JawaPos.com - Kondisi di wilayah terus mengalami dinamika. Persoalan pelayanan publik menjadi hal yang penting untuk dipastikan tetap berjalan dengan baik.

Agar semua pelayanan dan kondisi daerah terpantau dengan baik, setiap kepala daerah harus memiliki aplikasi khusus untuk memonitor daerahnya. Namanya aplikasi Qlue.

Selain digunakan untuk memantau pelayanan, Qlue juga bisa dimafaatkan tingkat kerawanan daerah saat berlangsungnya proses Pilkada. Terutama untuk daerah yang bakal menyelenggarakan Pilkada serentak pada 2017.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, aplikasi Qlue sangat penting sekali untuk mengetahui kondisi terkini di wilayah. Seperti daerah rawan bencana, banjir, longsor dan sebagainya.

"Mudah-mudahan pertengahan tahun ini, Dirjen Dukcapil, sudah siapkan aplikasi dan softwarenya," kata Tjahjo dilansir Indopos (Jawa Pos Group), Sabtu (23/4).

Pengenalan aplikasi Qlue ini baru saja disampaikan Tjahjo Kumolo kepada 92 bupati/wali kota terpilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015 lalu.

"Jadi agar bupati/wali kota beserta wakilnya ini paham atas kondisi aktual yang dihadapi daerah, khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah," ujar Tjahjo

Kendati demikian, mantan Sekjen PDIP itu menegaskan setiap kepala daerah wajib untuk turun ke lapangan atau blusukan.
Sebab mereka dipilih oleh rakyat.

"Gubernur, wali kota, bupati termasuk DPRD itu kan dipilih rakyat, harusnya bisa turun ke desa, menyerap aspirasi masyarakat," kata Tjahjo.

Aplikasi ini sebelumnya telah diterapkan di Pemprov DKI Jakarta. Aplikasi ini adalah saran pengaduan warga mengenai kondisi di Jakarta.

Lewat Qlue warga dapat melaporkan semua kejadian, seperti macet, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, ataupun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. (adn/iil/JPG)

Sumber

Sebuah bentuk pengakuan