Selingkuh



Kepercayaan adalah salah satu pilar terkuat dari hubungan. Jika rusak sekali karena perselingkuhan, maka selanjutnya sangat sulit untuk memercayainya lagi. Semua kepercayaan itu hilang dan butuh usaha untuk membangun kepercayaan itu kembali dari awal, tentu bukan hal yang mudah bukan? Bagaimana agan-aganwati bisa percaya pada orang yang telah menipu agan-aganwati? Tidak ada jaminan bahwa dia tidak akan melakukannya lagi. Ada kalimat yang menyatakan seperti ini “once cheater, always cheater.”(Sekali selingkuh, pasti selalu selingkuh). Mungkin tidak semuanya, tetapi keseringannya seperti itu. Selingkuh menjadi tanda keegoisan, tidak menghargai, dan ketidakbahagiaan dalam suatu hubungan—atau bahkan di diri si pelaku.

Abusive



Jangan pernah berpikir dua kali untuk hubungan yang penuh dengan kekerasan, baik kekerasan secara verbal ataupun fisik. Kekerasan tidak pernah bisa ditolerir dan dimaafkan, baik itu berasal dari seorang pria atau wanita. Tidak hanya itu, jika sudah sering mengalami kekerasan fisik, sebaiknya kamu harus mengambil langkah-langkah peradilan, sehingga orang tersebut tak menghancurkan orang lain lagi. Jangan pernah memberikan kesempatan atau toleransi terhadap orang-orang yang sering melakukan kekerasan karena dia akan terus melakukan hal seperti itu.

Kekerasan secara mental



Ini juga sama beratnya dengan kekerasan fisik. Sebuah hubungan seharusnya dapat membahagiakan dan mensejahterakan, bila ada kekerasan mental di dalamnya hubungan tersebut sebaiknya jangan dilanjutkan.

Saat dia sering berbohong



Pastinya, agan-aganwati tak akan bisa percaya seorang pembohong. Jadi, apa alasannya hingga kamu mau memberikan seorang pembohong kesempatan kedua? Jika mantan agan-aganwati berbohong—baik hal kecil atau besar, menurut ane tidak ada lagi kelayakan untuk si dia di sisi agan-aganwati karena pastinya dia akan terus berbohong untuk ke depannya.

Saat sahabat mengatakan tidak



Agan-aganwati memang tidak selalu harus mendengarkan kata-kata sahabat tentang relationship agan-aganwati, tapi terkadang apa yang diucapkan mereka ada benarnya juga jika dipikirin lagi baik-baik. Sahabat agan-aganwati juga bukan pemutus suatu hal dalam hidup agan-aganwati karena bukan mereka yang menjalankannya. Namun, sebaiknya dengarkan apa alasan sahabat melarang agan-aganwati untuk memberikan kesempatan kedua. Biasanya, teman lebih berpikir rasional—yang sayangnya seringkali tidak terpikir oleh agan-aganwati, tidak membawa perasaan, dan tidak mungkin mereka menginginkan hal buruk menimpa agan-aganwati lagi.

source: Okezone