metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Penyanderaan WNI Ulah 'Anak Nakal' Abu Sayyaf


Metrotvnews.com, Jakarta: Penyanderaan warga negara Indonesia dinilai cuma ulah oknum di kelompok militan Abu Sayyaf,di Filipina. Oknum itu dianggap cuma segelintir 'anak nakal'.


"Intinya ini ada 'anak nakal' dalam satu keluarga. Nah, bagaimana kita komunikasi dengan itu," kata Negosiator Eddy Mulya saat ditemui di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (1/5/2016) malam.


Minister Counsellor, Koordinator Fungsi Politik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Filipina, ini menjelaskan, pembebasan 10 WNI tersebut murni atas hasil negosiasi tanpa adanya uang tebusan. Hal itu tak lepas dari peran Ahmad Baedowi, direktur Pendidikan Yayasan Sukma.

    

"Ini full negosiasi. Ada sahabat saya Pak Baedowi dengan teman-teman mereka yang atur, kita tindak lanjutnya," tutur Eddy.


Dia mengungkapkan, pendekatan yang dilakukan lebih kepada hubungan antarpersonal yang sudah terjalin melalui kerja sama pendidikan. Dalam hubungan tersebut, ada seseorang yang dituakan dan dihormati bersama sehingga menghasilkan perundingan pembebasan sandera 10 WNI.


Eddy membantah apabila negosiasi yang dilakukan berkaitan dengan adanya utang budi penyandera dengan tim negosiasi yang dipimpin Baedowi. "Kita enggak ada utang budi. Jangan berpikiran negatif. Kita kerja sama sesama umat Islam," jelas dia.


Sebelumnya diketahui, pembebasan sandera dilakukan atas kerja sama Tim Kemanusiaan Surya Paloh. Tim ini merupakan sinergi gabungan jaringan pendidikan Yayasan Sukma atau Sekolah Sukma Bangsa di Aceh, Media Group, dan Partai NasDem.


Negosiasi pembebasan sandera dilakukan jaringan Yayasan Sukma dengan dialog langsung bersama tokoh masyarakat, LSM, dan lembaga kemanusiaan daerah Sulu yang memiliki akses langsung kepada Abu Sayyaf. Langkah ini dilakukan di bawah koordinasi langsung Pemerintah Indonesia. 


Yayasan Sukma menggunakan pendekatan kerja sama pendidikan dengan Pemerintah Otonomi Moro Selatan yang sudah terjadi sebelumnya. Upaya pembebasan dimulai sejak 4 April hingga sepuluh sandera anak buah kapal Brahma 12 dibebaskan 1 Mei 2016.


Eddy menyebut proses pembebasan sandera tersebut merupakan hasil kerja tim dari pihak pemerintah Indonesia, seperti KBRI, KJRI, dan TNI yang dikoordinasikan Yayasan Sukma di bawah pimpinan Ahmad Baidowi. "Di KBRI ada unsur diplomat, TNI, kita libatkan semua. Jadi ini kerja tim," ujar dia.


Sebanyak 10 ABK yang disandera telah tiba di Tanah Air melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu pukul 23.30 WIB. Para sandera langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk pengecekan kesehatan. (Antara)

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...kal-abu-sayyaf

---

Kumpulan Berita Terkait WNI DISANDERA ABU SAYYAF :

- Penyanderaan WNI Ulah 'Anak Nakal' Abu Sayyaf

- 10 WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Tiba di Jakarta

- Presiden Soroti Keamanan Laut Perbatasan

0
1.9K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Medcom.id
Medcom.id
icon
23KThread598Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.