Nasib malang menimpa gadis umur 13 tahun, nyawanya melayang saat dirudapaksa di sebuah kebun karet. Yuyun namanya, ia tinggal di Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong. Yuyun yang juga siswi SMP Negeri Padang Ulak Tanding ini tidak hanya dirudapaksa, ia juga dianiaya.

Kebun Karet yang rindang menjadi saksi keganasan 14 remaja yang sedang asik menegak tuak. Kronologi kejadian bermula, saat para tersangka yakni Dahlan (17), Zainal (23), Suket (19), Faisal (19), Bobi (20), Supriyanto (16), Febriyanza (18), Alpiansyah (17), Erik (16), Sulaiman (18), Tomi (19), Firman dan Japar berkumpul di rumah tersangka Dedi alias edit (19) sambil meminum 4 liter tuak. Lalu para tersangka menuju perkebunan karet milik Aji Walbudi, 300 meter dari rumah tersangka Dedi dan duduk di pinggir jalan sambil ngobrol.

Bersamaan dengan itu, korban Yuyun yang pulang sekolah lewat di hadapan para tersangka. Sontak tersangka Dedi berkata “ado cewek lewat”, dan Zainal alias Bos menyaut dengan berkata “Kito pake bae cewek itu (kita pakai saja cewek itu,red)”.

Lalu Dedi langsung mengejar korban dan memegang tangan kanan korban, sontak korban memberontak. Namun, seketika Zainal menyusul dan mencengkram leher belakang korban. Lalu disusul oleh Tomi memegang tangan kiri korban dan Dahlan ikut mencengkram punggung korban sehingga korban tak lagi dapat melepaskan pegangan tersangka. Korban sempat berteriak minta tolong, namun seketika Bobi mendekati korban dan menutup mulut korban.


Tak lama kemudian, Dedi langsung mencekik leher korban dan Zainal memukul kepala kiri korban dengan kayu pohon karet yang berada di dekat tersangka. Akhirnya korban pingsan dan terlentang di jalan.


Yuyun Diikat dan Dirudapaksa
Agar aksinya tidak ketahuan orang lain, Faisal dan Dedi memindahkan tubuh korban ke kebun karet, 15 meter dari jalan dan diikuti tersangka lain, tubuh korban lalu direbahkan. Firman yang saat itu berada diatas tubuh korban yang sudah tidak berdaya, lalu menarik baju pramuka yang dikenakan korban hingga terlepas. Selanjutnya tersangka Zainal merobek kaos dalam dan rok korban dengan menggunakan pisau yang dibawanya.


Tubuh Mungil gadis 13 tahun yang tanpa busana tersebut diikat menggunakan kaos dalam. Tangan dan kaki kanan korban diikat bersamaan, sedangkan tangan kiri diikat bersama kaki kiri korban, hingga organ kemaluan korban terbuka.

Tanpa menunggu lama, dengan bringas para tersangka merudapaksa korban secara bergantian. Aksi bejad ini pertama kali dilakukan oleh Dedi dilanjutkan Zainal dan tersangka lainnya. Bahkan tidak hanya sekali, beberapa tersangka menyetubuhi korban sebanyak 2 kali secara bergiliran.

Dirudapaksa Lewat Jalur “Belakang”
Tidak hanya itu, dari hasil rekontruksi, tersangka Dahlan, Suket, Febri, Erik, Sulaiman, Firman dan Japar tega menyetubuhi korban yang terlentang tak berdaya tersebut melalui jalur “belakang” (dubur;red).


Setelah para tersangka puas melakukan aksi bejadnya dan untuk memastikan korban tak hidup lagi, tersangka Dedi dan Zainal mencekik korban. Lalu tersangka Bobi memukul punggung korban menggunakan kayu pohon karet. Tak puas korban tewas, tersangka Zainal kembali memukul korban dengan kayu yang sama 3 kali.

65 adegan yang dilakukan para tersangka tersebut ditayangkan dalam rekrontruksi yang digelar di halaman Mapolres Rejang Lebong, Selasa 19 April 2016 selama 3 jam.

Kapolsek PUT, Iptu Eka Candra,SH menjelaskan, 2 pelaku lainnya masih buron yakni Firman dan Japar. “Hasil rekrontruksi sama dengan kejadian aslinya dan kesimpulannya semua adalah pelaku termasuk yang saat ini masih buron,” pungkasnya

http://gerbangbengkulu.com/2016/04/2...-hingga-tewas/

GILAAAA..GANGBANG, BONDAGE, ORGY

ORTU HARUS TANGGUNG JAWAB DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK, DGN SIAPA MEREKA BERGAUL..
KALO UDAH KEJADIAN BARU MENYESAL