Pengamat kepolisian dari Point Indonesia (PI) Karel Susetyo mengatakan, Komjen Tito Karnavian yang terpilih menjadi Kapolri harus mampu membangun konsensus dengan para seniornya. Apalagi terpilihnya Tito menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara telah melewati 5 angkatan diatasnya.

"Di sisi lain Tito juga harus mampu menghadirkan kepemimpinan dan manajerial yang mengayomi semua pihak di tubuh Polri," kata Karel kepada Harian Terbit, Kamis (23/6/2016).

Menurut Karel, Tito juga harus membangun konsensus dengan seniornya dilakukan agar tidak ada hambatan ketika melakukan reformasi Polri berdasarkan pada granstra Polri sampai 2025 nanti. Karena sampai saat ini reformasi Polri seperti polisi yang bersih, profesional dan mengayomi belum tercapai sesuai harapan publik.

Karel menilai, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) tersebut mampu melakukannya. "Apalagi Badrodin Haiti juga sudah meminta ke seluruh jajaran petinggi Polri untuk mendukung Tito nantinya," paparnya.

Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan calon Kapolri Komisaris Jenderal Tito Karnavian terkait reformasi di jajarannya.

"Sesuai dengan janjinya dia akan mereformasi kepolisian agar menjadi lebih baik dan lebih melayani," ujarnya saat ditemui seusai buka puasa bersama ribuan anak yatim di Jakarta Convention Center, Senayan di Jakarta, Kamis.



Wapres juga berharap jenderal polisi bintang tiga yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu bekerja lebih baik.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan Komisi III secara mufakat dan aklamasi menyetujui Tito sebagai Kapolri setelah masing-masing fraksi memberikan pandangan dan persetujuannya.

"Meminta tidak saja persetujuan pengangkatan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri namun juga pemberhentian secara hormat Jenderal Pol Badrodin Haiti sebagai Kapolri," ujarnya di ruang rapat Komisi III, Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis.

http://nasional.harianterbit.com/nas...eformasi-Polri