Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kingale1897Avatar border
TS
kingale1897
Era The 'Quinquennio' (lima gelar liga berturut-turut) Juventus
Era The 'Quinquennio' (lima gelar Scudetto berturut-turut) Juventus di mulai pada tahun 1930 dan berakhir di tahun 1935

Musim 1930-1931



Musim 1930-1931 menjadi awal dari Era The 'Quinquennio' (lima gelar liga berturut-turut) yang di mulai pada 28 September ketika Juventus Menggebrak Serie A dengan delapan kemenangan berturut-turut, termasuk kemenangan penting atas Pro Patria (4-1), Milan (0-3) , Roma (3-2) dan Genoa (0-3).

Di tahun baru Juve berhasil memperlebar Jarak dengan Juara bertahan Inter setelah memastikan kemenangan 2-3 atas tim asal kota Milan tersebut. Satu kekalahan yang di dapatkan Juventus pada pertengahan bulan Maret dari As Roma, tidak mampu menggeser Juve dari Puncak Klasmen.
Juve berhasil Memastikan Scudetto Musim 1930-1931 menjadi milik Mereka pada 21 Juni setelah Sukses Mengalahakan Inter di kandang sendiri dengan skor 1-0.

Pelatih : Carlo Carcano
Pemain : Combi, Ghibaudo, Bodoira, Rosetta, Caligaris, Ferrero, O Barale, Varglien I, Rier, Vollono, Torriani, Mosca, Varglien II, Castellucci, Bigatto I, Munerati, Cesarini, Vecchina, Ferrari, Orsi, Vojak II, Pogliano, Crotti,

Musim 1931-1932




Setelah memenangkan gelar Liga ketiga di musim sebelumnya , Juventus tidak banyak merubah komposisi Skuad mereka. Juventus hanya membeli Pemain bertahan asal Argentina Luis Monti yang kemudian menjadi salah satu bek tangguh di dunia.

Juventus Masuk kedalam Trek Juara pada 17 Januari 1932, setelah menekuk Inter Milan 6-2, bulan Maret Juventus kembali menang Telak di kandang kali ini yang menjadi Korban adalah As Roma dengan skor (7-1).

Dan pada tanggal 1 Mei di Corso Marseille, Juventus melakoni Laga pamungkas melawan Bologna. di babak pertama Juventus tertinggal dari Bologna, namun du babak kedua Juventus mampu membalikan kedudukan menjadi 3-2. Hasil tersebut memastikan Juventus merebut Scudetto kedua berturut-turut.

Dua pemain Juventus masuk kedalam jajaran Pencetak gol terbanyak, Ferrari menduduki peringkat dua dengan 17 Gol dan Munerati di posisi ketiga dengan 15 Gol. Mereka masih kalah dari Bear yang menjadi Top skor dengan 20 Gol.

Pelatih : Carlo Carcano
Pemain :Combi, Rosetta, Ferrero, Caligaris, Varglien I, Monti, Bertolini, Varglien II, Munerati, Cesarini, Vecchina, Ferrari, Orsi, Maglio, Rosa

Musim 1932-1933



Juventus masih belum puas dengan rekor dua kali menjuarai Serie a berturut-turut, Juventus masih terus ingin membuat rekor Liga. Dan untuk Mewujudkannya Juventus menambah kedalaman skuad dengan membeli dua pemain Bertolini (Gelandang) dan Sernagiotto (Sayap).

Namun yang menjadi Sorotan pada musim ini bukan mereka berdua tetapi Striker muda Borel 'Farfallino' yang masih berusia 18 Tahun dari Akademi Muda Juventus dia benar-benar memanfaatkan kesempatannya untuk bersinar ketika Vecchina mengalami Cedera.

Dia mencetak dua gol Penting ketika melawan Lazio (4-0), 1 Gol Kemenangan dalam Laga Derby (1-0), dan Hat-trick melawan Triestina. Dan pada 18 Desember Juve kembali ke tempat yang selayaknya yaitu berada di atas Puncak Klasmen.

