Kopi ternyata tak hanya seni dalam cangkir tetapi menjelma media lain yang dituangkan pada kanvas.

SAYA sering mendengar para seniman melukis dari kopi atau menggunakan ampas kopi untuk melahirkan beragam karya seni. Tapi saya tidak menyangka bahwa para seniman ini benar-benar melukis dengan kopi dan melahirkan karya seni yang sama indahnya dengan lukisan umum lainnya. Beberapa dari mereka bahkan bermain dengan bubuk kopi dan rasio air untuk membuat gradasi warna kecokelatan yang beragam, ada pula yang menggunakan sisa kopi untuk melahirkan keindahan yang tak disangka-sangka. Tanpa banyak kata, berikut empat seniman yang melukis dengan kopi.



Lebih dari satu dekade pionir dari seni melukis dengan kopi ini telah berkarya menghasilkan banyak sekali karya seni. Lukisan-lukisan dari kopi yang mereka buat biasanya terbuat dari minuman kopi sampai biji kopi. Angel dan Andrew juga telah membuat pameran tentang lukisan-lukisan kopi mereka. Tak hanya itu, objek lukisan kopi mereka bukanlah objek-objek sederhana. Objek lukisannya beragam mulai dari fine-art hingga portrait. Hingga kini Angel & Andrew Saur telah berkeliling dunia baik dalam rangka pameran ataupun pembicara mengenai seni lukis dengan kopi yang telah diusungnya. Karya-karya mereka bisa kamu lihat di coffeeart.com.


Adalah salah satu seniman yang memilih kopi sebagai media karya seninya. Tak hanya menggunakan kopi sebagai alat lukis pengganti cat, Hong Yi juga menggunakan media cangkir sebagai kuas di atas kanvas. Pernahkah kamu melihat bercak lingkaran kecokelatan cangkir kopi yang menempel di meja? Ya, Hong Yi menggunakan bagian bawah cangkir tersebut untuk menciptakan lukisan dengan mengatur dan menatanya menjadi wujud dan bentuk-bentuk tertentu. Ajaib memang. Salah satu karyanya yang paling popular adalah portrait song writer asal Taiwan, Jay Chou.


Jika seniman lain menggunakan kopi dan minuman kopi dalam karya-karya mereka, maka seniman asal Filipina ini menggunakan kopi instan untuk membuat lukisannya. Karyanya bertema rural landscapes dan adegan-adegan magic penuh khayal. Tak hanya menggunakan kopi instan, Sunshine Plata juga memastikan kanvas yang dia gunakan takkan menghilangkan aroma kopi. Jadi lukisannya selain indah dan bisa dinikmati, juga menyimpan aroma kopi yang sedap sepanjang waktu.


Jika seniman lain menggunakan kopi dan ampas, maka Karen Eland adalah pelukis yang hanya menggunakan espresso saja untuk menghasilkan karya-karya seninya. Pemilihan espresso dinilai karena warnanya lebih gelap dan teksturnya lebih kental dari kopi hitam lain. Karya-karya Karen Eland telah banyak dipublikasikan bahkan dia pernah membuat ulang lukisan terkenal dunia yaitu The Last Supper and Starry Night, tentunya tetap menggunakan espresso sebagai catnya.

SUMUR