bahan baku material batu yang berkualitas jelek. Namun ia menegaskan bahwa hal tersebut masih bisa diluruskan.

“Memang benar ada beberapa material yang kurang bagus. Namun itu tidak semuanya terlebih matrialnya juga kan baru datang berapa persen. Untuk matrial yang dianggap kurang bagus oleh warga, itu nantinya akan kita pergunakan untuk mengarug jalan yang lubangnya dalam,” ujarnya.

Kuswara menuturkan, dalam pelaksanaan pekerjaan jalan yang didanai dari dana desa tersebut, pihaknya sudah menunjuk tim pelaksana kerja lapangan yang terdiri dari staff desa (Kasi Ekbang), LPM dan tokoh masyarakat.

“Dalam hal ini kami sudah menunjuk dan mengangkat LPM baru dalam pekerjaan ini. Kenapa saya mengangkat LPM yang baru, karena LPM yang lama kan tidak mempunyai SK dari kepala desa yang lama. Jadi menurut hemat saya, tidak ada salahnya jika kami langsung mangangkat LPM dan PPK baru, karena kegiatan pembangunan di desa akan segera dimulai,” jelasnya.

Camat Pamarican, Drs. Yusuf Maolana, mengaku belum mengetahui secara pasti gejolak masyarakat yang terjadi di Desa Margajaya terkait proyek pembangunan jalan desa yang didanai dari dana desa.

“Saya baru tahu hari ini. Namun mudah-mudahan maslahnya tidak berkepanjangan. Nanti saya akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Saya akan kembali memberikan pembinaan agar para pelaksana pekerjaan bisa lebih memahami aturan,” katanya. (Suherman/Koran-HR)

udah saatnya KPK masuk desa, jalan di Ciamis itu sebenernya lebih parah dari Bekasi, kalo ada pengaspalan baru paling lama tahan setahun, itu juga paling jalan yang jarang dilewati mobil, kena ujan dikit aja aspal pada ngelupas, kalo dibandingin ama jalan tasikmalaya atau banjar, jauh kemana2.
ayo berantas tikus aspal emoticon-I Love Indonesia
0
2.4K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.