Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat yang mengadakan Sahur on The Road (SOTR) agar tidak memberikan dalam bentuk apapun terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Jalanan. Karena hal tersebut akan berdampak semakin menjamurnya PMKS di Jakarta.



Hal itu diungkapkan Masrokhan, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta saat ditemui, Rabu (15/6). Ia melanjutkan, biasanya masyarakat memberikan semacam Nasi Kotak, Nasi Bungkus atau yang lainnya kepada Pengemis, Manusia Gerobak, dan sebagainya di jalanan.

"Di samping memberi di jalanan itu dilarang karena melanggar Perda 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Ini juga menimbulkan Efek Sosial. Warga masyarakat daerah lain bisa berbondong-bondong ke Jakarta untuk memanfaatkan bulan puasa ini," tandas Masrokhan.



Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk mengikuti SOTR. Sebagaimana arahan Polda Metro Jaya, agar masyarakat melapor jika ingin melakukan SOTR. Sehingga kegiatan SOTR bisa dikawal kepolisian. Ini demi keamanan dan ketertiban agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami berharap peran serta masyarakat dengan tidak memberikan apapun kepada PMKS jalanan. Jika ingin menunjukkan Kepedulian Sosial, berikan kepada Lembaga-Lembaga atau Yayasan-Yayasan Sosial yang terpercaya. Ini saatnya masyarakat Jakarta cerdas dalam memberi," pungkas Masrokhan.

Jangan sampai, lanjutnya, pemberian itu diberikan kepada oknum yang memanfatkan bulan puasa sehingga menjadi sia-sia.

"Masyarakat bisa memberikan bantuan ke Yayasan Yatim Piatu atau Yayasan Sosial lainnya dengan memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat. Jadi kepedulian itu bisa lebih bermakna," imbuh Masrokhan.

Dengan begitu, katanya, akan semakin berkurang oknum-oknum yang memanfaatkan kepedulian masyarakat Jakarta pada Bulan Ramadhan ini. Sehingga PMKS Jalanan pun akan berkurang. Karena pihaknya ingin menjadikan Jakarta yang aman, nyaman, dan tertib.