- Beranda
- Stories from the Heart
Mencuri Buah Asem
...
TS
risyant
Mencuri Buah Asem
Masa kecil adalah masa paling bahagia... saya rasa kalian banyak yang setuju. Ini kisah nyata sewaktu saya masih remaja (mungkin masih smp) kebiasaan hari minggu harinya anak-anak sekolah libur dan bermain bersama.
Siang itu saya dan teman-teman saya bertemu tanpa merencanakan tempat dan tujuan, yang penting main.. dan akhirnya kami berada di kebun milik (sebut saja) "Mbah Bejo". Pandangan kami tertuju pada pohon asem besar yang sedang berbuah melimpah
Tanpa pikir panjang kamipun coba mengambilnya dengan mengambil segenggam tanah kering dan melemparnya ke arah buah. Ada teman saya yang pakai galah bambu. Sayapun ikut-ikutan melempar tanah ke arah buah. Usaha kami membuahkan hasil dan kami terus berusaha untuk mendapatkannya lebih banyak lagi.
Selang beberapa menit buah yang didapat teman-teman saya lebih banyak dari saya sendiri, tak puas disitu sayapun punya ide cemerlang... Tanpa pikir panjang saya langsung panjat pohon itu meskipun akhirnya banyak semut yang menggigit tubuhku. Diatas pohon itu saya berusaha mengambil sebanyak banyaknya pakai galah maupun diraih pakai tangan langsung. Dan memang sangat efektif usaha saya kali ini..
saya lebih cepat dapat buah banyak daripada meraihnya dari bawah.
. Saking asyiknya kami mencuri buah, sampai salah satu temanku memberitahu kami dari arah barat muncul Mbah Bejo mengangkat tangganya yang menggenggam sabit sambil berteriak gak jelas dan berlari menuju ke pohon yang posisinya sudah semakin dekat.
Teman-temanku saat itu lari tunggang langgang.
Perasaanku saat itu takutnya bukan main...
meskipun gak sampai kencing di celana sih..
detak jantung yang awalnya 60 kali/menit berubah drastis jadi 80-90 kali/menit.
Saat itu juga otak saya spontan melakukan estimasi waktu antara saya turun dan berlari menjauh dari pohon dengan melihat larinya mbah bejo menuju ke pohon dan hasilnya saya kalah cepat kalau saya bersikeras turun langsung bisa-bisa ketangkap bahkan kena bacok mbah bejo.
Sayapun memutuskan tetap diam seolah-olah bersembunyi diatas hingga mbah bejo sampai tepat dibawah pohon asem.
Detak jantung saya berpacu begitu kencang sambil berharap mbah bejo tidak melihat saya.
Tak lama selang beberapa detik mbah bejo berlari menjauh dari pohon sambil mengacungkan sabitnya
ke arah larinya teman-teman saya yang sudah semakin jauh.
Kali ini otak saya spontan lagi melakukan estimasi, tanpa pikir panjang saya langsung turun dari pohon dan berlari menjauh membelakangi arah mbah bejo.
Mbah bejo menoleh kearah saya karena mendadak mendengar suara langkah lari saya.
Saya terus berlari kencang.. sambil sesekali menoleh kebelakang terlihat mbah bejo berlari sebentar kearah saya karena sudah tak mungkin terkejar.
Alhamdulillah saya selamat dari ancaman mbah bejo
berkat insting dan nasib baik saya. Sayapun kembali bertemu dengan teman-teman saya sambil bercerita apa yang barusan terjadi.
Siang itu saya dan teman-teman saya bertemu tanpa merencanakan tempat dan tujuan, yang penting main.. dan akhirnya kami berada di kebun milik (sebut saja) "Mbah Bejo". Pandangan kami tertuju pada pohon asem besar yang sedang berbuah melimpah
Tanpa pikir panjang kamipun coba mengambilnya dengan mengambil segenggam tanah kering dan melemparnya ke arah buah. Ada teman saya yang pakai galah bambu. Sayapun ikut-ikutan melempar tanah ke arah buah. Usaha kami membuahkan hasil dan kami terus berusaha untuk mendapatkannya lebih banyak lagi.
Selang beberapa menit buah yang didapat teman-teman saya lebih banyak dari saya sendiri, tak puas disitu sayapun punya ide cemerlang... Tanpa pikir panjang saya langsung panjat pohon itu meskipun akhirnya banyak semut yang menggigit tubuhku. Diatas pohon itu saya berusaha mengambil sebanyak banyaknya pakai galah maupun diraih pakai tangan langsung. Dan memang sangat efektif usaha saya kali ini..
saya lebih cepat dapat buah banyak daripada meraihnya dari bawah.. Saking asyiknya kami mencuri buah, sampai salah satu temanku memberitahu kami dari arah barat muncul Mbah Bejo mengangkat tangganya yang menggenggam sabit sambil berteriak gak jelas dan berlari menuju ke pohon yang posisinya sudah semakin dekat.
Teman-temanku saat itu lari tunggang langgang.
Perasaanku saat itu takutnya bukan main...
meskipun gak sampai kencing di celana sih..
detak jantung yang awalnya 60 kali/menit berubah drastis jadi 80-90 kali/menit.
Saat itu juga otak saya spontan melakukan estimasi waktu antara saya turun dan berlari menjauh dari pohon dengan melihat larinya mbah bejo menuju ke pohon dan hasilnya saya kalah cepat kalau saya bersikeras turun langsung bisa-bisa ketangkap bahkan kena bacok mbah bejo.
Sayapun memutuskan tetap diam seolah-olah bersembunyi diatas hingga mbah bejo sampai tepat dibawah pohon asem.
Detak jantung saya berpacu begitu kencang sambil berharap mbah bejo tidak melihat saya.
Tak lama selang beberapa detik mbah bejo berlari menjauh dari pohon sambil mengacungkan sabitnya
ke arah larinya teman-teman saya yang sudah semakin jauh.Kali ini otak saya spontan lagi melakukan estimasi, tanpa pikir panjang saya langsung turun dari pohon dan berlari menjauh membelakangi arah mbah bejo.
Mbah bejo menoleh kearah saya karena mendadak mendengar suara langkah lari saya.
Saya terus berlari kencang.. sambil sesekali menoleh kebelakang terlihat mbah bejo berlari sebentar kearah saya karena sudah tak mungkin terkejar.
Alhamdulillah saya selamat dari ancaman mbah bejo
berkat insting dan nasib baik saya. Sayapun kembali bertemu dengan teman-teman saya sambil bercerita apa yang barusan terjadi.Quote:
Diubah oleh risyant 17-04-2016 14:39
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru