Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Seminar Melbourne University: Kesenjangan di RI Terburuk di Asia Setelah China
Jakarta -



Kesenjangan yang terjadi di Indonesia selama 10 tahun terakhir naik tajam dan merupakan yang paling buruk setelah China. Pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai saat ini belum memiliki kebijakan komprehensif untuk menguranganinya, namun beberapa kebijakan yang dijalankan sudah membuahkan hasil.

Hal tersebut dipaparkan Dr Matthew Wai-Poi, staf Bank Dunia yang bekerja di Jakarta dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Asia Institute dan Indonesia Forum pada Melbourne University, Kamis (21/4/2016) malam di Melbourne.

Seminar mengambil tema "Siapa yang mendapat manfaat dari kebijakan ekonomi Jokowi". Selain Dr Matthew Wai Poi, pembicara lainnya adalah Professor Vedi Hadiz dari Asia Institute dan Eve Warburton dari Australian National University.

Professor Vedi Hadiz yang baru pindah ke Melbourne di tahun 2016 dari Universitas Murdoch di Perth, berbicara mengenai Jokowi dan Oligarki di Indonesia, dan Warburton berbicara mengenai dinamika politik di belakang kebijakan ekonomi Jokowi.

Acara tersebut dipandu Dr Dave McRae, peneliti senior dari Asia Institute.

Topik yang dibicarakan Matthew Wai-Poi adalah Kesenjangan dan Kebijakan Jokowi untuk mengatasinya. Menurut dia, jika Indikator Gini yang digunakan maka kesenjangan di Indonesia naik tajam selama 10 tahun terakhir dibandingkan negara-negara lain di kawasan.

Hanya di China saja kesenjangan itu lebih buruk dibandingkan Indonesia.

"Kesenjangan yang kami maksudkan adalah kesenjangan kesempatan, kesenjangan pendapatan, perbedaan upah antara pekerja trampil dan tidak, dan kesenjangan dalam perlindungan terhadap kejutan (shocks) yang dialami dalam kehidupan sehari-hari." kata Dr Matthew.


Menurut Dr Matthew Wai-Poi, saat ini dari penelitian yang mereka lakukan mengambil sumber-sumber yang ada, 88 persen warga Indonesia melihat bahwa menangani kesenjangan harus menjadi prioritas pemerintah.

"Dan bagaimana mengurangi kesenjangan itu, program yang menurut mereka paling penting dilakukan adalah program perlindungan sosial, penciptaan lapangan kerja dan memberantas korupsi." kata Wai-Poi lagi.

"Ketiga program ini mendapatkan dukungan lebih dari 40 persen. Program lain seperti peningkatan infrastruktur, peningkatan upah minimum, peningkatan subsidi pertanian tidak dianggap sebagai hal yang penting."



Berkenaan dengan kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah Presiden Jokowi saat ini, Dr Matthew Wai-Pol melihat bahwa pemerintah Indonesia sudah menunjukkan minat yang besar untuk memperbaikinya, hanya saja sampai saat ini tidak ada strategi yang komprehensif yang dijalankan.

"Namun juga harus dilihat bahwa sudah ada beberapa tindakan penting yang dilakukan misalnya penciptaan lapangan kerja baru, dan reformasi di bidang pengeluaran oleh pemerintah." kata Matthew Wai-Poi lagi.

Mengapa kesenjangan di Indonesia naik tajam selama 10 tahun terakhir?

Menurut staf Bank Dunia tersebut, selama Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya pajak yang didapat pemerintah dan juga pengeluaran pemerintah tidak berhasil mengurangi kesenjangan.

"Ini disebabkan karena dana yang dihabiskan untuk program yang akan efektif mengurangi kesenjangan sangat sedikit. Sementara kebijakan lain seperti misalnya subsidi BBM yang menghabiskan dana besar sama sekali tidak membantu mengurangi kesenjangan," katanya.

"Hal yang mengurangi kesenjangan adalah program seperti bantuan dana tunai bagi masyarakat miskin, pendidikan dan kesehatan tidak mendapat dana yang cukup." katanya lagi.

Menjawab pertanyaan wartawan ABC Australia Plus Indonesia L. Sastra Wijaya, mengenai apakah Presiden SBY memiliki program yang lebih komprehensif dibandingkan pemerintahan yang ada sekarang, Dr Matthew mengatakan bahwa di masa pemerintahan sebelumnya, kebijakan pengurangan kesenjangan itu tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

"Ini disebabkan karena selama 10 tahun sebelumya ini bukan masalah besar. Baru dalam 2-3 tahun terakhir, masalah kesenjangan ini mendapat banyak perhatian." demikian Dr Matthew Wai-Poi.

source : detik

secara overall di indonesia masih lebih baik kalo menurut ane, cuma dari dulu kaga ada perubahan yang signifikan.
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.