tampak seorang dokter yang sibuk memeriksa wanita yang sedang mengandung di ruang bersalin. wanita itu terlihat kesakitan, titemani suaminya yang memegang erat tangannya, seakan enggan untuk melepaskan. ditemani nya terus si istri walau cemas.
berjibaku dengan waktu dan rasa sakit, erangan demi erangan menahan rasa sakit terdengar. Dengan keringat yang bercucuran sudah 3jam dilewati. wajah yang lemah dan lelah itu memandang suaminya yang terus menemaninya.

atmospere ruangan bersalin yang terang dengan aksen hijau dari tirai itu pun berubah, ketika asap hitam menembus dinding dan jendela yang lama-lama berubah menjadi sesosok tinggi dengan jubah hitam dari kepala hingga kaki.

tak ada satupun seisi ruangan itu melihat dan menyadari keberadaannya. Dengan membawa jam pasir ditangan kiri dan tongkat bersabit dikanan, dengan wajah samar, seperti tengkorak dan tertutup jubah hitam itu mulai melangkah mendekati wanita yang sedang bertaruh nyawa.

Dengan wajah samar tapi seram, terus menatap diam wanita yang fisiknya sudah lelah. suaminya yang panik melihat kondisi istrinya yang terus memburuk saat berusaha melahirkan, begitu pula dokter yang menanganinya. dokter pun terus berusaha melakukan pertolongan karena darah terus keluar dari rahimnya..

Dengan kondisi yang lemah wanita itu tetap berusaha untuk melahirkan buah hatinya. ketika itu pula sosok hitam yang sejak tadi menatapnya, mulai memalingkan pandangannya ke sebuah benda yang ada di tangan kirinya. ya.. jam pasir yang sejak tadi dibawanya tampak hampir habis. bersama itu pula kondisi wanita itu makin melemah, nafasnya terengah-engah, jantung dan nadinyapun melemah. dokter masih berusaha menstabilkan kondisinya dan kecemasan masih nampak di wajah suaminya.

matanya (sosok berjubah) masih memperhatikan jam pasir yang hampir saja habis, seolah menghitung mundur, kondisi wanita hamil itupun bertambah buruk.. bersamaan dengan kepanikan dokter, sosok hitam itu mulai membalikan jam pasir yang nyaris habis dengan tangan kirinya yang tampak seperti tulang belulang. dokter pun melihat kondisi wanita ada harapan untuk kelahirannya berhasil.

keringat yang bercucuran, rasa sakit dan pertaruhan nyawa pun sedikit lagi akan terbayar. kelahiran bayi yang penuh dengan perjuangan pun akhirnya lahir, seisi ruangan bersalinpun bersyukur dapat melewati kelahiran bayi lucu walau penuh perjuangan. wanita itupun meneteskan air mata melihat bayinya yang disimpan tepat disampingnya, haru bahagia nampak diwajahnya.

sambil memeluk sang buah hati, seakan sadar ini detik-detik terakhirnya bersama anak dan suaminya. dikecupnya bayi yang baru saja dilahirkannya ke dunia, lalu berkata "aku mencintaimu" sambil meneteskan airmata, seakan tahu waktunya akan berakhir.

pasir yang terus berkurang pun semakin lama semakin habis di genggamannya. (sosok berjubah)
cahaya didalam raga wanita pun meredup. dengan masih memeluk tubuh bayi kecilnya, tetesan air mata pun jatuh menyusuri pipinya. sinar di matanya pun menghilang bersama hembusan nafas terakhirnya. tangis suami dan kesedihan seisi ruangan pun menjadi penutup habisnya waktu dalam jam pasir.

sosok berjubah hitam itu pun berbalik, kemudian berjalan hendak meninggalkan tempat itu seolah tugasnya telah usai. kemudian diikuti roh wanita yang sejenak melihat jasadnya yang masih merangkul bayinya kecilnya. sambil tersenyum, roh wanita itupun memandang wajah sosok berjubah hitam yang diikutinya dan berkata "terimakasih" sosok berjubah hitam itu tanpa sadar menghentikan langkahnya sejenak tanpa kata-kata dan tertegun diam, kemudian menghilang.