calasstafhiaAvatar border
TS
calasstafhia
Payung
Payung itu,
kini hanya tertinggalkan
di ujung langit yang tua,
terserak di tepi laut tak berarah
Telah di bacanya selembar sajak
yang tergenggam, telah
diejanya separuh puisi
yang bahasanya tetap diam

Payung itu,
kini hitam dirinya
hanya terabaikan dan
mencoba berbaur,
mungkin saja berteduh
di mendung atau
gerimis di senyap suatu malam

Payung itu,
kini hanya tengah karib
dengan sesama rintik
dan rintik yang dingin
Payung itu,
kini mungkin
saja terlupakan,
di sisinya pernah ada
aku dan mungkin saja
beberapa angin yang menggenang

"Matahari yang tak ingin memfajarkan dirinya dalam seribu hari tersepi, senyatanya mungkin saja melarutkan nalarnya, pada tiap-tiap ranting, hutan pendera sunyi."
Ucap hujan pada sesama jiwanya.

Payung itu,
kini mungkin saja
hanya sibuk menatap
tentang sore yang menggerimis
di pucuk loteng bersama bait
dan mungkin saja bersama dirinya
di antara bait yang rumpang
Disebutnya namamu,
di antara awan dan awan
yang mengembun, di antara
senja yang menderu haru
Dituliskannya namamu,
di antara jejak aster dan
sekelopak tulip yang mati,
di antara setumpuk kertas pada
kursi goyang, sendiri
Payung itu,
mungkin saja aku adanya
Diheningkannya namamu,
pada tiap akhir paragraf yang
tak pernah ada sebelumnya
Dan beberapa kata yang merindu
sisa hujan semalam yang bimbang
Menantikanmu . . .
Di ruang ini mungkin saja
di ruang-ruang lainnya, dan
barangkali saja aku,
payung yang merindukanmu kali itu



Mei 2016
Diubah oleh calasstafhia 08-05-2016 10:17
0
520
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
PoetryKASKUS Official
6.1KThread5.7KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.