KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan, pihak Pemprov DKI Jakarta berencana mengeluarkan Kartu Jakarta One (KJO) untuk memberikan kemudahan pelayanan publik dalam bertransaksi terutama bagi warga DKI yang kurang mampu.

“Bulan juni ini kami akan melaunching Kartu Jakarta One, kita ingin semua operasi pasar itu mengarah ke non tunai,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2 /5).

“Dengan demikian kita harapkan pendidikan di jakarta akan baik. Karena ada kartu jakarta pintar, ada bpjs kesehatan bahkan untuk sekolah yang tidak mampu, kuliah masuk perguruan tinggi negeri dapat 18 juta biaya hidup per tahun,” lanjutnya.

Baca juga: Rayakan Hardiknas, Ahok: Pendidikan Tidak Boleh Ada Diskriminasi

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan peluncuran KJO untuk melakukan penghematan dan efisiensi KJP, maka anggaran bantuan ini dapat dialokasikan untuk pendidikan bagi pelajar kurang mampu yang berprestasi.

“DKI juga melakukan penghematan cukup besar KJP, seperti ada manipulasi dobel nama. Nah, itu malahan setelah ganti yang kekurangan KJP, ketemu yang curang yang seperti ini, malahan jumlah pengguna KTP lebih kecil tahun ini, jadi tahun ini kita bisa pakai peningkatan mutu kepada anak-anak pemegang KJP yang lolos masuk perguruan tinggi negeri,” pungkasnya.

Terkait program bantuan pendidikan perguruan tinggi, Ahok berencana untuk memberikan bantuan tunai senilai Rp 1,5 juta setiap bulannya. Harapannya, agar warga DKI yang menggunakan KJP dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke tingkat perguruan tinggi.

“Sebelumnya enggak pernah ada, kita belum pernah memberikan itu, terus kita temukan anak-anak ini patah semangat, jadi dia merasa buat apa kita rajin belajar, bisa masuk perguruan tinggi negeri pun, belum tentu ada biaya hidup. Dengan Rp1,5 juta dia kuliah di daerah, lumayan kan,” tutupnya.

http://kriminalitas.com/pemprov-dki-...i-kegunaannya/