Hasil Klasmen Akhir Juventus berada di Puncak Klasmen dengan 54 Poin, di ikuti Inter di Posisi kedua dengan 46 Poin, serta selisih 12 poin atas Bologna dan Napoli di peringkat tiga dan empat.
Borel 'Farfallino' menjadi Pencetak Gol terbanyak Liga di musim ini dengan 29 Gol dari 28 Pertandingan yang ia mainkan.

Pelatih : Carlo Carcano
Pemain : Combi, Rosetta, Caligaris, Ferrero, Santagostino, Varglien I, Monti, Bertolini, Genta, Sernagiotto, Varglien II, Borel II, Ferrari, Orsi, Cesarini, Munerati, Vecchina, Imberti,

Musim 1933-1934



Juve mendominasi Musim 1933-34, menang melawan Roma (3-2) dan kemudian menghancurkan Torino dalam laga derby dengan skor (4-0). Kekalahan di kota Milan dari penantang gelar tedekat Inter Milan tidak berarti apa-apa bagi rencana Juventus untuk kembali mendapatkan Scudetto di musim ini.

Di paruh musim kedua Juve Menegaskan bahwa mereka akan mendapatkan Scudetto ke empat mereka secara berturut-turut setelah menang atas Napoli, Roma dan Bologna, dan Juve memenangkan enam laga terakhir mereka dengan mengesankan Genova (0-2), Padova (5-1), Brescia (1-2), Milan (4- 0), Pro Vercelli (0-2) dan Lazio (0-2).

Borel sekali lagi membuktikan bahwa dirinya menjadi bagian penting dari Juventus saat ia mengklaim Pencetak Gol terbanyak Serie a dua kali berturut-turut dengan 31 gol. Dan Ferrari menjadi pencetak gol terbanyak kedua untuk klub dengan 16 Gol. Barisan Pertahan Juventus juga menjadi yang terbaik di musim ini dengan total melakukan 31 kali Clean sheet.
Sementara Inter kembali harus puas di posisi kedua klasmen dengan selisih 4 Point dengan Juventus setelah mereka berhasil menyalip (Napoli, Bologna, Roma).

Perlu dicatat bahwa hanya ada 16 pemain yang di miliki Carcano ketika mengarungi musim ini. Dan pada Februari 1934, Bianconeri mulai memakai Stadio Comunale untuk laga kandang.

Pelatih : Carlo Carcano
Pemain : Combi, Valinasso, Rosetta, Caligaris, Ferrero, Varglien I, Monti, Bertolini, Depetrini, Sernagiotto, Cesarini, Borel II, Ferrari, Orsi, Varglien II, Mihalic

Musim 1934-1935



Inilah Akhir dari The Dream Team Juventus Liga di mulai setelah para pemain kembali dari memperkuat timnas italia di piala dunia 1934 yang berhasil mereka menangkan.

Juve harus bersusah payah Untuk bisa mendapatkan Scudetto ke lima berturut-turut, di musim ini Inter benar-benar memberikan perlawanan yang sangat kuat untuk untuk Juventus. Bianconeri harus menunggu sampai Pertandingan terakhir Liga untuk menentukan nasib piala ini.

Meskipun tersandung selama pertandingan penting melawan Lazio dan Bologna di paruh pertama musim ini,Tidak bisa di pungkiri musim ini Juve kurang Spektakuler di bandingkan musim-musim sebelumnya, beruntung Juve mempunyai 2 bek (Bigatto-Gola) terbaik pada masanya yang memberikan soliditas bagi lini pertahanan Juventus.

Di bulan desember Carlo Carcano mengundurkan diri dari kursi manajer Juventus Setelah imbang tanpa gol melawan Inter di kota Milan. Juve kemudian memimpin klasmen hingga akhir musim di ikuti Inter di posisi dua dengan selisih poin yang tipis, Juve baru bisa mengklaim Scudetto setelah mengalahkan Fiorentina dan melihat Inter kalah dari Lazio di Giornata terakhir.

Pelatih : Carlo Carcano
Pemain : Valinasso, Rosetta, Foni, Caligaris, Varglien I, Monti, Bertolini, Depetrini, Ramella, Varglien II, Cesarini, Serantoni, Borel II, Ferrari, Orsi, Diena II, Gabetto, Tiberti, Cason,

Sumber : forzajuve1897
0
1.1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita OlahragaKASKUS Official
15.1KThread4.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.