[KOMBAT NATURE] BEKASI KOTA SAMPAH ?

Beranda

...

Citizen Journalism
[KOMBAT NATURE] BEKASI KOTA SAMPAH ?

esso

29-04-2016 16:22

[KOMBAT NATURE] BEKASI KOTA SAMPAH ?

Hallo gan, agan tau dong kota bekasi ?
Yah benar gan, kota yang terletak di ujung planet bumi itu, hehe emoticon-Big Grin

:nulisah

Sebelum kita ngomongin nature atau alam di bekasi, kita harus tau sejarah berdirinya kota bekasi yah..

Yuk simak dibawah gan.

Spoiler for Buka Gan:

Quote:

Sejarah Berdrinya Kota Bekasi menjadi salah satu artikel yang harus dibaca. Ya kota yang di bully habis-habisan di media sosial ini sebenarnya dahulunya merupakan sebuah pusat kerajaan besar yang bernama Tarumanegara yang menguasai wilayah Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor sampai ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu.

Kota ini juga mencatatkan sejarah panjang hingga akhirnya dijuluki kota patriot. Kota Bekasi pun menjadi inspirasi dari puisi Chairil Anwar yang berjudul Kerawang-Bekasi yang menggambarkan betapa patriotnya kota ini. Jadi kalau mau bully, kita lihat dulu sejarah kota kita.

Kota Bekasi dahulunya bernama Chandrabhaga, Chandra memiliki makna bulan, sedangkan Bhaga bermakna “Bagian”. Kajian secara etimologis menyatakan bahwa makna kata dari Chandrabhaga ini adalah bagian dari bulan.

Nama Chandrabhaga kemudian diubah menjadi Bhagasasi, namun karena pengucapannya yang sulit, akhirnya sering disebut Bhagasi.Ketika Belanda menjajah Indonesia dan Bekasi dikuasai mereka, namanya pun kemudia diganti dengan nama Bacassie. Namun nama Bacassie lebih familiar dengan sebutan Bekasi.

Kota ini masuk dalam catatan sejarah Republik Indonesia. Disinilah berkumpul para pejuang hingga titik darah penghabisan. Tak salah, kota ini kemudian mendapat julukan Kota Patriot.

Setelah masa kemerdekaan, berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "Swatantra Wibawa Mukti".

Akhirnya pada 20 April 1982, Menteri Dalam Negeri meresmikan kota administrasi Bekasi. Saat itu walikota yang pertama menjabat bernama H. Soedjono (1982 – 1988). Lalu pada tahun 1988 digntikan oleh Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 – 1991) kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991 – 1997) .

Meski bully-an terhadap Kota ini kian santer, namun pada kenyataannya kota ini berkembang menjadi Kota Administratif yang terus bergerak dengan cepat. Ini terlihat dari pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga berpengaruh terhadap roda perekonomian yang juga semakin meningkat. Kota ini lalu berkembang menjadi Kota Madya berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996

Dan buat agan yang belum tau, bekasi terdapat tempat bernama bantargebang Dan itu salah satu pusat tempat pembuangan SAMPAH terbesar di jabotabek, kemarin ane sempet main gan kesana Dan bener gan tempatnya luar biasa banyak timbunan SAMPAH hingga ber ton-ton tumpukan SAMPAH emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Quote:

Sampah sepertinya hal sepele. Itu kalau sedikit. Jika diakumulasikan, ditimbun dan diolah, sampah bisa menjadi berkah, sekaligus masalah. Dampaknya dahsyat. Ribuan ton sampah Jakarta tak tertampung karena pemilik lahan TPA sempat mempersulit truk-truk sampah ibukota untuk bongkar muat di Bantar Gebang. Kasus ini pun menggelinding menjadi isu nasional. Tapi, meski jadi isu besar, sedikit yang tahu bahwa banyak fakta menarik seputar sampah di Bantar Gebang tersebut.

1. TPA Bantar Gebang Diresmikan pada 1986
Ternyata TPA Bantar Gabeng, Bekasi, hampir berusia 30 tahun, karena “hari jadi”-nya pada 26 Januari 1986. Ketika itu Gubernur Jawa Barat dijabat oleh Yogie S. Memet menyetujui pembebasan lahan di Bantar Gebang tersebut untuk selanjutnya digunakan sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Inilah tahun dimana TPA tersebut beroperasi.

2. Lahan untuk TPA Seluas 108 Hektar
Awalnya wilayah ini adalah tempat pengerukan tanah dan membentuk kolam-kolam besar. Kemudian sampah berdatangan dan sekarang Bantar Gebang sudah menjelma menjadi tempat pembuangan sampah yang mengerikan. Total luas lahan TPA Bantar Gebang terkini mencapai 108 hektar, alias cukup untuk membuat 108 lapangan sepakbola berstandar internasional!

3. Sejumlah 6500 ton Sampah dari Jakarta
Sejatinya, TPA Bantar Gebang Bekasi bukanlah sebuah tempat pembuangan sampah masyarakat Bekasi itu sendiri, melainkan justru tempat pembuangan sampah bagi 10 juta penduduk Ibukota. Bayangkan saja, setiap harinya ada 6500 ton sampah yang terbuang ke TPA ini. Dua hari saja tertahan karena suatu hal, maka akan ada ribuan truk 13 ribu ton sampah yang mengantre masuk Bekasi.

4. Tinggi Timbunan Sampah Capai 12 Meter
Rata-rata tinggi timbunan sampah di Bantar Gebang mencapai 12 meter. Jika diukur dengan tinggi bangunan, kira-kira gunungan sampah itu mencapai ukurang ruko tiga setengah atau empat lantai. Hebatnya lagi, tumpukan setinggi itu semuanya sampah. Sangat menjijikan. Ketika musim hujan tiba, sampah akan menjadi basah dan mengalirkan air kotor ke segala arah. Baunya pun menyengat.

5. Untuk Mengurai Sampah Butuh 6000 Pemulung
Sampah bagi sekelompok orang, bisa menjadi berkah bagi kelompok lainnya. Hal itu juga terjadi di TPA Bantar Gebang. Jutaan ton sampah yang menunggu giliran diurai itu ternyata memberikan manfaat. Setidaknya , lebih dari enam ribu pemulung bisa ikut mengais rezeki dari barang-barang buangan masyarakat kota tersebut. Mereka bertahun-tahun menggantungkan hidup di TPA Bantar Gebang.

6. Berpotensi Jadi PLTSA Terbesar Di Dunia
Meski tengah disorot karena jauh dari target, PT Godang Tua Jaya siap menjadikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) menjadi PLTSA terbesar di dunia. Targetnya, dari olahan sampah-sampah itu, mereka akan menghasilkan listrik sebesar 138 Mega Watt (MW). Itu dikatakan Direktur Utama PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus, seusai Joint Development Agreement dengan Pertamina dan Solena di Jakarta, dua tahun lalu.

7. Hampir Semua Air Tercemar Bakteri E. Coli
Dalam penelitian mahasiswa IPB pada 2002 air sumur I, II,III,IV, dan V yang mereka teliti ternyata mengandung bakteri E.Coli. Hal ini menunjukkan adanya kontaminasi dari tinja (kotoran manusia). Hal ini berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Zat yang berbahaya seperti nitrit, sianida, dan logam berat masih di bawah standar baku mutu, tetapi semua sumur pada periode pengamatan ini telah mengalami perubahan warna. Jika pada 2002 saja begitu, bagaimana kondisi sekarang?