Palingseru.com– Warga Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat baru – baru ini dihebohkan dengan suara misterius yang berasal dari sumur warga setempat. Suara misterius yang terdengar seperti anak sedang panggil mamanya ini ternyata ada kejadian tragis di balik semua itu.Peristiwa tragis yang menggegerkan Kampung Cijambe Tengah RT 14 RW 07 itu ternyata ada dua korban yang terperangkap dalam sumur tersebut.Suara misterius itu pertama kali di dengar oleh Yayan Supyani (42) yang penasaran dengan munculnya suara itu.Setelah diselidiki , ternyata di dalam sumur ditemukan dua korban yang terperangkat dalam sumur dan dinyatakan sudah meninggal.Dua korban bernama Ela (27) dan Yusuf (5) itu ternyata bukan warga Desa Sukaresmi , melainkan warga Cijalingan,Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.“Awalnya, saya mendengar suara teriakan anak yang manggil-manggil ‘mamah’. Juga terdengar suara kerekan timbaan di sumur, lalu saya dan istri sama anak keluar. Saya melihat anak ituhanya terlihat kepalanya dan tangannyameronta-ronta. Lalu, saya turun dengan mengikatkan tali ke tubuh dan ujung tali diikatkan ke pohon, dibantu istri dan anak saya yang besar. Alhamdulillah seorang anak yang sudah lemas ini berhasil saya angkat ke atas. Saya ikat bersama tubuh saya, lalu ditarik sama anak dan sudah dibantu beberapa warga,” kata Yayan, seperti yang dilansirdari Kompas.com (30/4).Setelah berhasil mengevakuasi korban , Yayan langsung melapor kepada Ketua RT dan Ketua RW setempat.Setelah mendapatkan laporan dari Yayan , Ketua RW langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Cisaat.“Kami mendapatkan laporan warga. Saat itu, anaknya sudah dievakuasi, tetapi tidak dikenali warga dan ibunya masih di dalam sumur. Akhirnya, kami melaporkan peristiwa ini ke Polsek Cisaat dan warga pun menunggu evakuasi korban oleh yang berwenang,” kata Ketua RW 07 Jamaludin.Pihak kepolisian mengatakan jika jasad ibu tersebut diangkat pada pukul 07.00 WIB, jenazah lalu dibawa ke RSUD R Syamsudin untuk diotopsi.“Untuk sementara, tidak ada bekas tindakan kekerasan. Tetapi, untuk kepastian penyebab kematiannya harus diotopsi,” kata Kepala Polsek Cisaat Kompol Warsito kepada Kompas.com selesai melakukan olah tempat kejadianperkara (TKP).