Flicker.com


Bank Central Amerika baru saja meningkatkan suku bunga mereka ke 0,25% sebagai indikator bagi dolar Amerika. Sekarang ini, mata uang dolar Amerika adalah salah satu mata uang yang memiliki nilai tukar terkuat di dunia. Setelah jatuhnya Euro dalam dua sampai tiga tahun belakangan, dolar amerika mengalami peningkatan terhadap Yuan dan Yen. Tren ini memposisikan dolar untuk terus meningkat dalam beberapa tahun kedepan. Saat Euro dewasa ini lebih kuat dari pada dolar Amerika, tingkat fluktuasi nilai tukar euro yang tinggi membuat mata uang tersebut kurang diminati karena ketidakstabilannya. Hanya enam dari 55 mata uang internasional yang lebih kuat dari pada dolar amerika, menurut pengamatan saya sampai Februari 2016 kemarin. Analisa berdasar pada pengalaman bermitra di FIBO Group Indonesia.

Euro (0.9 EUR per 1 USD)

Pada Januari 2016, rata-rata transaksi antara dolar amerika dan euro per bulan sekitar €0.92 untuk setiap US$1. Euro mengalami fluktuasi signifikan dari tingkat nilai terbaiknya di November 2015 silam sebesar €0.86 per dolar menjadi €0.93 per dolar di bulan Januari. Di tahun 2014, Euro mengalami pelemahan sepanjang tahun dari koefisien 70an malah masuk ke 80an. Melemahnya mata uang euro disebabkan zona euro sendiri yang mengalami kesulitan ekonomi termasuk permasalahan rendahnya pertumbuhan GDP (gross domestic product) dan tren penurunan pertumbuhan finansial yang signifikan. Kebijakan politis moneter eropa juga mensinyalkan tetap rendahnya mata uang euro di tahun 2016.

British Poundsterling (0.69 GBP per 1 USD)

Pembuat kebijakan di Bank of England, tidak menerapkan peningkatan suku bunga dalam 6 tahun terakhir. Penggunaan rendahnya suku bunga ini diharapkan mampu menyemangatkan aktifitas pinjaman dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Spekulasi yang salah secara beruntun pada pergerakan Poundsterling disebabkan oleh tidak konsistennya kebijakan pemerintah dan realisasi mereka. Poundsterling sendiri sejak lama adalah mata uang yang kuat terhadap dolar amerika, dan tren positif sejak euro muncul juga membantu ekonomi Inggris secara tidak langsung.

Bahrain Dinar (0.37 BHD per 1 USD)

Dinar Bahrain saat ini menjadi mata uang yang paling bernilai, walaupun terkadang ia menghadapi persaingan yang sengit dengan dinar Kuwait sendiri untuk penghargaan bergengsi ini. Rerata tahunan dinar Bahrain berkisar antara 1 percent dari nilai mata uangnya sejak 2011, walaupun sebenarnya banyak gejolak ekonomi seperti rendahnya harga minyak dunia yang sangat berpengaruh pada daya tukar mata uang (lihat : Bagaimana Pengaruh Harga Minyak Terhadap Dolar Amerika). Namun bahkan tingkat inflasi Bahrain menurun dari 2,7% ke hanya 2% dari 2014 sampai 2015. Jumlah kemampuan penyaluran modal kredit sendiri sangat besar di angka 24,16 miliar USD pada Januari 2015, dan hutang negara sendiri memiliki tingkat keamanan yang luar biasa baiknya. Jadi diprediksi tren kekuatan mata uang ini akan tetap stabil dimasa yang akan datang.

Kuwait Dinar (0.39 KWD per 1 USD)

Pasar yang kuat dalam ekspor minyak telah membantu menambah pundi-pundi kekayaan Kuwait dan meningkatkan nilai dari dinar Kuwait sendiri. Ekspor minyak memiliki andil sebesar 94% dari nilai total ekspor negara. GDP berada di 123,2 miliar USD, dan pada 2015 GDP per kapita ada pada 72.200. Sungguh sangat besar jika dibandingkan dengan Indonesia yang hanya sebesar 3.475,25 per kapita (2013). Dinar Kuwait bahkan lebih bernilai lagi bertahun-tahun yang lalu, namun defisit anggaran dan rendahnya kemudahan berbisnis sangat berpengaruh pada ekonomi negara.

Latvia Lat (0.62 LVL per 1 USD)

Lat Latvia merupakan mata uang yang stabil dan tidak mengalami fluktuasi berarti dalam dua tahun terakhir. Mata uang lat mengalami penurunan sekitar 4 persen tiap tahunnya, dimana sangat mencerminkan managemen moneter dari pemerintahan Latvia sendiri. Lat mengalami penguatan setelah satu dekade bertransisi keluar dari krisis ekonomi pada tahun 1990an. Latvia ikut menggunakan euro setelah masuk bersama European Union, namun lat sendiri masih tetap dipakai dan tetap digunakan dalam transaksi di pasar forex.

Oman Riyal (0.38 OMR per 1 USD)

Riyal Oman saat ini berada dalam tingkat inflasi yang sangat rendah sekitar 1% saja. Riyal sangat kuat jika dibandingkan dengan dolar Amerika dikarenakan kebijakan moneter dan keuangan yang sangat ketat di Oman. Pembuat kebijakan di Oman melarang uang keluar dari negara untuk melindungi Oman dari perang dan konflik di Timur Tengah. Kebijakan ini berpengaruh langsung pada tingkat inflasi negara, dan praktek pinjaman sendiri di Oman cenderung mengarah ke perusahaan-perusahaan yang beresiko rendah dengan tingkat pengembalian yang rendah pula.